RadarJateng.com, Pendidikan – Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan unik. Anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar), daya pikir, daya cipta, bahasa dan komunikasi, yang tercakup dalam kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ) atau kecerdasan agama atau religius (RQ), sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada peletakan dasar-dasar yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia seutuhnya.
Beberapa tahun terakhir ini pendidikan abad 21 menjadi fenomena baru yang akan dihadapi oleh bangsa ini. Menurut Redhana (2019), keterampilan abad 21 tidak dibawa mulai dia lahir tetapi ketrampilan didapat dari proses pengalaman, belajar, dan latihan secara terus menerus. Pendekatan belajar yang paling menyenangkan bagi anak adalah bermain. Bermain merupakan dunia anak yang tidak dapat dipisahkan dari keseharian anak. Bermain juga dapat memberikan manfaat dalam berbagai aspek mulai dari perkembangan fisik, keterampilan motorik, perkembangan kognitif, perkembangan sosial, dan emosional anak.Dengan bermain menggunakan permainan yang tepat, anak dapat meningkatkan keterampilan bahasa dan berkomunikasi, kognitif, keterampilan sosial-emosional, dan juga keterampilan fisik serta motorik.
Perkembangan pendidikan abad 21, khususnya di pendidikan anak usia dini harus mampu menjadi fasilitator artinya pembelajaran harus berpusat pada anak, anak lebih dominan dalam kegiatan pembelajaran, dan guru sebagai pendidik hanya memberikan motivasi dan stimulus agar daya pikir dan kreatif anak berkembang. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan serta memunculkan minat belajar anak merupakan tugas guru saat ini. Kegiatan bermain dapat menggunakan bahan dan alat bermain edukatif. Bahan dan alat permainan yang berfungsi untuk merangsang perkembangan anak salah satunya adalah dengan permainan menggunakan bahan loose parts. Dewasa ini loose parts banyak diminati untuk pembelajaran khususnya di pendidikan anak usia dini.
Loose Parts adalah bahan yang dapat dipindahkan, dibawa, digabungkan, dirancang ulang, dipisahkan dan disatukan kembali dengan berbagai cara. Loose Parts menciptakan kemungkinan kreasi tanpa batas dalam aktifitas pembelajaran dan mengundang kreativitas anak. Loose part merupakan media bahan ajar yang kegunaannya dalam pembelajaran anak tidak pernah ada habisnya Juga bahan ajar loose part dapat digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi berbagai aspek: Pemecahan masalah, Kreativitas, Konsentrasi , Motorik halus, Motoric kasar, Sains (Sience), Pengembangan bahasa (Literasi), Seni (Art), Logika berpikir Matematika (Math), Teknik (Engineering), Teknologi (Tecchnology).
Menurut Haughey (2017) menyebutkan bahwa ada 7 tipe dari loose parts yaitu (1) bahan alam, (2) plastik, (3) logam, (4) kayu dan bambu, (5) benang dan kain, (6) kaca dan keramik, (7) bekas kemasan. Dapat dilihat bahwa komponen-komponen loose parts ada di sekitar lingkungan kita.
Komponen bahan alam.
Bahan-bahan yang dapat ditemukan di alam seperti batu, tanah, pasir, air, ranting, buah, daun, biji-bijian, bunga, daun, kacang hijau, beras, jagung, makaroni, umbi kunyit, jahe, piring rotan, bamboo dan lain-lain.
Komponen plastik.
Barang-barang yang terbuat dari plastic seperti sedotan, botol-botol plastik, tutup-tutup botol, gelas plastik, kursi congkok plastiK, toples plastik, ember, piring plastic, bola, galon, corong dan lain-lain.
Komponen logam.
Barang-barang yang terbuat dari logam seperti kaleng, uang koin, perkakas dapur, mur, baut, paku, sendok dan garpu alumunium, kunci.
Komponen kayu dan bambu.
Barang-barang yang terbuat dari kayu dan bambu seperti stik es krim, sumpit, balok, kepingan puzzle, dan sebagainya
Komponen benang dan kain.
Barang-barang yang terbuat dari serat seperti kapas, kain perca, tali kur, tali sepatu, pita, karet, benang, handuk.
Komponen kaca dan keramik.
Barang-barang terbuat dari kaca dan keramik seperti botol kaca, gelas kaca, cermin, toples kaca, mangkuk kaca, manik-manik, kacamata.
Komponen bekas kemasan.
Barang-barang / wadah yang sudah tidak digunakan seperti kardus, gulungan tissue, bungkus makanan.
Manfaat Loose Parts:
- Meningkatkan tingkat permainan kreatif dan imajinatif anak
- Meningkatkan sikap kerjasama dan sosialisasi anak
- Anak menjadi lebih aktif secara fisik
- Mendorong kemampuan interaksi ketika dilakukan di ruang terbuka.
- Memberikan pengalaman bermain yang kaya akan kualitas, memungkinkan anak-anak untuk sepenuhnya terlibat, serta menginspirasi kemampuan kreativitas mereka.
Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan bahan loose parts:
Kelebihan :
- Meningkatkan tingkat permainan kreatif dan imajinatif untuk anak Anda.
- Anak-anak menjadi lebih aktif secara fisik
- Lebih mudah didapat dan terjangkau
- Menstimulasi anak untuk memecahkan masalah
- Temukan cara baru untuk melakukan sesuatu
Kekurangan :
- Memerlukan persiapan yang matang demi tercapainya tujuan pembelajaran.
- Metode ini umumnya memerlukan strategi & media pembelajaran yang harus disiapkan secara baik. Oleh karena itu ketersediaan media bermain adalah syarat diterapkannya metode ini. Media ini bukan saja berbentuk barang namun bisa berbentuk jenis permainan yang wajib dikuasai pengajar supaya pembelajaran berjalan menggunakan baik. Jika pengajar tidak menyediakan media pembelajaran maka tujuan pembelajaran akan sulit tercapai
Peranan bahan loose parts di pendidikan anak usia dini diharapkan dapat membangkitkan suasana belajar dan bermain yang menyenangkan, meningkatkan motivasi anak dan minat belajar pada anak, dengan bahan loose parts dapat dijadikan bahan dan alat permainan edukatif pada pendidikaan anak usia dini.
SEMOGA BERMANFAAT.
Oleh : Kamilia, S. Pd Guru TK Harapan Bunda, Sumenep – Madura
SUMBER: