Upaya Pembentukan Karakter Anak Dengan Melakukan Pembiasaan Budaya Antri Sejak Usia Dini.

Ibu Milaningsih, S.Pd dan Anak - Anak TK PGRI 5 Kalipare, Malang – Jawa Timur Sedang Antri Cucu Tangan

RadarJateng.com, Pendidikan Pada saat ini budaya antri dalam kehidupan bermasyarakat sudah mulai terlupakan,ini terlihat ketika mereka melakukan kegiatan-kegiatan seperti: pada saat antri membeli sesuatu,antri mengambil tiket,ataupun antri pada saat ada kegiatan social masyarakat. Terlihat dengan jelas mereka masih berdesak-desakkan dan tidak mau antri menunggu giliran. Hal ini disebabkan karena masih minimnya pembiasaan budaya antri dalam pendidikan moral dan karakter lingkungan baik lingkungan keluarga ataupun lingkungan rumah. Pendidikan dasar bagi anak terjadi saat usia emasnya (golden age) yaitu usia 0-6 tahun,baik pendidiakn secara fisik maupun non fisik. Pendidikan karakter anak pun juga harus kita tanamkan mulai saat itu juga yaitu saat usia emasnya tersebut.

Budaya antri untuk anak usia dini yang efektif dan positif akan mencerminkan bagaimana pendiddik dalam mendidik dan membimbing anak untuk mengenalkan berbagai aturan yang berlaku di lingkunganya. Dengan menerapkan tehnik yang tepat dan sesuai dengan perkembangan anak memungkinkan budaya antri dapat dikenal dan dipahami oleh anak usia dini. Salah satu contoh penerapan untuk menstimulasi anak yaitu dengan melakukan pembiasaan budaya antri ( sabar menunggu giliran). Dengan menerapkan aturan-aturan di lingkungan sekolah ,kemampuan berbahasa,berbicara ,dan mengikuti perintah akan terasah pada saat guru memberikan tata tertib atau kesepakatan yang berkaitan denhgan budaya antri (sabar menunggu giliran). Dalam hal ini terkadang dianggap remeh dan terkesan sangat sederhana saat ada tulisan dan membaca “sabar menunggu giliran”. Budaya antri (sabar menunggu giliran) merupakan pengembangan dari kecerdasan social emosional pada anak usia dini. Mengantri adalah kegiatan sepele yang memiliki arti yang sangat penting,karena sabar menunggu giliran untuk pendidikan anak usia dini dapat meningkatkan sikap menghargai sesame teman untuk mengantri dan tidak saling berebut dalam melakukan setiap kegiatan.

Budaya Antri di TK PGRI 5 Kalipare, Malang – Jawa Timur

Oleh karena itu kita sebagai pendidik  di TK PGRI 5 KALIPARE sudah menerapkan pembiasaan budaya antri (sabar menunggu giliran) dalam lingkungan sekolah,seperti guru mengajarkan anak untuk giliran saat menaruh sepatu dalam tempat sepatu, guru mengajari anak untuk antri saat mau masuk kelas,guru mengajari anak untuk dapat bergiliran atau bergantian saat mau bertanya atau bercerita,guru  mengajarkan anak antri saat mau cuci tangan ketika mau makan,guru juga mengajarkan anak untuk bergantian dan tidak berebut saat menggunakan mainan di sekolah. Pola asuh dan karakter orang tua dan keluarga juga berperan penting pada perkembangan karakter anak. Maka dari itu pembentukan karakter anak akan terbentuk pada dua lingkungan besarnya yaitu lingkungan keluarga tempat tinngal anak dan lingkungan sekolah.

Read More

Penulis, Milaningsih, S.Pd Guru TK PGRI 5 Kalipare, Malang – Jawa Timur

Related posts