RadarJateng.com, Pendidikan – Anak usia dini berada pada rentang usia antara 0-6 tahun sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Perkembangan utama yang terjadi pada masa ini berkisar pada penguasaan dan pengendalian lingkungan atau biasa disebut sebagai masa penjelajahan. Anak ingin mengetahui keadaan lingkungannya, bagaimana mekanismenya, bagaimana perasaannya, dan bagaimana ia dapat menjadi bagian dari lingkungan. Proses peniruan atau imitasi yang didapatkan di masa kanak-kanak, akan menentukan derajat kualitas pribadi, kesehatan, intelgensi, kematangan sosial, bahasa dan produktivitas anak pada tahap berikutnya. Proses ini tidak hanya dilakukan anak terhadap perilaku saja tetapi juga pada bagaimana orang-orang di sekitarnya melakukan interaksi sosial dan komunikasi. Interaksi dan komunikasi yang baik dibutuhkan anak agar dapat menjadi bagian dari lingkungan dan kelompok sosial.
Perkembangan bahasa sebagai salah satu aspek perkembangan yang dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini sangat penting dan harus diperhatikan sejak dini. Karena bahasa seseorang mencerminkan pikirannya, semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan seseorang dalam berbahasa yang efektif dan baik mencakup empat segi yaitu Pengembangan bahasa untuk anak usia dini mempunyai empat keterampilan yaitu menyimak (dengan unsur-unsur membedakan bunyi dan memahami kata atau kalimat), bicara (dengan unsur-unsur perkembangan kosa kata, ekspresi, artikulasi, dan kejelasan), membaca (menggunakan phonics, kata bermakna, dan gabungan phonics dan kata bermakna), dan menulis (penmanship dan ekspresi). Keempat keterampilan tersebut sebetulnya merupakan satu kesatuan yang saling mendukung dan melengkapi. Setiap keterampilan berhubungan dengan proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa adalah alat komunikasi manusia dapat berbentuk tulisan, lisan atau isyarat-isyarat yang berdasarkan pada suatu sistem dari simbol.
Stimulasi bahasa dapat diberikan dengan bebagai media. Salah satunya adalah media wayang huruf. Wayang huruf dibuat dengan tujuan memberikan stimulasi secara kompleks, meliputi kemampuan menyimak cerita, kemampuan berbicara dengan bercerita menggunakan wayang huruf yang disukai, membaca simbol huruf, dan meniru menulis simbol huruf.
Wayang huruf dibuat menggunakan bahan yang mudah didapat. Bahan wayang huruf terdiri dari stik es krim, pewarna makanan, lem fox, kotak huruf, cetakan alfabet, gunting. Bahan Kotak susun adalah kertas sampul emas, lem, carter, kardus bekas dan penggaris. Cara pembuatanya.
- Desain huruf menggunakan aplikasi canva
- Cetak huruf dengan mesin print
- Potong huruf bisa menggunakan gunting atau carter
- Berikan lem pada ujung stik es krim dan tempel ke potongan huruf
Cara penggunaanya:
Stimulasi menyimak, Guru mengambil 2 wayang huruf, kemudian bercerita menggunakan dua wayang huruf sebagai tokoh dalam cerita. Cerita bisa dikembangkan oleh guru dengan berbagai tema pembelajaran. Tahap selanjutnya tokoh bisa ditambah sesuai denagn kebutuhan
Stimulasi berbicara, Setelah guru memberikan contoh bercerita, selanjutnya guru mengajak anak untuk tanya jawab tentang tokoh wayang huruf apa yang digunakan, alur cerita, dan mengulas tentang karakter positif dan negatif pada tokoh wayang huruf.
Stimulasi membaca, Anak dipersilahkan memilih wayang huruf, kemudian memasukkan kedalam kotak susun huruf. Setelah anak menyusun anak dipersilahkan untuk praktek membaca huruf-huruf tersebut.
Stimulasi menulis, Anak mengambil wayang huruf yang disukai. Kemudian meniru menulis wayang huruf tersebut
Media pembelajaran yang baik adalah media yang dapat memberikan stimulasi secara menyeluruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak. dan wayng huruf merupakan media yang dibuat untuk merangsang pertumbuhan bahasa anak secara menyeluruh dan menyenangkan.
Penulis : Dwi Sulistyaningrum, S. Pd Guru TKIT AL-Ikhlas Tlogorejo – Pati – Jawa Tengah