RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini yaitu anak yang berusia 4 tahun sampai dengan 6 tahun. Menurut Bihler & Snowman (Hartati, 1996) pendidikan anak usia dini disediakan bagi anak usia dua setengah tahun sampai dengan enam tahun. Sementara itu, Bredecamp (1997) menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini mencakup berbagai program yang melayani anak dari lahir sampai dengan delapan tahun yang dirancang untuk meningkatkan perkembangan intelektual, sosial, emosi, bahasa, dan fisik anak.
Pendidikan anak usia dini diarahkan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak usia dini agar dapat tumbuh kembang secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai,norma,dan harapan masyarakat. Tujuan pendidikan anak usia adalah terciptanya perkembangan anak yang sehat dan optimal serta dimilikinya kesiapan berbagai perangkat keterampilan hidup yang diperlukan untuk proses perkembangan dan pendidikan anak selanjutnya. Untuk mencapai atau mewujudkan hal-hal tersebut sangatlah dibutuhkan guru yang profesional,sarana dan prasarana yang memadai,salah satunya adalah media yang menarik dalam kegiatan pembelajaran.
Masa perkembangan anak usia dini adalah masa yang paling tepat untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki anak. Salah satu potensi yang harus dikembangkan adalah motorik halus anak. Gerakan motorik halus adalah gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil,seperti keterampilan menggunakan jari tangan dan pergelangan tangan yang tepat. Menurut Sujiono dkk (2005) keterampilan motorik halus memerlukan koordinasi antara mata,tangan, dan otot-otot pada jari-jari pergelangan tangan,lengan yang digunakan untuk aktivitas seni sehingga gerakan tangan perlu dikembangkan dengan baik. Semakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi,seperti kegiatan mencetak. Namun, tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama.
Perkembangan kognitif dapat diartikan dengan kemampuan belajar dalam berfikir atau kecerdasan yaitu kemampuan untuk mempelajari keterampilan dan konsep baru, keterampilan untuk memahami apa yang terjadi di lingkungannya, serta keterampilan menggunakan daya ingat dan menyelesaikan soal-soal sederhana (Bacaan & Tua, 2011). Diharapkan, stimulus kemampuan kognitif yang baik dan tepat melalui berbagai macam program pengembangannya akan menghasilkan salah satu kemampuan yang dibutuhkan yaitu kemampuan berpikir kritis (Aubrey et al., 2012)
Dengan demikian, kemampuan motorik halus anak perlu ditingkatkan untuk mengubah suatu keadaan dalam memecahkan persoalan pendidikan yang timbul dan memperbaiki suatu keadaan di bidang pendidikan.
Banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk merangsang motorik halus dan kognitif anak, tetapi untuk anak usia dini lebih membutuhkan suatu kegiatan yang menarik, inovatif dan bermakna serta mampu menjadikan anak memiliki suatu pengalaman yang baru. Salah satu kegiatan yang dapat dikembangkan yaitu mengajak anak mengolah biji bunga matahari menjadi nugget dan kemudian mencetaknya menggunakan cetakan bangun ruang geometri. Dimana kegiatan ini banyak mengasah aspek perkembangan anak.
Berikut adalah manfaat memasak bersama anak, antara lain mengembangkan kemampuan dasar anak, menjaga kesehatan anak, melatih skill motorik anak , membangun hubungan antara orang tua dan anak, mengembangkan kemampuan berbahasa anak, meningkatkan kemampuan kognitif anak, dan meningkatkan kepercayaan diri anak.
Bahan Mengolah Nugget Dari Biji Bunga Matahari Membentuk Bangun Geometri :
- 250 gr daging ayam giling
- 50 gr tepung sagu
- 200 gr kuaci kupas diblender
- 100 ml susu cair
- 2 butir telur
- 1 buah bawang bombay dicincang
- Garam
- Merica
- Keju parut sesuai selera.
- Semua bahan diatas di campur sampai rata kemudian dikukus.
Olesan :
- Telur kocok
- Tepung panir/tepung roti
Cara membuatnya :
- Campur bahan diatas seperti daging ayam giling, tepung sagu, kuaci kupas yang sudah diblender, susu cair telur, bawang bombay cincang, garam, merica dan keju parut.
- Kemudian aduk rata, masukkan ke wadah kemudian dikukus selama 45 menit sampai matang.
- Setelah matang, dinginkan kemudian ajak anak untuk mencetak hasil olahan nugget tersebut menggunakan cetakan bangun ruang geometri.
- Setelah itu, balur dengan telur yang telah dikocok dan lapisi dengan depung panir
- Goreng dengan minyak panas
- Anak bisa menyebutkan dan membedakan bentuk bangun ruang geometri dari nugget yang telah dicetaknya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan motorik halus dan kognitif anak, agar anak lebih memahami bentuk bangun ruang dengan kegiatan yang lebih bermakna. Sehingga anak lebih cepat dapat memahami dan mengenal bangun ruang geometri, tidak hanya terfokus dengan metode bercerita maupun kegiatan yang monoton.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis Sri Partini, S.Pd Guru TK Islam Khalifah, Perum Taman Seruni Indah Teluk Tering Kec. Batam Kota, Kota Batam – Batam, Kepulauan Riau