Meningkatkan Motorik Kasar Anak TK Melalui Kegiatan Bermain Mengunakan Alat Permainan Edukatif.

Meningkatkan Motorik Kasar Anak Tk Melalui Kegiatan Bermain Mengunakan Alat Permainan Edukatif di TK Negri 1 Suaktapeh, Banyuasin – Sumatra Selatan

RadarJateng.com, Pendidikan Motorik kasar adalah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot-otot besarnya (Yudha. M dkk, 2005: 117). Sedangkan motorik kasar terbentuk saat anak-anak mulai memiliki koordinasi dan keseimbangan hampir seperti orang dewasa, motorik kasar melibatkan otot-otot tangan, kaki, dan seluruh tubuh anak (Harun dkk, 2012: 12). Motorik kasar menurut Richard Decaprio (2008: 18) adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar otot yang ada dalam tubuh maupun seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan diri. Dalam pembelajaran motorik di sekolah anak mempunyai tahapan yang berurutan. Anak memiliki tahapan-tahapan yang khusus secara sempurna, sebelum meguasai tahap selanjutnya. Setiap anak dalam menguasai keterampilan motorik berbeda-beda walaupun usianya sama dan dalam satu bimbingan.

Dengan pengertian diatas yang dimaksud motorik kasar dalam penelitian ini adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi bagian tubuh anak seperti, mata, tangan dan aktivitas otot kaki, saraf, dan rangka, dalam menyeimbangkan badan serta kelincahan dan kecepatan pada saat bermain jungkat-jungkit

Menurut Sujiono (2010: 12.3-12.5) perkembangan motorik kasar anak usia dini dapat dilihat berdasarkan tiga jenis kegiatan, yaitu:

Read More
  1. Gerakan Lokomotor
    1. Melangkah, dimana anak dapat memindahkan tubuh dari satu tempat ketempat lain dengan menggerakkan salah satu kaki kedepan, memindahkan tubuh kebelakang dan kesamping dengan diikuti kaki satunya lagi.
    2. Berjalan, dimana anak mampu melakukan gerakan jalan ditempat dengan kedua kaki secara bergantian, melangkahkan kaki secara bergantian antara kaki kanan dan kiri.
    3. Melompat, dimana anak mampu memindahkan tubuh kedepan dengan bertumpu pada salah satu kaki serta melompat kebelakang dan mendarat dengan kedua kaki.
  2. Gerakan non-lokomotor
    1. Gerakan-gerakan memutar tubuh, seperti anak mampu memutarkan kepala dan pinggang sesuai irama, memutar pergelangan kaki dan tangan sesuai yang diajarkan.
    2. Menekuk dan membungkukkan tubuh sambil memeluk kedua kaki, dimana anak mampu melakukan gerakan bangun tidur (sit up) serta duduk dan membungkuk sambil memeluk kedua kaki.
    3. Latihan keseimbangan (berbaring terlentang dan mengangkat kedua kaki serta menirukan gerakan pesawat terbang), dimana anak mampu melakukan sikap lilin (berbaring terlentang dan kedua kaki naik lurus keatas) serta melakukan gerakan seperti pesawat terbang (salah satu kaki diangkat, kedua tangan direntangkan lalu perlahan membungkukkan badan)
  3. Gerakan Manipulatif
    1. Menangkap, anak mampu berbelok dan berhenti dengan tepat serta menggunakan kedua tangan untuk menangkap suatu benda.
    2. Melempar bola, dimana anak mampu berlari sambil melompat untuk melemparkan benda dan mendarat dengan kedua kaki untuk menangkap bola itu Kembali
TK Negri 1 Suaktapeh, Banyuasin – Sumatra Selatan

Manfaat Perkembangan Motorik Bagi Anak

Perkembangan keterampilan motorik anak sangat penting bagi perkembangan pribadi secara keseluruhan. Hurlock (1978: 119) mencatat beberapa alasan tentang manfaat perkembangan motorik bagi konstelasi perkembangan individu, yaitu:

  1. Melalui ketrampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki ketrampilan memainkan boneka, melempar, dan menangkap bola atau memainkan alat-alat permainan.
  2. Melalui ketrampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi “helplessness” (tidak berdaya) pada bulan-bulan pertama kehidupannya, kekondisi yang “independence” (bebas, tidak bergantung). Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan “self confidence” (rasa percaya diri).
  3. Melalui ketrampilan motorik, anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah (school adjustment). Pada usia pra sekolah (taman kanak-kanak) atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris-berbaris.
  4. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucil atau menjadi anak yang fringer (terpinggirkan).

Fungsi Perkembangan Motorik

Fungsi pengembangan motorik kasar pada anak TK (Anonim, 2008: 2), sebagai berikut:

  1. Melatih kelenturan dan koordinasi otot jari dan tangan.
  2. Memacu pertumbuhan dan pengembangan fisik/motorik, rohani dan kesehatan anak.
  3. Membentuk, membangun, dan memperkuat tubuh anak.
  4. Melatih keterampilan/ketangkasan gerak dan berpikir anak.
  5. Meningkatkan perkembangan emosional anak.
  6. Meningkatkan perkembangan sosial anak.
  7. Menumbuhkan perasaan menyenangi dan memahami manfaat kesehatan pribadi.
TK Negri 1 Suaktapeh, Banyuasin – Sumatra Selatan

Permainan edukatif yang dapat mengembangkan motorik kasar anak usia dini yaitu, sebagai berikut:

1 Perosotan

Perosotan adalah alat permainan edukatif yang dapat di jumpai di taman bermain khusus atau di sekolah khusus anak usia dini, namun tidak jarang juga di temukan di rumah dan berbagai tempat umum lainnya material yang di gunakan dalam pembuatan perosotan yaitu pasir dan semen,tetapi pada saat ini lebih banyak perosotan yang menggunakan bahan baku plastik yang lebih aman dan nyaman untuk anak-anak, Usia ideal untuk mengunakan perosotan berkisar pada rentang usia 3-6 tahun.

2 Jungkat-Jungkit

Jungkat-Jungkit adalah alat permainan edukatif berupa batang besi atau kayu dengan ukuran 3 meter dan di tengahnya di berikan tumpuan yang tinggi nya 60 cm,pada masing-masing ujung jungkat-jungkit di berikan dudukan dan peganggan. Usia ideal untuk menggunakan alat permainan jungkat-jungkit berkisar pada rentang usia 4-6 tahun

3 Papan Titian

Papan titian adalah alat permainan edukatif dengan ukuran minimal 2 meter lebar 20 cm dan ketebalan 3 cm yang terbuat dari kayu atau besi tinggi dari papan titian tergantung dari usia anak yang menggunakannya, anak dengan rentang usia 2-3 tahun menggunakan papan titian dengan tinggi 5 cm, kemudian untuk anak dengan rentang usia 4-5 tahun menggunakan papan titian dengan tinggi 10cm

4 Ayunan

Alat permainan ini tersusun dari besi dengan tempat duduk  dan sepasang tali atau rantai untuk pengikatnya yang di kaitkan pada tiang penyangga,usia ideal mengunakan ayunan yaitu anak berusia 4-6 tahun, menggunakan alat permainan ini dengan cara mendudukinya kemudian berpeganggan pada tali yang ada lalu mengayunkannya Adapun seseorang yang bertugas untuk mengayunkan, manfaat dari alat permainan ini yaitu melatih keseimbangan dan ketangkasan.

Penulis : Marini,S.Pd Guru TK Negri 1 Suaktapeh, Banyuasin – Sumatra Selatan

Related posts