RadarJateng.com, Pendidikan – Kemampuan bicara (dalam arti memproduksi ‘suara’ yang benar) bahkan baru mulai tampak berkembang dengan baik pada saat anak memasuki sekolah, yaitu sekitar usia 6-7 tahun. Walaupun demikian, sesungguhnya sebelum usia sekolah itu, anak-anak telah memiliki kemampuan bahasa yang baik, sebagai contoh adalah anak usia 1 tahun.
Sesungguhnya mereka belum dapat berbicara dengan baik dan benar, penguasaan kata-katanya pun masih satu-satu. Akan tetapi, dengan kemampuan bahasanya yang mulai berkembang ia telah dapat mengetahui dan memahami apa yang dikatakan orang dewasa kepadanya. Walaupun belum bisa menjawab, tetapi mereka telah mampu melakukan apa yang telah diharapkan, mereka juga mulai dapat mengungkapkan keinginannya dengan cara mereka sendiri, misalnya dengan gerakan.
Selain dengan gerakan juga bisa dilakukan dengan sentuhan yang dihapkan akan dipahami oleh pendengar. Kemampuan bicara anak perlu adanya stimulasi agar dapat berkembang sesuai dengan usia anak. Sehingga tidak terjadi keterlambatan bicara pada anak selain factor genetic yang dimiliki anak .
Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling penting karena merupakan pembentukan fondasi kepribadian yang menentukan pengalaman anak selanjutnya.Gleason dalam Suyanto (2005:74) menyatakan bahwa anak usia Taman Kanak-kanak mereka telah memiliki kurang lebih 8.000 kosa kata. Anak telah menguasai hampir semua bentuk dasar tata bahasa.
Pada usia lima tahun anak sudah dapat membuat pertanyaan, kalimat negatif, kalimat tunggal, kalimat majemuk, serta bentuk penyusunan lainya. Serta diharapkan mampu mengungkapkan bahasa atau berbicara dengan tingkat capaian perkembangan yaitu anak bias menjawab pertanyaan tentang keterangan atau informasi, anak mampu menggunakan dan dapat menjawab pertanyaan apa, mengapa, dimana, beberapa, bagaimana, siapa, kemudian anak mampu menceritakan kejadian atau pengalaman secara sederhana. Sehingga kita sebagai orang tua dan pendidik perlu memberikan stimulasi yang tepat pada anak.
Rendahnya motivasi anak untuk menjawab dan bertanya pada kegiatan pembelajaran, sehingga anak malu dan ragu untuk menyampaikan pengalamanya secara sederhana dan guru belum menggunakan berbagai media saat pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran di dalam atau diluar kelas.
Dalam permainan bongkar pasang orang-orangan adanya interaksi antar anak yang akan memancing anak berbicara,diharapkan anak dapat mengembangkan kemampuan berbicara secara mandiri maupun kelompok dengan baik melalui bermain bongkar pasang.
, permainan ini dapat meningkatkan bicara anak karena dalam memainkan permainan ini anak melakukan kegiatan berbicara (bermain peran) sesuai dengan keinginan anak, secara otomatis akan mengalir dengan sendirinya, selain itu anak bisa mendapatkan kosa kata baru melalui mendengar temanya bercerita/berbicara yang mungkin belum pernah anak dengan sebelumnya sehingga ini dapat mneingkatkan kemampuan bicara anak.
Dengan menggunakan permainan anak bicara tanpa adanya paksaan, atau pertanyaan yang mungkin mendesak anak, selain itu permainan ini disertai dengan gerakan sehingga dapat membantu anak ketika anak tidak memahami apa yang dimaksud/dibicarakan oleh temannya.
Anak usia dini adalah usia emas dimana anak lebih cepat menangkap apa yang dia lihat dan dengar. Selain itu anak adalah peniru sehingga perlu adanya stimulasi yang tepat untuk meningkatkan bicara pada anak.
Penulis : Cahya Ilmi Ramadhani,S.Pd Guru TK Pertiwi Wanacala, Kecamatan Songgom kabupaten Brebes – Jateng