RadarJateng.com, Pendidikan – Kelompok Anak Usia Dini merupakan anak pada usia 0-6 Tahun, dimana mereka dapat belajar sambil bermain. Dengan adanya kurikulum merdeka yang baru saja mulai diterapkan disatuan lembaga pendidikan, yang mengharapkan Guru/Pendidik dapat memberikan suatu pembelajaran yang dapat difahami dan diingat anak hingga sepanjang masa atau bisa disebut dengan pemahaman bermakna. Dengan adanya arahan/ketentuan dalam kurikulum ini membuat kita sebagai guru harus selalu inovatif dalam membuat suatu perencanaan pembelajaran, entah itu dalam hal kegiatan/media/bahan ajar yang akan kita sampaikan ke peserta didik.
Dalam belajar dengan menggunakan media ajar sapi perah ini, dapat menumbuhkan/memotivasi peserta didik dalam pembelajaran, dimana anak akan merasa tertarik dan merasa senang sehingga pembelajaran/tujuan yang ingin dicapai dapat berjalan dengan maksimal. Dengan media ajar sapi perah disesuaikan dengan karakter anak usia dini, sehingga anak mendapatkan pengalaman belajar dan kesempatan untuk mengetahui apa yang belum pernah ia ketemui sebelumnya.
Mengembangkan Literasi
Dalam media ajar ini tentunya dapat mengembangkan Literasi anak usia dini dalam hal mengeal huruf, dimana anak akan tertantang untuk menyusun huruf sesuai dengan contoh/lambang nya dalam tempat yang telah disediakan.
Mengembangkan Sosial Emosional
Ketika anak mengerjakan dengan menggunakan media ajar sapi perah ini, mereka akan memulai untuk dapat bersosialisasi/bekerja sama dengan teman, agar apa yang mereka kerjakan dapat diselesaikan dengan cepat dan benar. Mereka akan saling berkomunikasi dan saling tukar pendapat dengan temannya.
Mengembangkan Numerisasi
Tentunya dalam hal mengenal angka dalam anak usia dini juga akan berkembang, dimana mereka secara bersama-sama menyusun angka dari yang terkecil keying terbesar, dengan secara tidak sadar mereka sebenarnya belajar tapi diiringi dengan bermain.
Mengembangkan daya pikir
Ketika anak mulai melakukan memerah susu, mereka akan mulai berfikir tentan bagaimana cara ssusu sapi dapat keluar dengan baik dan dapat mengeluarkan banyak, lalu mereka disediakan literan untuk melihat berapa banyak yang mereka daptkan dalam memerah susu tersebut.
Melatih motoric halus
Dengan menggunakan media ajar ini juga dapat berkaitan erat dengan keja motoric halus. Pasalnya permainan ini membutuhkan kerjasama antara otot dan mata. Ketika anak menyusun, memerah susu, menempel saat itulah motoric halusnya bekerja.
Penulis : Binti Uyunatul Muniroh,S.Pd Guru TK Al Hidayah Sumberdiren, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur