Menumbuhkan Karakter Siswa Melalui Sholat Dhuha Berjama’ah.

Kegiatan sholat dhuha di TK Yaminna, Mojokerto – Jawa Timur

RadarJateng.com, Pendidikan Pendidikan adalah hak setiap warga negara, tidak terkecuali pendidikan di usia dini merupakan hak warga negara dalam mengembangkan potensinya sejak dini. Usia dini merupakan pondasi terbaik dalam mengembangkan kehidupannya di masa depan. Selain itu pendidikan di usia dini dapat mengoptimalkan kemampuan dasar anak dalam menerima proses Pendidikan di usia-usia berikutnya.

Dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. PAUD adalah investasi besar bagi keluarga dan juga bangsa, sebab anak adalah generasi penerus keluarga dan bangsa.

Pembentukan karakter siswa melalui kegiatan sholat di TK.Yaminna, Mojokerto – Jawa Timur

TK Yaminna merupakan Lembaga yang memberikan layanan pendidikan kepada anak usia dini pada rentangan usia 4-6 tahun. Dalam konteks pendidikan anak usia dini, TK. Yaminna memiliki peran yang cukup besar dalam proses optimalisasi kemampuan anak berikut juga dengan hal-hal penanaman nilai-nilai agama pada anak. Banyak kegiatan sederhana yang dapat meningkatkan perkembangan Nilai Agama dan Moral anak yang dapat dilakukan sehari-hari, baik disekolah maupun dirumah. Salah satu aktivitas yang dapat mengembangkan kemampuan Nilai Agama dan Moral anak yaitu Pembiasaan Sholat Dhuha berjama’ah

Read More

Pembiasaan sholah dhuha berjama’ah adalah salah satu upaya positif yang dilakukan sekolah untuk mengoptimalkan output siswa yang berbudaya karakter. Orang tua dan sekolah mengharapkan kegiatan rutin sholat dhuha berjama’ah ini dapat menumbuhkan karakter yang baik pada diri anak-anak semua. Selain itu juga diharapkan hati dan pikiran anak-anak dihiasi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Sesuai dengan karakter anak yang berada dalam masa potensial, memiliki sifat dasar berupa belajar melalui meniru, sudah seharusnya kita sebagai guru wajib hukumnya memberikan contoh atau cermin yang baik-baik untuk anak. Selain dengan memberikan contoh, kita juga perlu untuk menerapkan pembiasaan dalam setiap pembelajaran agar anak memiliki pengalaman yang berarti dalam setiap pengetahuan baru yang telah ia dapat. Namun hal itu tentu tidak terlepas dari peran aktif orang tua saat mengasuh dan mendidik anak dirumah. Oleh karena itu, perlu adanya peran aktif orang tua untuk ikut serta melatih dan membiasakan kebiasaan baik yang diterapkan disekolah untuk kemudian menjadi pembiasaan juga dirumah.

Belajar sholat dhuha berjamaah di TK.Yaminna, Mojokerto – Jawa Timur

Pembiasaan sholat dhuha berjama’ah ini akan terus diprogramkan karena hal tersebut sesuai dengan visi dan misi sekolah, juga berdampak positif bagi peserta didik. Lebih dari itu kami berharap sholat dhuha ini dapat mempengaruhi segenap pikiran, perilaku dan budi pekerti siswa baik di dalam maupun di luar sekolah.

Sholat Dhuha merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah. Dengan senantiasa bersujud dan memohon ampunan pada Allah, segala urusan dunia dan akhirat akan dijamin kemudahannya. Tak hanya manfaat rohani, sholat dhuha juga memiliki manfaat untuk Kesehatan jasmani. Sholat di pagi hari dapat melancarkan peredaran darah.

Kegiatan Sholat Dhuha berjama’ah ini juga memiliki beberapa tujuan capaian didalamnya selain capaian aspek Perkembangan Nilai Agama dan Moral anak, antara lain :

  1. Aspek kognitif anak menjadi tahu urutan-urutan dari gerakan sholat, bentuk dari setiap gerakan sholat, karena sejatinya kegiatan beribadah membutuhkan kecerdasan.
  2. Aspek motorik anak banyak dan terlatih melakukan gerakan-gerakan motorik seperti, mengangkat kedua tangan sampai ke bawah daun telinga, meletakkan kedua tangan didepan dada dengan seimbang, membungkukkan badan dalam ruku’, berdiri setelah bangun dari sujud, meletakkan kepala dibawah seluruh badan saat posisi sujud, menengoh ke kanan dan kiri saat gerakan salam.
  3. Aspek Bahasa melatih anak agar terbiasa melafalkan do’a-do’a dalam setiap gerakan sholat, karena anak tidak hanya perlu mengenal dan menggunakan Bahasa ibu dalam proses interaksinya sehari-hari.
  4. Aspek sosial dalam sholah berjama’ah sudah sangat jelas sekali bahwa kebersamaan adalah kunci dari kehidupan manusia. Disadari atau tidak dengan pembiasaan kegiatan sholat berjama’ah akan menumbuhkan pemahaman dalam diri anak tentang toleransi.
Anakanak khidmat mengikuti kegiatan sholat di TK.Yaminna, Mojokerto – Jawa Timur

Walaupun kita pahami, kegiatan pembiasaan ini membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Karena hasil produk yang kita harapkan bisa terlihat setelah melewati berkali-kali proses dan berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan lamanya. Namun dari tehnik pembiasaan ini, selain prosesnya berulang-ulang dan hasilnya dapat terlihat dalam waktu yang lama, kabar baiknya adalah tertanamnya karakter anak juga dapat bertahan lama bahkan bisa menjadi sifat dan kebiasaan yang continue.

Hal ini akan terjadi jika antara pihak sekolah dan pihak orang tua dirumah mau untuk bekerjasama melatih dan mempertahankan pembiasaan ini, agar tujuan untuk mencetak anak menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur dan berakhlakul karimah dapat tercapai dengan sempurna dan akan melekat abadi dalam diri anak.

Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua.

Penulis, Manggar Dyah Hardi Saputri, S.Pd Guru TK Yaminna, Mojokerto – Jawa Timur

Related posts