RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan bagi anak usia dini bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing dimasa mendatang. Hal ini tentu menjadi tanggungjawab bersama antara keluarga, pemerintah dan masyarakat. Lembaga pendidikan memegang peran penting dan fundamental dalam mengoptimalkan potensi anak, karena pengalaman pendidikan anak usia dini dapat memberikan pengaruh yang “membekas” sehingga melandasi proses pendidikan dan perkembangan anak selanjutnya.
Sebagai calon penerus bangsa, maka sudah seyogyanya anak telah dibekali dengan keterampilan yang membuat mereka siap didalam menghadapi persoalan yang ada disekitarnya. Keterampilan yang dimiliki anak usia dini meliputi keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Lembaga pendidikan perlu mengupayakan suatu proses pembelajaran yang menstimulasi keterampilan berpikir kritis dan kreatif pada anak.
Salah satu upaya dalam meningkatkan keterampilan berpikir kreatif pada anak usia dini dapat distimulasi dengan kegiatan belajar melalui bermain. Anak diberikan kebebasan dalam memilih kegiatan bermain sesuai minatnya. Kegiatan pembelajaran adalah bermain bermakna sebagai perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”. Kegiatan bermain yang bermakna dapat dilakukan dengan kegiatan bermain menggunakan media loose parts. Media loose parts merupakan material terbuka yang dapat digabungkan atau dipisahkan dengan material yang sama maupun yang berbeda. Komponen loose parts meliputi bahan alam, plastik, logam, kayu, bambu, benang, kain, kaca dan keramik.
Dengan mengeksplor loose parts sesuai dengan ide dan imajinasinya secara tidak langsung dapat menggali kemampuan berpikir kreatif pada anak. Anak diberikan kesempatan dalam kegiatan bermain baik individu maupun kolaboratif dengan teman. Selain melatih kerjasama dan berpikir kreatif, dengan mengeksplor loose parts dari berbagai komponen dapat memberikan pengalaman nyata pada anak.
Penulis : Siti Aminah, S. Pd Guru di TKS Wana Sawit Garuda Timur, Kec Hanya, Seruyan – Kalimantan Tengah
