RadarJateng.com, Pendidikan – Proses pembelajaran pada anak usia dini dilakukan dengan tujuan memberikan konsep-kosep dasar yang memiliki kebermaknaan bagi anak melalui pengalaman nyata yang memungkinkan anak untuk menunjukkan aktivitas dan rasa ingin tahu secara optimal. Membaca permulaan untuk usia 5-6 tahun termasuk ke dalam bidang pengembangan dasar khususnya konsep keaksaraan yaitu mengenal symbol-simbol huruf, menyebutkan symbol-simbol huruf yang dikebal, mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya, menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama, memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf, membaca nama sendiri, serta menuliskan nama sendiri (Permen 137:27, 2014). Dalam perkembangan membaca permulaan ini terdapat factor yang mendukung seperti yang dikemukakan oleh Anderson (dalam Dhieni, 2007:5.18) factor-faktor tersebut ialah motivasi, lingkungan keluarga dan guru serta bahan bacaan.
Mengingat masa usia dini anak lebih senang dengan bermain, mengembangkan kemampuan para pendidik Taman Kanak-Kanak untuk mengajar kalistung khususnya belajar membaca permulaan secara menyenangkan, mungkin akan lebih baik dari pada melarang pelajaran membaca pada anak usia dini secara keseluruhan tanpa memberikan solusi untuk mengatasi persoalan baca –tulis di sekolah dasar, bukan pelajarannya yang dipersoalkan tetapi cara menyajikannya.
Membaca permulaan merupakan salah satu bagian dari perkembangan bahasa anak usia dini yang penting untuk dikembangkan untuk mempersiapkan anak memasuki jenjang berikutnya. Membaca permulaan merupakan kegiatan yang lebih menekankan pada pengenalan dan pengucapan lambing-lambang huruf, kata dan kalimat dalam bentuk sederhana. Terdapat 26 huruf yang dapat diperkenalkan pada anak usia dini yang terdiri dari huruf vocal dan huruf konsonan.
Pembelajaran pengenalan keaksaraan awal pada anak usia dini dilakukan dengan mengenalkan huruf-huruf vocal dan konsonan yang merupakan dasar dalam membaca. Setelah anak paham dengan huruf selanjutnya anak dapat merangkai suku kata dan kata tertentu.
Penggunaan media kartu suku kata untuk mengenalkan rangkaian suku kata pada anak sudah jadi hal yang biasa bagi anak, disini kita akan sedikit memodifikasimenjadi sesuatu yang menarik bagi anak dan penggunaan media IT untuk vidio pembelajaran. Media roda suku kata ini sangat mudah untuk di buat. Alat dan bahan yang digunakan :
- Kardus bekas
- Lem
- Gunting
- Kertas berwarna (origami,marmer, dll)
- Huruf yang telah di cetak
- Kartu suku kata
Cara membuatnya :
- Siapkan alat dan bahan
- Potong kardus bekas menjadi bentuk lingkaran
- Potong kertas berwarna menjadi bentuk segitiga
- Bagi lingkaran menjadi 21 bagian menjadi bentuk segitiga
- Tempelkan kertas segitiga yang telah di potong pada bagian lingkaran
- Tempelkan huruf yang telah di cetak pada bagian segitiga
Cara permainan :
- Guru menjelaskan cara main
- Guru menyiapkan vidio pembelajaran
- Guru meletakkan berbagai macam kartu suku kata
- Anak memutar roda suku kata
- Ketika salah satu huruf berhenti pada alah salah satu huruf vocal, anak mencari kartu suku kata yang sama
- Anak merangkai suku kata sesuai dengan huruf yang di dapat pada roda suku kata
Tujuan dari penggunaan media roda suku kata ini untuk menarik minat anak dalam pembelajran merangkai suku kata, dimana dalam permainan ini anak akan menyusun suku kata. Sehingga kemampuan membaca anak pada tahap keaksaraan awal ini bisa berkembang dengan baik. Guru harus kreatif dalam merancang pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode dan media yang merangsang minat anak.
Terimakasih, semoga ilmu ini bermanfaat untuk kita semua.
Penulis Dilla Zulfitriani, S.Pd, TK Surya Kids Kota Bukittinggi
