Bagaimana Cara Mengembangkan Fisik Motorik Pada Anak ?

Antusias Anak Bermain Engklek di TK Al Azhar 27 Cibinong, Cibinong - Jawa Barat

RadarJateng.com, Pendidikan Pertumbuhan anak merupakan periode yang kritis untuk perkembangan tahap selanjutnya. Periode ini sering disebut dengan masa peka. Pertumbuhan setiap anak berbeda. Perbedaan tersebut terletak pada ukuran, tubuh, dan bentuk tubuh, warna rambut, warna mata, warna kulit, dan kemampuan fisik pada tingkat kematangan fisiknya .

Bagaimana cara mengembangkan pertumbuhan fisik motorik anak usia dini ?, Pertumbuhan dan perkembangan fisik berkaitan dengan perkembangan gerakan motorik, yakni perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinasi antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan dan motorik halus. Motorik Kasar adalah Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya, kemampuan duduk, menendang, berlari, naik / turun tangga dan sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya.

Pertumbuhan fisik-motorik, sosial dan emosional semuanya terjadi secara bersamaan dalam diri anak. Dalam lembaga pendidikan anak usia dini aktivitas, seperti menari, menggambar, melukis, menempel dan aktivitas lainnya yang melatih otot-otot akan membantu perkembangan motorik anak. Anak-anak sebaiknya diberikan berbagai kegiatan yang kreatif untuk mengembangkan motorik kasar dan motorik halusnya secara seimbang.

Read More

Peran pendidik adalah mengetahui kebutuhan karakteristik masing-masing anak, untuk mengembangkan otot besar dan kecil anak pada setiap tingkatan usia anak tersebut. Pendidik bukan hanya untuk menumbuhkembangkan kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial emosional anak saja, melainkan pendidik mampu mencerdaskan seluruh aspek perkembangan anak usia dini terutama perkembangan anak usia dini. Pendidik juga harus menyiapkan alat atau permainan terbaik yang dapat mengembangkan kebutuhan fisik motorik anak-anak, artinya pendidik menfasiitasi dan  mencoba menerapkan  berbagai aktivitas bermain motorik kasar dan halus yang menarik dan  sesuai dengan tingkatan usianya. Selain itu juga, pendidik harus mampu mengambil inisiatif yang mampu memberikan pengaruh bagi anak. Untuk mencapai hal tersebut, guru dapat menyusun rancangan kegiatan pembelajaran motorik kasar dan halus yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan anak. Salah satunya adalah dengan menerapkan berbagai permainan bagi anak, salah satunya permainan tradisional.

Saat ini banyak pendidik yang sudah mengaplikasikan ragam permainan tradisional kedalam kegiatan pembelajaran khususnya untuk mengembangkan keammpuan fisik motorik anak. Karena dalam ragam permainan tradisional, banyak sekali termuat aktivitas gerak yang yang sangat penting, salah satunya adalah hal-hal yang bekaitan dengan kelincahan, kelenturan, keseimbangan anak usia dini.

Akan tetapi sebagai pendidik harus mengetahui  prinsip pelaksanaan fisik motorik anak di taman kanak-kanak, yang perlu menjadi perhatian pendidik adalah:

  1. Kegiatan dalam bentuk permainan
  2. Menciptakan suasana gembira dan menyenangkan(joyful learning dan happy learning) c
  3. Gerakan yang bervariasi
  4. Dilakukan setiap hari, baik secara formal maupun diselipkan diantara kegiatan yang direncanakan
  5. Berencana dan bertahap
  6. Diatur sesuai dengan kebutuhan anak untuk bermain dan bergerak

Jika prinsip pelaksanaan fisik motorik diatas dilaksanakan secara konsisten oleh pendidik, maka pendidikan dilembaga tersebut akan menciptakan anak didik  yang banyak bergerak dan bermain terus menerus, maka hal itu akan menambah kecerdasan dan pengalamannya di masa dewasa. Berbeda halnya dengan anak yang diam, menyendiri dan tidak bergerak ada kemungkinan anak tersebut tidak normal. Biasanya anak seperti itu mengalami kesulitan beradaptasi dengan masyarakat, merasa takut dan malu.

Jadi teachers, Banyak sekali  manfaat yang diperoleh dari aktifitas bermain fisik motorik yang diintegrasikan dengan permainan tradisional, di antaranya : menumbuhkan rasa senang pada diri anak, meningkatkan kesehatan fisik dan psikis anak, menyeimbangkan keterampilan motorik kasar dan motorik halus, mengembangkan sikap kompetitif pada diri anak. Selain itu juga apabila kebutuhan aktivitas fisik motorik ini dikembangkan melalui bermain maka pertumbuhan aspek-aspek kemampuan anak lainnya seperti aspek perkembangan kognitif dan aspek perkembangan sosial emosional anak berkembang secara optimal. Ayo jangan lewatkan kebersamaan Ananda dengan kegiatan bermain fisik motoriknya ya teachers. Salam sehat.

Penulis : Virginia Mustika Ch, S.Pd Guru TK Al Azhar 27 Cibinong, Cibinong – Jawa Barat

Related posts