Melipat Kertas Origami Dapat Meningkatkan Aspek Perkembangan Fisik Motorik Halus Anak.

Kegiatan Melipat di TK Laboratorium School UN PGRI Kediri - Jatim

RadarJateng.com, Pendidikan Anak usia dini merupakan anak pada rentang usia lahir hingga berusia delapan tahun. Hal tersebut sejalan dengan pengertian dari NAEYC (National Association of the Education Young Children). Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang paling pesat baik fisik maupun mental. Perkembangan aspek nilai agama dan moral, fisik motorik kasar-halus, sosial emosional, bahasa, kognitif dan seni anak saling berkaitan dan mempengaruhi satu dengan yang lain.

Salah satu aspek perkembangan anak yang sangat perlu distimulasi yaitu Fisik Motorik Halus. Ada banyak kegiatan untuk meningkatkan perkembangan fisik motorik halus anak usia 4-5 tahun salah satunya yaitu melipat kertas origami, mengajak anak melipat kertas origami dapat mengasah kemampuan otot-otot jari tangan dan telapak tangan, melatih koordinasi mata dan tangan anak. Menurut Hiray Maya (2010) mengatakan bahwa aktivitas melipat kertas lipat ini sangat fungsional. Untuk anak, seni melipat kertas lipat memiliki berfungsi melatih motorik halus dalam masa perkembangannya.

Prinsip-prinsip pembelajaran PAUD salah satunya yaitu belajar seraya bermain yang berorientasi pada perkembangan anak. Pendidik tidak hanya menyediakan permainan saja, namun juga memperhatikan dan mengacu pada karakteristik anak usia dini salah satunya yaitu dalam meningkatkan aspek perkembangan fisik motorik halus dalam kegiatan melipat kertas origami. Dalam kegiatan melipat ada beberapa tahapan yang harus dikuasai yaitu melipat 1 lipatan, melipat 2 lipatan, melipat 3 atau lebih lipatan. Belajar melipat kertas origami memerlukan lebih dari 1 kali lipatan. Hasil melipat kertas origami yang paling sedikit memerlukan 3 kali lipatan. Untuk dapat melakukan kegiatan melipat kertas origami dengan baik, anak memerlukan kemampuan yang baik dalam melipat 1 terlebih dahulu seperti melipat bentuk segitiga yang dapat dikreasikan menjadi atap rumah dan lain sebagainya. Kesimpulannya bahwa sebaiknya anak memulai kegiatan melipat 1 dengan yang paling mudah yaitu kegiatan melipat satu menghasilkan bentuk segitiga. Harus dipastikan anak menguasai kegiatan melipat satu dengan baik baru guru dapat memberikan tahap melipat selanjutnya.

Read More
Kegiatan Melipat di TK Laboratorium School UN PGRI Kediri – Jatim

Dalam kegiatan melipat kertas origami, pendidik harus memperhatikan langkah-langkah dengan benar yakni: (1) pendidik dalam memberikan contoh harus menggunakan peraga yang lebih besar dari yang digunakan anak, (2) setiap tahapan melipat anak baiknya diberikan pujian atau penguatan, (3) jika sudah selesai melipat satu bentuk lipatan minta anak mengulanginya secara mandiri, (4) memberikan tanda disetiap ujung kertas lipat seperti tanda bintang bertemu bintang atau lingkaran bertemu lingkaran, (5) kertas lipat yang digunakan adalah kertas yang sisinya mempunyai warna yang berbeda yaitu merah dan baliknya berwarna putih.

Kegiatan melipat sederhana dengan 3 lipatan yang dapat dilakukan anak secara berurutan salah satunya yaitu melipat bentuk bunga Tulip. Anak dapat melipat 1 bentuk segitiga, melipat 2 dibagian sisi kanan sedikit miring dan mengulanginya disisi kiri menjadi 3 lipatan, kemudian anak menempelkannya pada buku gambar dan memberikan tambahan gambar sesuai kreativitas masing-masing anak, dapat menambahkan tangkai, daun, pot bunga atau hiasan lainnya menggunakan crayon dan pensil warna. Dalam satu rangkaian kegiatan tersebut beberapa aspek perkembangan anak juga meningkat.

Dalam kegiatan melipat dapat meningkatkan aspek perkembangan fisik motorik halus dengan menyenangkan dan bermakna. Adapun kelebihan dalam mengenalkan kegiatan melipat kepada anak yaitu dapat melatih kemampuan mengikuti instruksi atau arahan, menumbuhkan kemampuan menyelesaikan masalah, meningkatkan keterampilan motorik halus anak, meningkatkan ketelitian dan fokus, memperkuat kemampuan kognitif, melatih kesabaran dan ketekunan, mengasah ketangkasan dan koordinasi, meningkatkan imajinasi anak, menumbuhkan kreativitas anak, membantu memahami konsep matematika dasar.

Penulis: Nova Dwi Harsiwi, S.Pd. (Guru Kelas TK Laboratorium School UN PGRI Kediri, Kec. Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur)

Related posts