RadarJateng.com, Pendidikan – PAUD merupakan pondasi dalam membangun kepribadian dan perilaku anak di masa depan. PAUD membantu menggali dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal agar memiliki kemampuan dasar yang sesuai dengan tahap perkembangannya sehingga siap untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Dirjen PLS (dalam Harun Rasyid, Mansyur, dan Suratno., 2012: 31) megungkapkan bahwa pendidikan merupakan investasi masa depan.
Taman Kanak-kanak (TK) memberikan layanan PAUD untuk anak usia empat sampai enam tahun. TK membantu anak mengembangkan berbagai aspek perkembangan. Rita Eka Izzati, Siti Partini Suardiman, Yulia Ayriza, Purwandari, Hiryanto, dan Rosita E. Kusmaryani (2008: 8) menyatakan bahwa perkembangan manusia dibagi menjadi empat ranah utama, yaitu perkembangan fisik, intelektual yang termasuk kognitif dan bahasa, serta emosi dan sosial yang didalamnya juga termasuk perkembangan moral. Melengkapi pendapat tersebut, Anita Yus (2011: 17) menyatakan bahwa anak mengembangkan berbagai aspek perkembangan kemampuan dasar yang meliputi bahasa, kognitif, fisik-motorik, dan seni. Dari kedua pendapat tersebut dapat diketahui aspek perkembangan anak antara lain perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, moral, dan seni.
Kemampuan kognitif anak usia dini dapat dikembangkan salah satuya melalui kegiatan pembelajaran berhitung. Berhitung merupakan bagian dari matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat pentingnya berhitung dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan berhitung anak perlu distimulasi dan dikembangkan sejak dini, yaitu sejak usia prasekolah.
Anak usia dini berada di dalam fase perpindahan dari pra operasional menuju ke kongkret. Anak pada fase tersebut belajar terbaik dari benda nyata, oleh karena itu orang tua dan guru dapat mengenalkan bilangan dengan menggunakan benda – benda. Berbagai benda yang ada disekitar dapat kita gunakan untuk mengembangkan berhitung , berfikir logis dan matematis. Perkembangan kognitif dalam dasar penguasaan konsep kemampuan berhitung permulaan harus kuat sejak usia dini. Setiap proses harus dilalui dengan baik sehingga pemahaman anak cukup mendalam. Lingkungan dan media yang kongret membantu anak membentuk jalur informasi yang sangat kuat apabila prosesnya melalui kelima panca indra secara bersamaan, benda konkret atau benda nyata adalah benda-benda yang dapat dipegang, dilihat dan dirasakan langsung oleh panca indra anak.
Salah satu benda konkret yang digunakan untuk mengembangkan berhitung 1 – 20 adalah menggunakan media botol bekas air mineral. Atau disebut juga “Botol hitung”. Adapun cara membuat “Botol hitung” adalah sebagai berikut :
Alat dan Bahan
- Botol Bekas air mineral 20 buah
- kardus bekas
- Lem Tembak
- Gunting
- Double tape
Cara membuatnya
- Botol bekas air mineral dipotong sama Panjang, bagian tengah ke bawah yang dipotong
- botol yang sudah dipotong ditempelkan menggunakan lem tembak di atas kardus bekas yang sudah dipotong memanjang.
- Tutup botol bekas tersebut ditempeli double tape dan diberi angka 1 – 20
Cara menggunakannya
- Guru bisa menyediakan batu kerikil atau kulit kacang atau bahan loose part lainnya yang bisa digunakan untuk berhitung anak 1 – 20
- Anak – anak memilih botol yang mana yang akan dibuka dan dimasukan bahan loose part sesuai angka yang tertera di tutup botol.
Harapannya melalui media “Botol Hitung” ini, kemampuan berhitung pada Anak Usia Dini lebih meningkat lagi, karena menggunakan media yang dapat yang dapat dipegang, dilihat dan dirasakan langsung oleh panca indra anak.
Semoga informasi ini bermanfaat dan selamat mencoba.
Penulis : Lilis Priyanti, S.Pd. Guru TK Pertiwi Karangbale, Kec. Larangan, Kab. Brebes – Jateng