RadarJateng.com, Pendidikan – Kehadiran sistem pembelajaran Daring di era covid ini,secara tidak langsung telah memaksa setiap guru untuk berubah,dengan mengikuti aturan – aturan baru yang dirancang ,dalam rangka keberlanjutan pembelajaran. Walau pada awalnya terasa berat dan rumit, akan tetapi bilamana perubahan ini diikuti dengan penuh semangat dan keikhlasan. Pembiasaan melaporkan segala kegiatan pembelajaran melalui “Online” menjadikan hasil kerja seorang guru dapat terpantau dan dapat dicermati serta lebih rapi dalam aplikasi “Google Drive” dengan GPS Map Camera yang tercatat waktunya dengan tempat foto dibuat.
Sebagai Pendidik PAUD,kita harus kenali dahulu karakter Anak Usia Dini agar dapat memberi rangsangan yang optimal bagi tumbuh kembangnya. Proses pembelajaran pada Anak Usia Dini hendaknya dilakukan dengan tujuan memberikan konsep-konsep dasar yang memiliki kebermaknaan bagi Anak melalui pengalaman nyata yang memungkinkan anak untuk mewujutkan aktivitas dan rasa ingin tahu (corusity ) secara optimal.
Dengan mengenal Anak Usia Dini, mempelajari segala sisi dari Bermain dan Belajar serta Mengaplikasikan Karakter Guru PAUD Idaman.Pendidikan Anak Usia Dini hendaklah mampu memberi rangsangan yang optimal bagi tumbuh kembangnya dalam upaya pembinaan bagi Anak Usia Dini.Dengan meningkatnya kwalitas pendidikan khususnya untuk Anak Usia Dini kedepannya dapat melahirkan Pemimpin-Pemimpin Hebat yang Bermartabat. Guru PAUD Idaman lahir dari 5 Sikap Dasar Yang ”SELALU” :
- “SELALU” membangun sikap jujur dan tulus,dengan berani mengatakan apa yang benar adalah benar,dan yang salah itu salah.
- “SELALU” bersikap terbuka yang merefleksikan luar dalam.
- “SELALU”berani mengambil resiko dan bertanggung jawab,yang ditunjukkan dengan membela kebenaran dan keadilan
- “SELALU”konsisten dengan komitmen dengan selalu menepati janji,perkataan harus sesuai dengan perbuatan
- “SELALU” bersedia untuk berbagi(sharing) dengan keyakinan bahwa bila berbagi ilmu,maka ilmu kita makin bertambah sekaligus ibadah untuk meluaskan ladang pahala dan bila kita pelit ilmu,maka ilmu akan hanya berada di satu titik itu.
Ada 3 Syarat Agar Karakter Guru PAUD Idaman melekat kuat Dalam Diri Guru :
- Niat yang bersih dalam mengawali setiap pekerjaan.
- Tidak mendahului kehendak Tuhan agar setiap perencanaan mendapatkan ridhaNya.
- Selalu bersyukur atas hasil apapun yang kita dapat,baik yang kita senangi maupun yang tidak kita senangi atau inginkan
Dan untuk dapat melakukan 5 sikap dasar dan 3 syarat menjadi seorang Guru Idaman,juga perlu 3 cara,yaitu :
- Rajin berdo’a,sebab do’a yang menuntun diri kita agar selalu di jalan yang benar.
- Percaya diri,kreatif penuh dengan ide kreatif dan bijaksana.
- Siap menjadi Teladan atau contoh yang baik bagi sekelilingnya.
Bilamana 5 Sikap Dasar,3 Syarat dan 3 Cara diatas telah mampu diamalkan,maka lahirlah :
- Empati,Guru akan mampu memahami dan sensitif terhadap pribadi siswa dan sekitarnya.
- Pandangan positif terhadap orang lain,berpandangan positif dan menghargai siswa ataupun orang lain.
- Pandangan positif terhadap diri sendiri.Mampu mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta secara realistis tahu apa yang bisa dicapai.
- Autentik,dapat bersikap terbuka,apa adanya dan jujur terhadap orang lain, mampu mengembang- kan dan menunjukkan pendekatan yang unik dalam mengajar.
- Memiliki visi dan tujuan yang bermakna,yang mengarahkan diri pada sasaran,sikap dan nilai yang luas dan mendalam serta berpusat pada kepribadian.
Tulisan dan teori-teori yang tertuang disini, juga bukan sekedar untuk dibaca, akan tetapi kami harapkan dapat di implementasikan dalam segala segi kehidupan, terkhusus bagi Anak Usia Dini, sebab keasyikan dalam dunia anak-anak tidak akan bermakna bila kita tidak masuk dalam dunianya. Proses pembelajaran pada Anak Usia Dini hendaknya dilakukan dengan tujuan memberikan konsep-konsep dasar yang memiliki kebermaknaan bagi Anak melalui pengalaman nyata yang memungkinkan anak untuk mewujutkan aktivitas dan rasa ingin tahu (corusity ) secara optimal.
Kiranya kata bijak di bawah ini dapat menepis keraguan dalam melakukan perubahan:
“Merancang pemikiran jangka panjang adalah bukan berpikir apa yang akan
kita lakukan besok, melainkan berpikir apa yang dapat diperbuat hari ini atau sekarang,
agar masih memiliki hari esok”.
Semoga tulisan ini dapat menjadi “charger” dalam diri setiap guru yang selalu tulus dan ikhlas menanamkan pondasi keilmuan dan karakter Pemuda Pancasila bagi “para calon pemimpin bangsa”
Penulis, Atty Bonitawati, S.Pd Guru TK Permata Hati, Kec Sambikerep,Surabaya – Jawa Timur