Karut Marut Pendidikan Indonesia.

Maharani Mutiara Suci, S.Pd. Guru SMP Muhammadiyah 4 Mojogedang – Karanganyar - Jateng

RadarJateng.com, Pendidikan Bangsa yang sejahtera dimulai dari pendidikan yang baik, demikian yang terjadi di negara maju. Jika ingin Indonesia menjadi negara maju otomatis pendidikan harus baik, pun begitu dengan pendidiknya. Sejatinya pendidik merupakan tolak ukur bagi pendidikan bangsa. Pendidikan sendiri berperan sangat penting untuk membentuk watak serta peradaban bangsa. Pendidikan kita sudah baik, tetapi belum mampu mencerdaskan. Mengapa? Karena pendidikan di Indonesia masih membutuhkan perbaikan, tidak hanya bermutu baik tapi juga mampu mencerdaskan. Tidak hanya prasarana sekolah dan perbaikan pada kurikulum saja, melainkan mutu serta kesejahteraan tenaga pendidik juga perlu perbaikan.

Lantas, apa penyebab pendidikan Indonesia yang sudah baik ini belum mampu sepenuhnya mencerdaskan?

Pertama, sarana dan prasarana.

Read More

Persoalan sarana dan prasarana telah menjadi problem klasik dalam dunia pendidikan Indonesia, seperti sudah mengakar. Gedung sekolah yang tidak layak pakai, ketidaktersediaan laboratorium, minimnya infrastruktur teknologi, buku perpustakaan yang tidak lengkap. Hal-hal tersebut tentu menjadi ancaman bagi pendidikan Indonesia. Terlebih kondisi ruang kelas yang tidak layak tentu berdampak pada situasi belajar yang tidak kondusif. Pun minimnya fasilitas penunjang belajar di sekolah. Masalah ini sudah tidak asing lagi bagi kita yang sering menonton berita di TV. Di zaman ini, perkembangan Iptek sudah semakin pesat dan ini memacu laju pengetahuan manusia. Kurangnya fasilitas belajar yang tersedia di sekolah juga memberi pengaruh besar dalam masalah pendidikan di Indonesia. Faktanya adalah sekolah-sekolah yang terdapat di perkotaan lebih memiliki fasilitas yang memadai dan mendukung dibandingkan dengan sekolah-sekolah yang terletak di daerah terpencil atau pelosok. Tentu saja ini tidak bisa dibiarkan karena kita harus segera mengejar ketertinggalan.

Sebaiknya pemerintah mendata ulang sekolah-sekolah terutama yang berada jauh dari pusat kota, yang membutuhkan perbaikan maupun penambahan fasilitas seperti laboratorium, perpustakaan, dan gedung sekolah yang aman dan nyaman agar para murid menjadi lebih bersemangat dalam belajar.

Kedua, kualitas pendidik.

Pendidik merupakan tolak ukur bagi pendidikan Indonesia. Perlu kita akui bahwa kualitas pendidik di Indonesia tidaklah semua rendah, tapi bukan berarti sudah memuaskan. Masih banyak guru mengajar yang tidak sesuai dengan bidang ilmunya. Hal tersebut tentu sangat berdampak pada kualitas pendidikan yang diterima siswa. Rendahnya profesionalisme pendidik tersebut tentu perlu ditegasi oleh pemerintah.

Ketiga, kurikulum.

Kurikulum di Indonesia telah mengalami perubahan dan perombakan beberapa kali. Perubaham kurikulum akan berdampak pada proses belajar mengajar di sekolah. Bukan tidak mungkin pergantian kurikulum menjadikan guru bingung dan terombang-ambing dalam melaksanakan pengajaran. Apalagi jika kurikulum baru sangat berbeda dari kurikulum lama. Tentunya perlu waktu ekstra dalam penyesuaian proses belajar mengajar. Seperti kurikulum 2013 yang beberapa waktu lalu tiba-tiba di berhentikan sekarang serentak seluruh Indonesia diwajibkan memberlakukan kurikulum 2013 tersebut. Ini tentu menjadi sebuah masalah yang tidak boleh dianggap remeh.

Keempat, kesejahteraan pendidik .

Pendidik  memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan Indonesia, namun berbicara tentang kesejahteraan, banyak tenaga pendidik, terutama yang belum pegawai negeri, masih belum menikmati hal tersebut dikarenakan pendapatan yang rendah sehingga mereka harus mencari pekerjaan sampingan. Terlebih tenaga pendidik yang bekerja di suatu daerah terpencil lebih banyak bekerja dengan hati mereka. Mereka tidak mendapatkan penghasilan yang cukup, ditambah lagi dengan kondisi tempat tinggal mereka yang seakan tidak diperhatikan oleh pemerintah. Namun mereka tetap bekerja dengan motivasi memberikan pendidikan dan pengetahuan baru bagi anak didik mereka di sekolah. Pemerintah perlu memperhatikan keadaan tenaga pendidik baik itu yang di perkotaan maupun pedesaan demi upaya mensejahterakan kehidupan mereka.

Kelima, kualitas peserta didik

Kemampuan peserta didik yang kurang optimal pun menjadi salah satu masalah serius bagi pendidikan Indonesia. Sebenarnya banyak siswa-siswi Indonesia yang memiliki kualitas prestasi yang bagus dalam aspek kognitif maupun psikomotorik hanya saja mereka terkendala oleh biaya, fasilitas yang kurang memadai, dan kurang diberi motivasi oleh para guru atau orang tua. Akibatnya, mereka mengurungkan niat untuk berkreatifitas dan mengeksplor bakat mereka dalam suatu bidang tertentu. Pemerintah dan sekolah harus bekerja sama dalam memperhatikan perkembangan para peserta didik.

Mutu atau kualitas pendidikan di Indonesia yang sudah membaik ini akan selalu menjadi masalah utama bagi pemerintah maupun masyarakat jika tidak benar-benar mencerdaskan. Baik itu secara kualitas sistem pendidikan, pemerataan pendidikan, fasilitas, kebijakan pemerintah, kualitas pendidik, kesejahteraan pendidik, dan kualitas peserta didik. Pemerintah dan semua pihak yang terkait dalam dunia pendidikan tentunya harus bahu membahu mengevaluasi dan berbenah kembali mengenaik pendidikan di Indonesiase, sehingga kekurangan yang didapati boleh segera diperbaiki agar kedepannya, mutu atau kualitas pendidikan di Indonesia dapat semakin baik lagi dan sepenuhnya mencerdaskan bangsa.

Penulis : Maharani Mutiara Suci, S.Pd. Guru SMP Muhammadiyah 4 Mojogedang – Karanganyar – Jateng

Related posts