Pentingnya Menyeimbangkan Otak Kanan Dan Otak Kiri.

Suasana KBM di SD Negeri 23 Pontianak Timur, Kec. Pontianak Timur Kota Pontianak

RadarJateng.com, Pendidikan Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik (Slameto, 2013: 1). Salah satu cara agar belajar lebih efektif yaitu dengan menyeimbangkan penggunaan otak kanan dan kiri. Hal ini karena apabila siswa hanya menggunakan otak kiri saja dalam belajar siswa akan cepat bosan  dan merasa tertekan sehingga sulit memahami pelajaran yang dijelaskan oleh guru. Sebaliknya apabila hanya menggunakan otak kanan dalam belajar, siswa memang merasa rileks, namun sedikit sekali ilmu yang di dapat.

Nur Rahadian Sari (2005: 46) menyatakan, Jika anak belajar dengan hanya memanfaatkan otak kiri sementara otak kanannya tidak diaktifkan, maka mudah timbul perasaan jenuh, bosan dan mengantuk. Begitu juga mereka yang hanya memanfaatkan otak kanan tanpa diimbangi dengan pemanfaatan otak kiri, bisa jadi dia akan banyak menyanyi, mengobrol atau menggambar tetapi hanya sedikit ilmu yang bisa masuk ke otaknya. Maka mengembangkan pemanfaatan otak kiri dan kanan menjadi penting dalam penciptaan suasana belajar. Caranya dengan memperbanyak paduan antara spesifikasi fungsi otak kanan dan kiri.

Otak adalah organ paling kompleks yang kita miliki. Jumlah sel sangat bervariasi, tetapi secara umum dikatakan otak manusia mengandung antara 50 sampai 100.000.000.000 saraf. Menurut Fakhrul Ar-razi (2014: 5). Otak kita terbagi menjadi otak besar,otak kecil dan batang otak. Kemudian otak besar terbagi lagi menjadi dua bagian (hemisfer) kiri dan kanan. Bagian kiri dan kanan memiliki fungsi yang berbeda.

Read More

Mengembangkan pemanfaatan otak kiri dan kanan menjadi penting dalam penciptaan suasana belajar. Caranya dengan memperbanyak paduan antara spesifikasi fungsi otak kanan dan kiri. Apabila hanya menggunakan otak kanan atau otak kiri saja untuk belajar tanpa berusaha untuk menyeimbangkannya, maka   proses maupun hasil belajar tidak optimal.

Pada umumnya dalam pembelajaran manusia lebih dominan dengan otak kiri, sehingga dalam belajar akan merasa terbebani ataupun cepat bosan. Yunsirno (2010:42) menyatakan, “Untuk menyeimbangkan kecenderungan dominasi otak kiri, perlu dimasukkan musik, seni, estetika, atau hal lain yang berhubungan dengan otak kanan dalam pengalaman belajar dan kehidupan anak”. Menurut Syaifurahman (2013: 146), “Secara umum dapat dijelaskan bahwa masing-masing belahan otak mempunyai cara berpikir dan daya mengingat yang berbeda. Dan musik dapat digunakan sebagai stimulus untuk meningkatkan kinerja, khususnya otak kanan”.

Menurut Fakhrul Ar-razi (2014: 9-11), cara melatih otak kanan yaitu

  • Membaca dan menulis kitab suci Al-qur’an
  • Senam Otak
  • Melatih dengan Kreatifitas
  • Melatih dengan Musik
  • Melatih dengan Humor atau cerita-cerita lucu
  • Melatih dengan Refreshing

Dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran manusia lebih dominan dengan otak kiri.Ada beberapa cara agar penggunaan otak kiri seimbang dengan otak kanan agar siswa memahami pelajaran yang dijelaskan oleh guru. Misalnya saja dimasukan musik, seni, membaca dan menulis kitab suci Al-quran, senam otak dan lain-lain.

Penulis : Ade Novia, S.Pd Guru SD Negeri 23 Pontianak Timur, Kec. Pontianak Timur Kota Pontianak

Related posts