Peningkatan Hasil Belajar Menulis Cerita Melalui Penerapan Model Picture And Picture Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Kelas III.

Guru dan Murid SD Negeri Grogol 2 Kec Karangtengah, Kab Demak – Jawa Tengah

RadarJateng.com, Pendidikan Menulis bukanlah suatu kata yang asing bagi kita, apalagi bagi siswa dan guru. Kegiatan ini hampir kita dapati setiap hari, baik menulis di kertas maupun di gawai. Menulis dapat didefinisikan sebagai kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. (Suparno dan Mohamad Yunus, 2007:1.3) Keterampilan menulis sebagai bagian dari empat keterampilan berbahasa yaitu, menyimak, berbicara, membaca dan menulis harus diajarkan di sekolah agar siswa mampu menggunakan bahasa dengan baik. Keempat keterampilan tersebut adalah bagian integral sehingga saling berkaitan satu sama lain. Namun, keterampilan menulis menjadi yang paling pokok sehingga harus diajarkan sejak dini. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Rofi’uddin dan Zuhdi (1999:37) penguasaan kemampuan baca-tulis sejak dini merupakan prioritas nasional dan dipandang sebagai salah satu upaya strategis untuk memasuki “dunia” yang lebih “luas.”

Dalam muatan kurikulum pada sekolah dasar, keterampilan berbahasa yang salah satunya adalah keterampilan menulis, diajarkan melaui mata pelajaran bahasa Indonesia. Dalam hal ini mata pelajaran bahasa Indonesia kelas tiga menurut kurikulum 2013, sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) yang berbunyi sebagai berikut “4.4. Memperagakan pesan dalam dongeng sebagai bentuk ungkapan diri menggunakan kosakaat baku dan kalimat efektif. Serta indikator “Membuat cerita berdasarkan gambar seri.”

Peningkatan Hasil Belajar Menulis Cerita Melalui Penerapan Model Picture And Picture Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Kelas III

Kondisi mencengangkan peneliti peroleh ketika  mengetahui hasil ulangan membuat cerita berdasarkan gambar seri yang dilangsungkan pada 5 Oktober 2021, masih ditemukan banyak siswa yang belum tuntas dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan yaitu 65, nilai rata-rata kelas yang diperoleh hanya 63. Dimana hanya 6 dari 25 siswa yang tuntas, sedangkan yang lainnya masih jauh dari KKM. Hal ini berarti hanya 24 % saja yang tuntas.

Read More

Dalam hal ini harus dilakukan perbaikan pembelajaran menulis, agar terjadi peningkatan hasil belajar menulis siswa. Perbaikan tersebut dilaksanakan melalui wahana penelitian tindakan kelas dan penerapan model cooperative learning tipe picture and picture, agar siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan juga karena anak usia kelas tiga belum bisa berpikir secara konkret maka digunakan bantuan media gambar yang pastinya akan menarik minat siswa untuk mengikuti pelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat ahli mengenai bagaimana seharusnya pembelajaran menulis itu, yaitu harus menyenangkan, dengan menggunakan model picture and picture guru bisa menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan lebih hidup lagi. Kelebihan model picture and picture yang sesuai untuk pembelajaran menulis cerita adalah; siswa dilatih berpikir logis dan sistematis, siswa diberikan kebebasan dalam berpikir, motivasi siswa semakin dikembangkan dan tentunya siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.(Huda, 2014:239)

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini yaitu: 1.Mendeskripsikan proses penerapan model picture and picture dalam meningkatkan hasil belajar menulis cerita pada siswa kelas III SD N Grogol 2 semester gasal tahun pelajaran 2021/2022. 2. Mengetahui peningkatan hasil belajar menulis cerita melalui penerapan model picture and picture pada siswa kelas III SD N Grogol 2 semester gasal tahun pelajaran 2021/2022 .

Peningkatan Hasil Belajar Menulis Cerita Melalui Penerapan Model Picture And Picture Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Kelas III

Subyek penelitian adalah siswa kelas III SD N Grogol 2 Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak pada semester gasal tahun pelajaran 2021/2022 . Jumlah siswanya adalah 25 siswa. Penelitian dilakukan pada tanggal 5, 16 dan 22 Oktober 2021. Desain penelitian yang dilakukana adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Susilo (2007:19) prosedur penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan melalui empat langkah utama yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I, mencapai rata-rata 2,8 atau kriteria baik, aktivitas siswa 2,7 dengan kriteria baik. Untuk siklus II observasi aktivitas guru rata-rata 3,7 atau sangat baik, aktivitas siswa 3,2 atau baik. Nilai hasil belajar siswa pada prasiklus hanya 6 siswa yang tuntas atau 24% dengan rata-rata 63 sedangkan KKM 65. Siklus I diperoleh hasil  18 siswa tuntas atau 72% rata-rata 73. Hasil siklus II siswa yang tuntas 23 siswa atau 92% dengan rata-rata 80. Simpulannya penerapan model picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar menulis cerita.

Penulis: Arief Mulyanto, S.Pd. SD Negeri Grogol 2 Kec. Karangtengah, Kab. Demak, Jawa Tengah.

Related posts