RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan anak usia dini sangat penting di terapkan untuk anak usia dini Wuryandani (Sauri, 2010:7) mengatakan “Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Anak usia dini individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini memiliki rentang usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya karena perkembangan kecerdasan sangat luar biasa. Mulyasa (2012:16) menyatakan bahwa “Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik, dan berada pada masa proses perubahan berupa pertumbuhan, perkembangan, pematangan dan penyempurnaan, baik pada aspek jasmani maupun rohaninya yang berlangsung seumur hidup, bertahap dan berkesinambungan. Masa ini merupakan saat yang paling tepat untuk meletakkan dasar pertama dan utama dalam mengembangkan berbagai potensi dan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, seni, sosial emosional, spiritual, konsep diri, disiplin diri, dan kemandirian”. Potensi anak usia dini yang perlu dikembangkan mencakup seluruh aspek kemampuan dasar, yakni aspek nilai agama dan moral, aspek fisik motorik, aspek kognitif, aspek bahasa, aspek sosial-emosional, dan aspek seni.
Kemampuan kognitif merupakan salah satu aspek kemampuan dasar anak yang perlu untuk dikembangkan melalui pemberian stimulus yang terarah. Perkembangan kognitif adalah perkembangan daya pikir dan daya ingat anak sehingga nantinya akan mudah memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Suyanto (2005:53) menyatakan bahwa “Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana pikiran anak berkembang dan berfungsi sehingga anak dapat berfikir”. Perkembangan kognitif dalam penelitian ini lebih ditekankan pada pemahaman anak dalam mengenal lambang bilangan. Piaget (Suyanto, 2005:55) mengatakan “Perkembangan kognitif anak usia dini berada pada tahap praoperasional anak mulai menunjukkan proses berpikir yang lebih jelas. Anak mulai mengenali beberapa lambang dan tanda termasuk bahasa dan gambar bilangan”. Anak menunjukkan kemampuannya melakukan permainan simbolis. Usia 4-5 tahun sudah mulai mengenal lambang dan konsep bilangan. Kemampuan mengenal lambang bilangan merupakan bagian dari lingkup perkembangan kognitif anak dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti menghitung, mengklasifikasikan warna serta mengklasifikasikan bentuk. Cara pengenalan lambang bilangan untuk anak usia 4-5 tahun lebih menyenangkan dengan menggunakan media kartu angka bergambar daripada anak diajarkan hanya dengan menghafal bilangan.
Pengenalan lambang bilangan untuk anak usia 4-5 tahun yang disiapkan adalah kartu yang berisi lambang bilangan disertai dengan gambar yang jumlahnya sesuai dengan lambang bilangan yang tertulis pada kartu tersebut. Kartu angka bergambar ini merupakan suatu media yang dapat membantu mengenalkan lambang bilangan. Kartu angka bergambar ini dapat dibuat sendiri oleh guru atau pendidik. Pembuatan kartu angka bergambar disesuaikan dengan tahap berpikir anak dan tema yang sedang dikembangkan. Belajar menggunakan media kartu angka bergambar akan lebih menyenangkan dan memudahkan anak dalam mengenal lambang bilangan jika dilakukan dengan cara yang menyenangkan yaitu melalui bermain. Misyati (2013:30) mengatakan bahwa “kartu angka bergambar adalah kartu yang terdapat angka atau lambang pengganti bilangan dan dihiasi gambar yang jumlahnya sesuai dengan lambang yang tertulis dalam kartu, kartu angka bergambar dapat digunakan untuk mengenalkan lambang bilangan dengan cara yang menyenangkan yaitu dengan cara bermain. Mengenal lambang bilangan penting untuk dikembangkan karena pada dasarnya kehidupan anak tidak terlepas dari bilangan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini ”anak usia 4-5 tahun lingkup perkembangan kognitif (berfikir simbolik) anak sudah bisa mengenal konsep bilangan, mengenal lambang bilangan, dan membilang banyak benda satu sampai sepuluh”. Bermain kartu angka bergambar akan sangat mudah dilakukan oleh guru dalam mengenal lambang bilangan untuk anak karena permainan ini sangat menarik dan mudah dimainkan oleh anak. Selain itu kartu angka bergambar ini sangat mudah dibuat. Bermain dengan kartu angka bergambar dapat membantu guru untuk mengoptimalkan anak dalam mengenal lambang bilangan. Vygostky (Suyanto, 2005:125) menyatakan bahwa “Saat bermain pikiran anak terbebas dari situasi kehidupan yang nyata yang menghambat anak berfikir abstrak”. Jadi dengan bermain sambil belajar, pembelajaran menjadi menyenangkan bagi anak”.
Berdasarkan hasinya dapat dilihat bahwa bagaimana mengembangkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak melalui kartu angka bergambar di TK Misbahul Athfal. Perkembangan tersebut sangat jelas terlihat perbedaan dari setiap kegiatan yang dilakukan anak pada saat bermain kartu angka bergambar dalam mengenal lambang bilangan, kemampuan mengenal lambang bilangan melalui kartu angka bergambar ini menjadikan anak lebih memahami dalam mengenal lambang bilangan, dengan permainan kartu angka bergambar maka anak berhasil mncapai indikator kinerjanya.
Mengembangkan kemampuan mengenal lambang bilangan melalui kartu angka bergambar di TK Misbahul Athfal Desa Pasie Lembang dapat dilakukan dengan cara: 1) Memperkenalkan lambang bilangan dengan permainan kartu angka bergambar yaitu memperlihatkan kepada anak kartu angka bergambar dan anak menyebutkan lambang-lambang bilangan yang ada pada kartu angka bergambar tersebut, 2) Memperkenalkan lambang bilangan dengan memasangkan kartu gambar yaitu anak-anak memasangkan kartu gambar sesuai dengan lambang bilangan yang ada pada kartu angka bergambar dan di dukung dengan pemberian motivasi dan pujian kepada anak.
Kartu angka bergambar tidak hanya mengembangkan kemampuan mengenal lambang bilangan, akan tetapi juga dapat mengembangkan keaktifan anak dalam pembelajaran, anak menjadi senang dalam mengikuti pembelajran, dan anak juga dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional ketika anak bermain kartu angka bergambar.
Adapun cara membuat media kartu angka bergambar adalah :
Alat dan bahan
- Kardus bekas
- Origami,
- Lem,
- Pensil
- Penggaris,
- Gunting,
- Pola angka dan jumlah gambar yang sesuai dengan angka
Langkah – langkah
- Gariskan dengan pensil menggunakan penggaris di atas kardus bekas dengan ukuran 12×8
- Potong kardus tersebut dengan gunting
- Lalu potong origami seukuran kardus yang telah dipotong
- Tempelkan origami tersebut diatas kardus dengan lem
- Setelah siap lalu tempelkan pola angka di atas dan pola gambar dibawah
Semoga informasi di atas bermanfaat.
Penulis : Ely Masnijah S.Pd Guru di TK Misbahul Athfal, Kec.Kluet Selatan, Kab. Aceh Selatan. Prov. ACEH