Mengembangkan Aspek Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Kolase.

Mengembangkan Aspek Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Kolase

RadarJateng.com, Pendidikan Berkaitan dengan pendidikan anak usia dini, Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 ayat 1 yang berbunyi “Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai enam tahun dan bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar”. Selanjutnya pada pasal 1 ayat 14 ditegaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Keterampilan motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dengan tangan, keterampilan yang mncakup pemanfaatan dengan alat-alat untuk bekerja dan objek yang kecil atau pengontrolan terhadap mesin misalnya mengetik, menjahit dan lain-lain (Sumantri, 2005: 143).

Kemampuan motorik halus perlu dikembangkan di TK untuk melatih kekuatan tangan dan melatih koordinasi otot tangan dan mata. Apabila perkembangan motorik halus anak jelek, anak akan mengalami kesulitan untuk mengendalikan tangan-tangannya. Hal inilah yang menyebabkan ada anak yang kalau memegang sesuatu mudah untuk jatuh karena tangannya kaku dan tidak luwes.

Read More

Proses pembelajaran awal yang menyenangkan dalam meningkatkan kemampuan motorik halus dapat dioptimalkan pada awal kehidupan anak, oleh karena itu sekolah selayaknya mengembangkan kegiatan belajar yamg sesuai dengan perkembangan anak untuk dapat meningkatkan kemampuan motorik halusnya. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak diantaranya dengan kegiatan meronce, menggunting, melipat, menggambar, mewarnai, sobek, tempel kertas, dan juga kolase.

Hasil Karya Kolase

Kegiatan kolase digunakan untuk meningkatkan motorik halus anak, karena kolase dapat mengembangkan motorik halus, koordinasi tangan dan mata, mengembangkan kreativitas, mengeksplorasi kegunaan baru dari berbagai macam kertas dan mempelajari tentang konsep konsep desain dari pola, penempatan, ukuran dan bentuk.

Menurut Sumanto (2005:93-94) memberikan penjelasan bahwa kolase berasal dari bahasa Perancis (Collage) yang berarti merekat. Kolase adalah kreasi aplikasi yang dibuat dengan menggabungkan teknik melukis (lukisan tangan) dengan menempelkan bahan-bahan tertentu. Kreativitas kolase bagi anak TK adalah kemampuan berolah seni rupa yang diwujudkan dengan keterampilan menyusun dan merekatkan bagian-bagian bahan alam, bahan buatan, dan bahan bekas pada kertas gambar / bidang dasaran yang digunakan, sampai dihasilkan tatanan yang unik dan menarik

Karya kolase dapat dibuat dengan teknik yang bervariasi, seperti: teknik sobek, teknik gunting, teknik potong, teknik rakit, teknik rekat, teknik jahit, teknik ikat, dan sebagainya. Kolase dapat dibuat menggunakan satu teknik maupun dua atau lebih teknik yang dikombinasikan. Adapun metode yang digunakan untuk membuat kolase antara lain:

  • Tumpang tindih atau saling tutup (overlapping)
  • Penataan ruang (spatial arrangement)
  • Repetisi/pengulangan (repetition)
  • Komposisi/kombinasi beragam jenis tekstur dari berbagai material.

Dari penjabaran diatas bahwa dengan kegiatan kolase dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini.

Penulis : Mursidah, S.Pd Guru  TK Negeri Pembina Rakumpit, Kota Palangka Raya – Kalimantan Tengah

Related posts