RadarJateng.com, Pendidikan – Perkembangan kemampan berbahasa anak usia 4-6 tahun ditandai dengan berbagai kemampuan seperti(Mudjito, 2007: 3): (a) mampu menggunakan kata ganti ‘saya’ dan berkomunikasi, (b) memiliki berbagai perbendaharaan kata kerja, kata sifat, kata keadaan, kata tanya, dan kata sambung, (c) menunjukkan pengertian, dan pemahaman tentang sesuatu, (d) mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, dan tindakan dengan menggunakan kalimat sederhana, (e) mampu membaca dan mengungkapkan sesuatu melalui gambar. Tingkat pencapaian perkembangan bahasa anak usia 4-5 tahun dapat melakukan hal-hal sebagai berikut: menerima bahasa, mengungkapkanbahasa, dan keaksaraan. Tingkat pencapaian perkembangan menerima bahasa anak diharapkan dapat: menyimak perkataan orang lain, mengerti dua perintah yang diberikan bersamaan, memahami cerita yang dibacakan, mengenal perbendaharaan kata (Standart Pendidikan Anak Usia Dini)
Kemampuan mengungkap bahasa meliputi mengulang kalimat sederhana, menjawab pertanyaan sederhana, mengungkapkan perasaan dengan kata sifat, menyebut kata-kata yang dikenal, mengutarakan pendapat kepada orang lain, menyatakan alasan terhadap sesuatu yang diinginkan atau ketidak setujuan, menceritakan kembali cerita/dongeng yang pernah didengar. Kemampuan keaksaraan anak meliputi mengenal simbol-simbol, mengenal suara-suara hewan/benda yang ada disekitarnya, membuat coretan yang bermakna, dan meniru huruf(Mudjito, 2007: 11)
Perkembangan bahasa dapat distimulasi oleh orang terdekat anak, seperti orang tua, guru, pengasuh, saudara dan sebagainya. Berhubung anak belajar bahasa melalui meniru/modeling, maka orang disekitar perlu mengajak bicara, dan dengan bahasa yang benar. Metode pengembangan bahasa yang dapat diterapkan antara lain bercerita, sosiodrama, permainan membaca dan lain-lain(Rita Eka Izzaty dkk., 2008: 91) Perkembangan kemampuan berbahasa pada anak usia dini dengan cara mulai mengenalkan nama dirinya atau nama benda yang ada disekitarnya, akan membantu anak secara cepat dalam mengenal huruf-huruf, kata-kata, dan suara(Harun Rasyid dkk., 2009: 129). Melatih mengenal huruf menjadi bagian penting dalam membangun kemampuan bahasa anak usia dini.

Fungsi dari media pembelajaran tersebut adalah sebagai daya tarik sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lebih menarik, siswa lebih bergairah dan termotivasi dalam menjalani proses pembelajaran, serta materi yang disampaikan pun dapat diserap oleh siswa dengan baik. Dalam penelitian ini media berperan penting sebagai daya tarik dalam kegiatan proses belajar mengajar, dan media akan mempermudah dalam memberikan pemahaman kepada anak tentang sesuatu hal. Dengan adanya mediamaka akan diperoleh hasil optimal, dan pembelajaran akan lebih efektif dan menyenangkan.Kartu huruf adalah penggunaan sejumlah kartu sebagai alat bantu untuk belajar membaca dengan cara melihat dan mengingat bentuk huruf dan gambar yang disertai tulisan dari makna gambar pada kartu (Maimunah Hasan,2009: 65).
Kartu huruf adalah kartu abjad yang berisi gambar, huruf, tanda. simbol, yang meningkatkan atau menuntun anak yang berhubungan dengan simbol-simbol tersebut. Namun demikian kata huruf yang dimaksud disini adalah kartu huruf yang dibuat sendiri dengan bentuk persegi panjang terbuat dari kertas putih. Satu sisi terdapat tempelan potongan huruf dan satu sisinya lagi terdapat tempelan gambar benda yang disertai tulisan dari makna gambar tersebut (Azhar Arsyad, 2005: 119). Jadi berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditegaskan bahwa metode kartu huruf adalah suatu kegiatan dengan menggunakan alat atau media berupa kartu huruf yang terdapat simbol huruf dan gambar yang disertai tulisan dari makna gambarnya, dengan tujuan meningkatkan kemampuan mengetahui atau mengenal dan memahami huruf abjad. Beberapa manfaat yang dapat diambil dari permainan kartu huruf menurut Maimunah Hasan (2009: 65) antara lain:
- Dapat membaca dengan mudah
- Permainan kartu huruf dapat membantu anak untuk mengenal huruf dengan mudah, sehingga membantu anak-anak dalam kemampuan membacanya.
- Mengembangkan daya ingat otak kanan
- Permainan kartu huruf dapat mengembangkan kemampuan otak kanan karena dapat melatih kecerdasan emosi, kreatif, dan intuitif.
- Memperbanyak perbendaharaan kata. Permainan kartu huruf terdapat gambar dan tulisan dari makna gambar yang tertera pada kartu, sehingga dapat memperbanyak perbendaharaan kata yang dimiliki anak- anak

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perkembangan mengenal abjad subjek semakin meningkat karena adanya rangsangan atau stimulus dengan kartu huruf. Dengan permainan kartu huruf anak menjadi lebih senang dalam mengenal abjad-abjad dan secara langsung dapat bermain-main langsung dengan kartu huruf. Selain dapat mengenal abjad-abjad, dengan kartu huruf anak juga dapat mengeksplorasi pengetahuannya melalui gambar-gambar, warna dan bentuk-bentuk yang ada dikartu huruf .
Metode Kartu huruf adalah Suatu kegiatan dengan menggunakan alat atau media berupa kartu huruf yang terdapat symbol huruf dan gambar yang di sertai tulisan dari makna gambarnya. Dengan tujuan meningkatkan kemampuan mengetahui atau mengenal dan memahami huruf abjad. Berdasarkan hasil peenelitian dapat di simpulkan bahwa perkembangan mengenal huruf abjad semakin meningkat di TK Mahadut’ Tauchid desa Karang Harjo, Kecamatan Kragan Kab Rembang karena adanya rangsangan atau stimulus dengan kartu huruf.
Penulis : Siti Masruroh, S. Pd Guru TK Ma’hadut Tauchid, Kab Rembang Jawa Tengah