RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan anak usia dini menjadi cikal bakal pembentukan karakter anak bangsa. Pendidikan anak harus dilaksanakan sejak dini agar anak bisa mengembangkan potensinya secara optimal. Upaya pengembangan pendidikan karakter usia dini dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk melalui pendidikan karakter dalam pembelajaran. Penerapan pendidikan karakter pada anak usia dini dapat dituangkan dalam program harian, yaitu tentang kepribadian anak, kemandirian, kedisiplinan, dan tanggung jawab sehingga anak siap mengikuti pada jenjang pendidikan selanjutnya dan masa dewasanya. Menurut lickona (1992), pendidikan karakter harus melibatkan metode, teknik dan materi yang membuat seseorang memiliki alas an atau keinginan untuk berbudi pekerti baik yang diawali dari pengetahuan terhadap nilai kebaikan sehingga akan terus mengembangkan sikap mencintai perbuatan baik dan akhirnya mau untuk melaksanakan perbuatan baik tersebut.
Kepedulian sosial sebagai salah satu inti dalam implementasi pendidikan karakter adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.Kepedulian sosial ini merupakan implementasi kesadaran manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya sehingga ada sifat saling tergantung antara satu individu dengan individu lain (Yaumi, 2014)
Dalam menanamkan pendidikan karakter peduli sosial, diperlukan metode pembelajaranyang sesuai dengan materi dan juga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan kreativitas guru dalam memilih metode pembelajaran dapat membangkitkan motivasi anak usia dini untuk belajar.
Salah satu alternative metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi anak usia dini untuk belajar adalah metode bermain peran (role play). Bermain peran (role play) adalah cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan peserta didik. Pengembangan dan penghayatan imajinasi tersebut dilakukan oleh anak usia dini dengan memerankan sebagai tokoh hidup atau benda mati.
Implementasi pendidikan karakter peduli sosial yang diterapkan di TKIT Baitul Jannah tahun pelajaran 2021/2022 dilakukan dengan mempertimbangkan 3 tahap , pertama tahap input, sumber nilai karakter berasal dari lingkungan orang tua, sekolah dan komunitas atau teman sejawat. Sumber nilai karakter dapat berupa contoh atau kebiasaan yang baik, kewajiban, larangan, dan perintah. Sumber nilai karakter tersebut dirumuskan nilai-nilai karakter kemudian diimplementasikan di langkah-langkah pembelajaran metode bermain peran. Langkah-langkah metode bermain peran dijabarkan di dalam RPPH nilai-nilai karakter peduli sosial berupa tolong menolong, saling berbagi, mengurangi rasa egois,meminimalisir kesombongan, gotong-royong dan beramal.
Kedua tahap proses, adanya nilai-nilai karakter peduli sosial melalui metode bermain peran dalam kurun waktu yang lama secara terus menerus akan menimbulkan budaya dan tradisi di dalam lingkungan sekolah. Penanaman nilai-nilai karakter ini terintegrasi berdampak pada kegiatan ekstrakulikuler. Hal ini tidak terlepas dari pengawasan guru dan kepala sekolah. Kepala sekolah dan guru dapat berperan menjadi teladan, sebagai orang tua, pendidik, pengayom dan pengendali terhadap struktur proses sosial yang terjadi disekolah. Ketiga tahap output,semua input, proses dan output harus terjadi didalam lingkungan sekolah yang berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu lama. Adapun output menghasilkan sikap dan perilaku peduli sosial sesuai dengan nilai-nilai karakter sekolah.
Penulis : Tities Anjar Prastyani, S. Pd Guru TKIT Baitul Jannah, Bandar Lampung