Cara Efektif Meningkatkan Antusiasme Untuk Belajar Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Menggambar Dan Bercerita Pada Papan Tulis.

Murid TK Dharma Wanita Manggis 1 Desa Manggis Kec.Puncu, Kab Kediri - Jatim

RadarJateng.com, Pendidikan Saat anak-anak terlihat bosan tidak tertarik dengan kegiatan rutin sehari-hari di kelas (menulis, membaca, dan menghitung), mereka perlu hal baru yang membuat mereka kembali tertarik. Memunculkan ketertarikan baru dari anak-anak terhadap aktivitas kelas dengan menunjukkan bagaimana materi  dan peralatan dapat digunakan dengan cara-cara baru, atau mengekspresikan ketertarikan terhadap pengalaman dan informasi baru.

Menurut George S Morrison dalam bukunya Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (2016:222) mengemukakan bahwa “Anak pintar mengalihkan perhatian ketika tidak ada kegiatan. Seringkali guru berpikir mereka tidak dapat memberikan kegiatan  belajar yang menarik sampai anak terkendali, namun masalah sebenarnya adalah anak tidak terkendali karena tidak ada hal yang menarik untuk dilakukan”.

Hasil gambar anak menggambar di papan tulis

Merespon dari permalahan tersebut, maka guru perlu merencanakan  sebuah unit belajar baru bagi anak-anak saat pelajaran sebelumnya telah selesai melalui kegiatan menggambar dan bercerita di papan tulis. Di kelas juga tersedia white board dan spidol, tapi anak-anak lebih tertarik menggambar di green board menggunakan kapur. Bahkan beberapa anak meminta izin untuk membawa pulang kapur untuk digunakan menggambar di lantai rumah.

Read More
Gambar anak di papan tulis

Aktivitas menggambar banyak sekali manfaatnya, antara lain untuk mengembangkan kecakapan, emosional, mengembangkan kreativitas anak, mengekspresikan isi hati, pendapat, atau gagasan, dan melatih ketelitian melalui pengamatan. Sedangkan aktifitas bercerita dari gambar yang dibuat juga memberikan manfaat yang banyak, antara lain mengembangkan kemampuan berbahasa dan berbicara anak, mengembangkan emosional dan sosial anak, mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak, dan membangun keakraban antara anak dan guru.

Pada akhirnya, biarkan anak-anak kita bermain dengan tema yang dibuat dan kreasi sendiri. Jangan dibatasi. Kita sebagai orang tua hanya perlu menemani. Sesekali boleh bertanya, agar anak berani dan terbiasa menjelaskan gagasan. Semoga kelak anak-anak akan tumbuh  menjadi orang yang terbuka dengan pendapat orang lain dan berani melemparkan dan mempresentasikan pendapatnya.  Wallahu a’lam.

Penulis, Fitri Septi Ariyani, S.Pd Guru TK Dharma Wanita Manggis 1 Desa Manggis Kec.Puncu, Kab Kediri – Jatim

Related posts