RadarJateng.com, Pendidikan – Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan, karena itu usia dini dikatakan sebagai usia emas (golden age) yaitu usia yang berharga dibanding usia selanjutnya. Pendidikan usia dini merupakan wahana pendidikan yang sangat penting dalam memberikan kerangka dasar terbentuk dan berkembang dasar-dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan anak (Ahmad Susanto, 2016). Anak-anak adalah generasi penerus bangsa,kesadaran akan arti penting generasi penerus yang berkualitas mengharuskan kita serius membekali anak dengan pendidikan yang baik agar menjadi generasi yang lebih baik dari pendahulunya.
Program pendidikan harus mampu memberikan bekal yang tinggi dan tangguh. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dalam lembaga pendidikan anak usia dini seperti Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak- Kanak (TK) sangat bergantung pada sistem dan proses pendidikan selanjutnya (Ali, 2009). Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia (Sumantri, 2014). proses pembelajaran sebagai bentuk perilaku yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.
Aspek-aspek perkembangan kemampuan anak usia dini terdiri dari kemampuan fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial, agama dan moral serta seni. Salah satu aspek yang perlu distimulasi di Taman Kanak-kanak adalah fisik motorik. Alasan utama aspek motorik menjadi bagian dari sasaran di Taman Kanak-kanak karena perkembangan motorik memiliki hubungan yang sangat erat dengan aspek-aspek perkembangan yang lain. Apabila motorik seorang anak bagus, maka bisa dengan mudah dan lancar melakukan suatu kegiatan atau aktivitas yang menunjang pertumbuhan. Perkembangan motorik terbagi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan / aktivitas yang menggunakan otot-otot besar atau bahkan seluruh angota tubuh. Motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan ketrampilan fisik yang melibatkan otot-otot kecil.

Menurut Jamaris (2003) motorik halus adalah kemampuan untuk beraktivitas menggerakkan otot-otot halus yang mengkoordinasikan gerakan jari tangan dan mata yang membutuhkan kecermatan yang terdapat dalam kegiatan meremas, memasang dan membuka kancing baju, meronce manik-manik, melipat kertas, menyusun balok dan melukis dengan jari.
Berdasarkan observasi awal di Taman Kanak-kanak didapatkan bahwa motorik halus anak belum berkembang secara optimal, anak sulit memegang gunting, anak belum mampu menggambar, rendahnya kemampuan anak dalam kegiatan mencetak dan melepaskan hasil cetakannya, rendahnya kemampuan anak dalam kegiatan menggenggam. Kurang maksimalnya perkembangan motorik halus anak disebabkan kurangnya kemampuan guru dalam mengelola kegiatan, metode kurang bervariasi, media kurang menarik bagi anak karena guru sering menggunakan Lembar Kerja Anak (LKA) dengan kegiatan menghubungkan titik-titik serta mewarnai gambar.
Oleh karena itu guru memilih kegiatan bermain playdough, adonannya terbuat dari bahan tepung yang dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak usia dini yakni dapat melatih motorik halus anak. Anak dapat menggunakan tangan dan peralatan untuk membentuk adonan. Anak dapat mengembangkan koordinasi mata, tangan dan ketangkasan serta kekuatan tangan yang dapat menstimulasi perkembangan motorik anak untuk menulis dan menggambar. Playdough mudah dimainkan dan disukai oleh anak. Playdough merupakan salah satu media pembelajaran yang murah karena bahan playdough mudah didapatkan.
Melalui bermain playdough dapat mencakup beberapa kegiatan yaitu meremas adonan playdough, mencetak adonan playdough dan melepaskan adonan dari cetakan. Oleh karena itu dengan bermain playdough dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh mengenai peningkatan kemampuan motorik halus anak pada masing-masing indikator yang telah ditetapkan mendapat nilai berkembang sangat baik.
Penulis : Sutijani Usamawati, S.Pd, TK BAITU ILMIN, Putat Jaya – Sawahan – Surabaya – Jatim