RadarJateng.com, Pendidikan – Anak Usia Dini adalah sekelompok individu yang sedang menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat bagi kehidupan selanjutnya. Menurut para ahli dalam Maya A. Pujiati (2017:21) perkembangan otak, pada masa golden age (0-6 tahun), terjadi proses yang menakjubkan di dalam otak manusia. Salah satu yang terpenting adalah tentang keberadaan sinapsis. Anak yang berada pada rentang usia tersebut mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang pesat sehingga mudah untuk diberikan stimulus untuk perkembangan kecerdasannya. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada fisik, kognitif, sosioemosional, bahasa, dan kreativitas yang seimbang sebagai peletak dasar yang tepat guna pembentukan pribadi yang utuh.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan ruang ekspresi yang dapat membantu proses perkembangan anak lebih optimal. Anak-anak di usia dini memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, dengan mendidik anak sejak dini dapat membantu mereka mengenal dunia dengan lebih baik. Sehingga hal ini juga bisa mendukung anak untuk mempersiapkan pendidikan formal di sekolah dasar hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Menurut Maimunah (2009:15) PAUD adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar merupakan suatu upaya pemberian yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan unuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani rokhani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalur formal,informal,dan non formal.
Mengenalkan angka pada anak usia dini dapat dilakukan dengan menggunakan media yang menarik dan inovatif. Kemampuan dalam mengenal bilangan atau angka merupakan salah satu yang termasuk dalam pengembangan kognitif pada anak. Kognitif merupakan aktivitas yang berhubungan dengan tanggapan, pikiran dan pengelolaan informasi dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan juga untuk pemecahan masalah. Untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak pada usia dini, dibutuhkan alat/media untuk menyampaikan pesan atau materi kepada anak didik tersebut dapat melalui alat pembelajaran yang paling tepat digunakan untuk merangsang, pemikiran anak agar dapat menarik perhatian belajar anak. Media pembelajaran mempnyai berbagai macam jenis ada audio, visual dan audio visual. Media visual terbagi lagi kedalam beberapa jenis diantaranya media gambar, media kartu, media dari bahan bekas (tutup botol minuman) dan yang lainnya.
Tutup botol merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk meningkatkan kognitif anak. Media tutup botol adalah media konkrit yang merupakan tutup botol bekas minuman yang sudah tidak terpakai. Selain tidak memerlukan biaya yang mahal, media ini juga sangat mudah untuk dibuat, mudah ditemukan dan didapatkan dilingkungan sekitar kita.
Media tutup botol adalah suatu media yang digunakan dalam pembelajaran, dimana media tersebut mengharapkan anak-anak lebih aktif dan bersemangat mengikuti pembelajaran. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal angka pada anak usia dini dengan cara yang menyenangkan. Untuk membuat media dari tutup botol, alat dan bahan yang didiperlukan antara lain: kardus bekas, kertas asturo, gunting, pisau cutter, lem kertas, lem lilin dan spidol.
Cara membuatnya :
- Kardus dipotong sesuai pola yang diinginkan
- Tempelkan kertas asturo hingga menutupi kardus berbentuk pola ikan
- Tuliskan angka 1-20 pada bagian kardus berbentuk pola ikan
- Selanjutnya potong bagian atas botol dengan menggunakan pisau cutter kemudian rapikan dengan menggunakan gunting.
- Tempelkan potongan bagian atas botol menutupi masing-masing angka yang telah ditulis sebelumnya pada kardus pola ikan dengan menggunakan lem lilin.
- Kemudian tuliskan angka pada tiap-tiap tutup botol mulai dari angka 1-20.
- Akhirnya, media tutup botol bekas siap digunakan.
Cara penggunaannya:
- Guru memberikan contoh cara bermain tutup botol angka pada anak
- Guru mengambil salah satu tutup botol yang telah ditulis angka
- Guru memasangkan tutup botol pada potongan bagian atas botol yang sebelumnya telah ditempelkan pada kardus pola ikan sesuai angka yang tertulis pada kardus berbentuk pola ikan.
- Anak dapat menggunakan media tutup botol bekas sesuai contoh dari guru.
Demikian, Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Penulis : Diana Afriyani, S.Pd, TK Negeri Pembina Sepakat, Kalimantan Barat
Referensi :
- Pujiati A. Maya.(2017). Cara Mudah: Mengajar Anak Membaca. Jakarta: Nauka Publishing
- Hasan, Maimunah. (2009). Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta: Diva Press.