RadraJateng.com, Pendidikan – Kreativitas adalah Potensi daya kreatif yang dimiliki individu sebagai bentuk pemikiran dalam menemukan pemecahan masalah yang datang dari diri sendiri berupa hasrat dan motivasi yang kuat untuk berkreasi. Talajan, (2012: 11) kreativitas adalah pola berpikir atau ide yang timbul secara spontan dan imajinatif, yang mencirikan hasil artistik, penemuan ilmiah, dan penciptaan secara mekanik. Kreativitas meliputi hasil sesuatu yang baru, baik sama sekali baru lagi dunia ilmiah atau budaya maupun secara relatif baru bagi individunya sendiri walaupun mungkin orang lain telah menemukan atau memproduksi sebelumnya.
Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun msing-masing dalam bidang dan dalam kadar yang berbeda-beda. ciri-ciri kreativitas dapat dibedakan kedalam ciri kognitif dan non kognitif yaitu:
- Ciri kognitif terdiri atas orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran, dan elaborasi. Orisinalitas yaitu memberikan jawaban yang tidak lazim, yang lain dari yang lain, dan yang jarang diberikan kebanyakan orang. Fleksibilitas yaitu mampu menghasilkan gagasan-gagasan yang seragam, mampu mengubah cara atau pendekatan dan arah pemikiran yang berbeda. Kelancaran yaitu menghasilkan banyak gagasan atau jawaban yang relevan dan arus pemikiran yang lancar. Sedangkan elaborasi yaitu mengembangkan, menambah memperkarya, suatu gagasan, memperinci detail-detail dan memperluas gagasan.
- Ciri non-kognitif terdiri atas motivasi, sikap dan kepribadian kreatif. Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktivitas, motivasi belajar berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang sedang belajar itu sendiri. Bila seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna dan bermanfaat baginya, maka motivasi belajar akan muncul dengan kuat. Sikap merupakan pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa. Hal ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu.
Talajan, 2012: 35 bahwa proses kreatif terdiri atas empat proses, yaitu:
- Tahap Persiapan Adalah ketika individu mengumpulkan informasi atau data untuk memecahkan masalah dengan berpikir, mencari jawaban, dan bertanya kepada orang lain.
- Tahap Inkubasi, Tahap ini berlangsung lama sampai timbul inspirasi atau gagasan untuk memecahkan masalah.
- Tahap Iluminasi, Tahap timbulnya “insigh” atau “aha-Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru, beserta proses-proses psikologi yang mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi untuk memecahkan masalah.
- Tahap verifikasi adalah Gagasan yang muncul tersebut dievaluasi secara kritis dan dihadapkan pada realitas. Disini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen.
Munandar,(2004: 20) pengembangan kreativitas siswa, kita perlu meninjau empat aspek dari kreativitas, yaitu pribadi, pendorong, press, proses, dan produk. Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Didalam mencapai hasil belajar ada beberapa faktor yang harus diperhartikan yaitu:
1. Faktor Eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, meliputi:
- Faktor lingkungan sosial, faktor sosial menyangkut hubungan antara manusia yang terjadi dalam berbagai situasi sosial. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa.
- Faktor non lingkungan sosial, faktor lingkungan yang bukan sosial seperti gedung, sekolah, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan dan waktu belajar yang digunakan siswa.
2. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar adalah:
- Fisiologis Merupakan faktor internal yang berhubungan dengan proses-proses yang terjadi pada jasmaniah.
- Faktor psikologis merupakan faktor dari dalam diri individu yang berhubungan dengan rohaniah.
Hal ini sejalan dengan hasil laporan penelitian saya ketika menjadi mahasiswa. Penelitian ini saya terapkan disalah satu sekolah Dasar di kecamatan Silat Hilir yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kreativitas Belajar dengan hasil belajar pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V sekolah Dasar Negeri 01 Silat Hilir. Hasil rhitung 0, 514 dikategorikan korelasi cukup kuat. Besar kontribusi hubungan antara kreativitas belajar dengan hasil belajar pada pembelajan IPS kelas V sekolah Dasar Negeri 01 Silat Hilir sebesar 63,1%. Dari hasil hitung perbandingan nilai thitung ≥ ttabel yaitu 2,937 ≥ 1,711 maka signifikan, .Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kreativitas belajar dengan hasil belajar pada pembelajaran IPS kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Silat Hilir.
Penulis : Siti Aminah, S. Pd Guru SDN 24 Rumbih, Kec. Silat Hilir, Kab. Kapuas Hulu – Kalbar