RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya (Ditjen.PAUDNI, 2011: 2). Adapun ruang lingkup pengembangan pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam Permendiknas nomor 58 tahun 2009 meliputi bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar.
Bidang pengembangan pembentukan perilaku meliputi nilai agama dan moral serta sosial emosional. Sedangkan pengembangan kemampuan dasar meliputi kemampuan bahasa, kognitif, dan fisik atau motorik yang terlibat dalam pembelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Anak usia dini disebut dengan usia emas (golden age) di mana perkembangan dan pertumbuhan berkembang sangat pesat. Salah satunya ialah perkembangan fisik motorik. Agar perkembangan fisik motorik anak berkembang dengan baik maka dibutuhkan stimulasi yang tepat sesuai dengan tahapan usianya.
Pengembangan kemampuan motorik merupakan salah satu pengembangan kemampuan dasar di Taman Kanak-Kanak. Bahan kegiatan pengembangan motorik mencakup kegiatan yang mengarah pada kegiatan untuk melatih motorik kasar dan halus. Gerakan motorik halus hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Oleh karena itu, gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat.
Kemampuan motorik halus yang dimiliki setiap anak berbeda-beda, baik dalam hal kekuatan maupun ketepatannya. Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh pembawaan anak dan stimulasi yang didapatkannya. Lingkungan sekitar anak mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam kemampuan motorik halus. Guru seharusnya mampu mengembangkan model atau metode pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan kondisi anak didik untuk dapat lebih baik dalam mengembangkan dan melatih aspek perkembangan motorik anak.
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran yang digunakan saat ini cenderung mengarah pada kegiatan yang kurang kreatif dan inovatif, Oleh karena itu kegiatan pembelajaran agar lebih menyenangkan dan dapat mencapai hasil yang diharapkan yaitu dengan mengajak anak-anak dalam permainan memasak (cooking class).
Kegiatan cooking Class
Permainan merupakan situasi atau kondisi tertentu pada saat anak mencari kesenangan atau kepuasan melalui suatu aktivitas. Dengan bermain memberikan kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan sendiri, bereksplorasi, mempraktekkan dan mendapatkan bermacam-macam konsep serta pengertian yang tidak terkira banyaknya.
Permainan cooking class dilaksanakan salah satunya untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Pada kegiatan permainan cooking class atau belajar tentang masak– memasak yang didalamnya tercakup mulai dari perencanaan sampai bahan tersebut siap disajikan, dilakukan dengan cara melakukan kegitan membuat salad buah
Cooking class membuat salad buah
Langkah-langkah:
- Anak menyimpulkan macam-macam buah ciptaan Tuhan
- Anak mengupas dan memotong macam-macam buah dan bahan lain menjadi bentuk segi empat (buah semangka, buah mangga, buah naga, buah melon, jelly)
- Anak membuat saos salad buah dengan mencampur bahan mayones, susu kental manis, cimory menggunakan gelas ukur anak tepat menunjukkan lambang bilangan 1-10 sesuai dengan ukurannya
- Anak mencampur bahan semangka, buah melon,buah mangga, buah naga, dan jelly dalam wadah, kemudian menuang sausnya
- Anak membuat topping salad buah dengan mengkombinasikannya dengan bahan lainnya seperti ( keju cheddar parut dan potongan buah semangka dan buah naga )
- Anak menempel kartu huruf “salad buah”
- Anak menunjukkan sikap saling kerjasama dengan temannya
Manfaat kegiatan cooking class membuat salad buah
Kegiatan cooking class dalam pembelajaran mempunyai beberapa manfaat sebagai dasar dipilihnya metode ini. Menurut Nuryani (2005) yaitu: 1) Mengembangkan motorik halus yang berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan, 2) Memperkenalkan gerakan jari seperti menulis, menggambar, dan memanipulasi benda-benda dengan jari jemari sehingga anak menjadi terampil dan matang, 3) Mampu mengkoordinasikan kecepatan, kecakapan tangan dengan gerakan mata, Pada saat anak melakukan cooking class anak sedang berproses dalam Mengeksplor rasa ingin tahunya terutama mengenal berbagai alat dan bahan serta langkah- langkah memasak, merangsang kecerdasan otak visual dan Bahasa, melatih kecerdasan logis matematis, memberikan kesempatan anak menentukan ide dan gagasan dan menyenangkan, sehingga model permainan cooking class dapat meningkatkan motorik halus anak usia dini.
Penulis, Siti Khoirul Datin Nikmah, S.Pd Guru TK AL HIDAYAH BAKUNG 02, Blitar – Jawa Timur