RadarJateng.com, Pendidikan – NAEYC (National Association For The Educatio of Young Children), mengatakan bahwa Anak Usia Dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-8 tahun, yang tercakup dalam program pendidikan di taman penitipan anak, penitipan anak pada keluarga (family child care home), pendidikan prasekolah baik swasta maupun negeri, TK dan SD (Siti Aisyah, dkk 2014:1.3).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Siti Aisyah, dkk 2014:1.3). Termasuk pembinaan/ pengembangan kemampuan anak dalam berbahasa. Syamsu Yusuf (2007: 118) mengatakan bahwa bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan suatu pengertian.
Salah satu keterampilan bahasa adalah membaca. Membaca bukan sekedar membaca sepintas saja, tetapi membaca harus melibatkan pikiran untuk memaknainya. Membaca memerlukan proses yang panjang, dari mengenal simbol sampai pada memaknai tulisan.
Pengembangan minat dan kebiasaan membaca yang baik harus dimulai sedini mungkin pada anak-anak. Orang tua, terutama ibu dan guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan usaha-usaha pengembangan ini. Pengembangan minat dan kemampuan membaca harus dimulai dari rumah dengan alat bantu media. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Azhar Arsyad, 2011:3).
Dalam belajar membaca permulaan pada Anak Usia Dini, orang tua atau pendidik sebaiknya menggunakan media pembelajaran atau media permainan yang menarik seperti media kartu huruf dan media buatan lainnya yang menarik seperti media memancing ikan ajaib berikut ini yang mudah dibuat.
Alat dan bahan : Ikan ajaib : kain flannel warna-warni (supaya lebih menarik), lem tembak, mata boneka, peniti, gunting
- Pancing : tongkat, benang, magnet
- Kartu huruf : kertas warna-warni, spidol
Cara membuat :
Ikan ajaib :
- Guntinglah 1 kain flanel menjadi bentuk ikan utuh (kepala sampai ekor), 1 kain flannel warna lain menjadi bentuk ½ tubuh ikan (kepala sampai perut), dan 1 kain flannel warna lain menjadi bentuk 1/3 tubuh ikan (kepala)
- Susunlah guntingan tersebut dan rekatkan dengan lem tembak bagian tepinya saja supaya membentuk kantong
- Tempelkan mata boneka pada bagian kepala ikan
- Tempelkan peniti pada bagian mulut ikan
Pancing : Satu ujung benang diikat pada tongkat, dan ujung yang lain diikat pada magnet
Kartu Huruf :
- Guntinglah kertas warna-warni, besarnya sesuai keinginan
- Tulis huruf/ angka/ kata pada kertas tersebut sesuai tema/ keinginan
- Masukkan kartu tersebut ke dalam kantong ikan ajaib
Contoh kegiatan :
- Guru atau orang tua mengambil media
- Anak diminta memancing ikan ajaib
- Anak diminta menyebutkan huruf apa yang didapat di dalam ikan ajaib
Tujuan penggunaan media ini adalah memberikan stimulasi untuk mengembangkan kemampuan bahasa yang menyenangkan khususnya membaca tahapan awal.
Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua.
Penulis Yani Purwanti, S.Pd. Guru TK Dharma Wanita GununggempolKab. Temanggung – Jawa Tengah