RadarJateng.com, Pendidikan – Adalah menjadi karunia terindah saat kita menjadi guru TK, menjadi orang yang berkesempatan menorehkan tinta emas memenuhi kebutuhan perkembangan anak usia dini di sekolah. Dengan segala keberkahan Tuhan, menggunakan pengetahuan dan sumber-sumber lain untuk merancang, menerapkan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang bermakna dan menantang untuk meningkatkan hasil positif pembelajaran.
Anak usia dini memiliki karakteristik perkembangan fisik dan perilaku yang serupa yang menandakan mereka adalah anak usia dini dengan usia lima sampai enam tahun. Namun pada pada saat yang sama, mereka memiliki karakteristik yang menjadikan mereka individu-individu yang unik. Pada perkembangan fisiknya, mereka penuh semangat dan energi. Pada perkembangan sosial dan emosionalnya, mereka akan terus belajar untuk mengatur emosi dan interaksi sosialnya. Pada perkembangan kognitif dan bahasanya, mereka memiliki kapasitas besar untuk belajar kata-kata dan menyukai tantangan mempelajari kata-kata baru.Lingkungan kelas sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, kognitif, bahasa, dan sosial emosi anak. Ruang kelas hendaknya diatur sedemikian rupa untuk meningkatkan interaksi dan pembelajaran, namun juga perlu dipahami bahwa kelas berkualitas yang disenangi anak usia dini adalah kelas dimana anak-anak merasa nyaman seperti berada di rumah. Buatlah ruang kelas sesuai selera guru dan anak-anak sehingga mereka senang dan nyaman. Hasil karya yang dipajang di kelas, tidak hanya menunjukkn rasa bangga namun juga menunjukkan rasa memiliki kelasnya.
Pembelajaran bukan sesuatu yang “siap saji” tetapi merupakan proses yang berkelanjutan. Salah satu alternatif solusi untuk meningkatkan perkembangan anak usia dini adalah melalui kegiatan kelas memasak. Alasan memilih kelas memasak sebagai kegiatan pembelajaran karena dapat meningkatkan perkembangan anak usia dini antara lain:
Perkembangan fisik motorik
- Anak terbiasa makan makanan begizi dan memelihara kebersihan
- Anak menjadi terampil menggunakan tangan kanan dan kiri dalam berbagai aktifitas memasak seperti mengupas, memotong, mengocok, dan lain-lain.
- Anak mampu melakukan gerakan tangan dan mata secara terkoordinasi saat melakukan aktifitas memasak
- Anak mampu menjaga keamanan diri dari benda-benda berbahaya seperti pisau, api, dan panci panas
Perkembangan kognitif
- Anak terbiasa menunjukkan aktivitas eksploratif dan menyeledik seperti aktif bertanya, mencoba atau melakukan sesuatu untuk mendapatkan jawaban
- Anak akan brekreatif dalam menyelesaiakan masalah, seperti cara cepat mengupas bawang dengan merendam sebentar dengan air hangat
- Anak mampu menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan. Misalnya setelah mengupas wortel kemudian mencucinya lalu di potong
- Mengenal konsep besar-kecil, banyak-sedikit ketika mengukur bahan yang digunakan untuk memasak
Perkembangan bahasa
- Anak mampu memahami informasi yang didengarnya, misal urutan cara memasak
- Anak mampu melaksanakan perintah lebih kompleks, misal kupas dan potong bawangnya
Perkembangan sosial emosional
- Anak akan senang melakukan kegiatan bersama-sama ketika memasak
- Anak akan merasa senang menjalankan kegiatan yang jadi tugasnya seperti tugas mengupas bawang, memtong sayur, dll
Hal terpenting dari kegiatan kelas memasak adalah mengajarkan ketrampilan kecakapan hidup untuk anak-anak agar kedepannya kelak untuk berperan aktif mengembangkan kehidupan sebagai pribadi, mengembangkan kehidupan sebagai masyarakat, dan mengembangkan kehidupan untuk berbangsa dan bernegara.
Penulis : Ibnu Papuany Antaribaba, S. Pd Guru TK Tut Wuri Handayani Dok VII, Jayapura Papua