Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Anak Melalui Metode Bercerita.

Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Anak Melalui Metode Bercerita

RadarJateng.com, Pendidikan Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang sangat penting dilakukan saat berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, orang tua adalah guru pertama yang mengajarkan bahasa pada anaknya. Ketika seorang anak baru lahir, ia sudah mengenal bahasa yaitu bahasa seorang ibu. Pada saat memasuki usia Taman Kanak-Kanak anak telah mengakuisisi sekitar 3000 kata (Hurlock, 1997). Sementara penelitian yang dilakukan oleh Dardjowidjojo (2000), pada usia 4 tahun anak menguasai sekitar 1792 kata, dan menjadi 2932 pada usia 5 tahun.

Perkembangan bahasa anak dilihat dari tahapan anak mulai berbicara dengan kosa kata yang sedikit demi sedikit. Bicara sebagai salah satu keterampilan dalam bahasa perlu diperkenalkan dan dilatih kepada anak setiap hari dalam pergaulannya dengan baik dan maksimal. Pada saat berbicara anak akan belajar mengucapkan bunyi bunyi artikulasi atau kata kata, eksperesi dan ritme untuk menyatakan dan menyampaikan pikiran, gagasan serta perasaannya. Maka untuk menstimulus agar anak cepat dalam berbahasa, orang tua bisa melakukan hal tersebut dengan metode bercerita. Bercerita merupakan salah satu metode pengembangan kosa kata anak yang tepat untuk diterapkan oleh orang tua maupun guru di sekolah.

Kegiatan Bercerita di TK IT Alkautsar Padang Sidempuan, Kota Padang Sidempuan – Sumatra Utara

Metode Bercerita

Read More

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan berbicara anak adalah metode bercerita. Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menyampaikan suatu pesan yang bisa dilakukan secara lisan ataupun tertulis. Ulfa (2013: 3) menyatakan pembelajaran bercerita bukanlah sesuatu yang menakutkan. Siswa hendaknya sering dilatih bercerita, agar dapat terampil berbicara dengan baik tanpa merasa takut, malu, dan grogi.  Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak sekali digunakan di sekolah, terutama di PAUD karena dengan metode ini anak anak akan lebih tertarik dan juga cepat dalam menerima kosa kata yang baru. Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak anak khususnya PAUD agar terampil berbicara dengan baik tanpa merasa takut, malu dan grogi. Selain metode diperlukan juga sebuah media yang menarik untuk mengembangkan keterampilan bicara anak. Media tersebut bisa berupa buku, boneka, CD, kaset, dan lain sebagainya. Metode-metode pembelajaran yang sesuai untuk diberikan kepada anak usia dini, akan menentukan kepribadian anak setelah dewasa. Artinya, bila rangsangan keterampilan bicara diberikan dengan tepat di usia dini, kita bisa berharap bahwa kelak akan terbentuk manusia dewasa yang juga kreatif.

Kegiatan Bercerita di TK IT Alkautsar Padang Sidempuan, Kota Padang Sidempuan – Sumatra Utara

Media Boneka Tangan

Disebut boneka tangan, karena boneka ini hanya terdiri dari kepala dan dua tangan saja, sedangkan bagian badan dan kakinya hanya merupakan baju yang akan menutup lengan orang yang memainkannya. Boneka tangan merupakan boneka jari yang terbuat dari bahan fanel kemudian dibentuk pola sesuai yang diinginkan misalnya bentuk manusia, hewan dan lain sebagainya. Boneka  tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dimasukkan ke dalam jari-jari tangan manusia, dan akan menunjukkan perwatakannya masing-masing sehingga dapat dimainkan oleh anak.

Fungsi boneka selain sebagai media pembelajaran, boneka juga adalah sebagai perantara alat komunikasi ,menangkap daya pikir anak, mengembangkan daya visualnya serta anak dapat berimajinasi saat belajar.

Pemakaian boneka sebagai media pembelajaran dalam pendidikan sudah dilakaukan sejak tahaun 1940-an. Untuk tiap daerah pembuatan boneka ini disesuaikan dengan keadaan daerah masing-masing.dan untuk keperluan sekolah guru dapat menyesuaiakan gambar atau bentuk boneka dengan cerita cerita jaman sekarang agar lebih menarik.

Bermain dengan boneka bukan hanya aktivitas mengisi waktu bermain anak atau untuk bersenang-senang. Tetapi dengan bermain boneka, anak distimulasi untuk melatih dan mengembangkan kemampuan kerja otak. Sehingga saat guru selesai bercerita, guru dapat meransang anak anak untuk menceritakan kembali isi cerita yang diperdengarkan dengan memberi motivasi kepada anak untuk tampil ke depan kelas.

Penulis : Hafni Lestari S.Pd Guru  TK IT Alkautsar Padang Sidempuan, Kota Padang Sidempuan – Sumatra Utara

Related posts