Memanfaatkan Media Loost Patr Untuk Melatih Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Meronce .

Memanfaatkan Media Loost Patr Untuk Melatih Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Meronce

RadarJateng.com, Pendidikan Usia dini merupakan periode perkembangan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pada masa ini seluruh instrumen manusia terbentuk bukan kecerdasan saja, tetapi kecakapan psikis karena pada masa ini adalah periode sebagai usia emas. Selain itu anak pada usia 2 sampai 6 tahun dipenuhi dengan suasana senang bermain. Konsep bermain sambil belajar serta belajar sambil bermain pada PAUD merupakan pondasi yang mengarahkan anak pada pengembangan kemampuan yang lebih beragam, sehingga di kemudian hari anak bisa berdiri kokoh dan menjadi sosok manusia yang berkualitas.

PAUD merupakan  singkatan pendidikan anak usia dini. PAUD dapat diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran kepada anak usia 0 hingga 6 tahun. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK)  merupakan salah satu bentuk PAUD Anak yang berusia empat sampai enam tahun, pendidikan TK memiliki peran yang sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya

Media loose part merupakan bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai permainan konstruktif dengan mengombinasi, membuat susunan, merakit, dan lain sebagainya. (Indi Alfina Hamdan, 2022). Loose part merupakan suatu media yang menggunakan bahan yang ada disekitar lingkungan sehari-hari seperti bahan alam, plastik, logam, bekas kemasan, benang dan kain, kaca dan keramik, kayu dan bambu. Penggunaan bahan loose part menjadikan anak lebih terbuka karena anak dapat bermain sesuai idenya, tidak tergantung pada arahan guru atau orangtua dan anak menjadi lebih kreatif. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru disekolah maupun orangtua dirumah untuk menemukan, membangun, memodifikasi konstruksi agar dapat merancang lingkungan main, sehingga rasa ingin tahu anak meningkat. (Nursakdiah, Fitriah Hayati, dan Cut Marlini, 2021)

Read More

Perkembangan fisik-motorik terdiri atas dua bagian, yaitu: keterampilan motorik kasar dan keterampilan motorik halus. Menginjak usia 4 tahun, motorik halus seharusnya semakin baik. Motorik halus merupakan salah satu aspek perkembangan yang berpengaruh besar terhadap kemampuan anak secara akademik pada pendidikan dasar. Segala aktivitas dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yang menarik dan menyenangkan bagi anak usia dini. (Alif Muarifah dan Nurkhasanah, 2019)

Memanfaatkan Media Loost Patr Untuk Melatih Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Meronce

Keterampilan motorik halus mulai berkembang, setelah diawali dengan kegiatan mulai dari yang paling sederhana seperti memegang pensil, memegang sendok, menggunting dan sebagainya. Keterampilan motorik halus lebih lama pencapaiannya dibanding keterampilan motorik kasar, karena keterampilan motorik halus membutuhkan kemampuan yang lebih sulit seperti konsentrasi, kontrol, kehati-hatian, dan kordinasi otot tubuh yang satu dengan yang lain. Perlu diperhatikan dalam suatu penangan disetiap kegiatan agar mampu mengoptimalkan pembelajarannya.( Ni Made Yulianti, Asri Hente, dan Nurmiati, 2021)

Keterampilan motorik halus adalah suatu pelaksanaan yang terlatih dan merupakan suatu rangkaian kondisi yang melibatkan perbedaan isyarat dan koreksi kesalahan yang berkesinambungan dari kemampuan fisik ( tangan ) untuk menggunakan suatu media yang membutuhkan koordinasi mata dan tangan serta otot – otot kecil atau otot – otot halus. (Tati Dharmastuti, 2013)

Aspek fisik motorik halus  perlu di stimulasikan sejak usia dini, salah satunya yaitu dengan kegiatan meronce. Meronce adalah Meronce merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat, melalui gerak jari yang memasukkan benang kedalam butir – butir ronce sehingga ketrampilan motorik halus anak akan terlatih. meronce adalah menyusun atau menata benda dengan menggunakan sebuah tali, dengan memakai teknik memasukkan tali ke dalam lubang, sehingga menjadi sebuah karya.

Dalam kegiatan meronce dapat bermanfaat bagi anak usia dini yaitu :

  1. anak dapat melatih untuk berpikir, memahami dan melihat bagaimana sebuah tali dapat masuk ke lubang yang kecil.
  2. Melatih kesabaran
  3. Permainan edukatif yang sederhana.
  4. Melatih konsentrasi
  5. Anak mampu menghasilkan karya
  6. Anak merasa senang dan tidak bosan saat mengikuti kegiatan
  7. Media losst part yang digunakan membuat anak tertatik.

Penulis : Tri Hartanti, S.Pd Guru TK Islam Bakti 51 Koto Hilalang, Kec. Tiumang, Kab. Dharmasraya – Sumbar

Related posts