RadarJateng.com, Pendidikan – Taman kanak kanak (TK) merupakan salah satu bentuk Pendidikan pra sekolah yang menyediakan program Pendidikan awal anak usia dini (usia 4 tahun sampai memasuki Pendidikandasar). Menurut peraturan daerah no 27 tahun1990 tentang Pendidikan pra sekolah Bab 1 Pasal 1 ayat (2) Pendidikan di Taman kanak-kanak dilaksanakan dengan prinsip bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Sesuai dengan perkembangan anak didik. Adapun tujuan TK berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0486/U/92 tentang Taman Kanak-Kanak adalah membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap pengetahuan,keterampilan dan daya cipta yang diperlakukan oleh anak, pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Kemampuan yang dimiliki oleh manusia merupakan bekal yang sangat pokok.
Aspek perkembangan anak harus dikembangkan sejak dini yakni Ketika masa peka atau the golden age (0-8 tahun ) di mana aspek kemampuan anak berkembang dengan pesat Salah satu aspek perkembangan anak yang sangat penting untuk dikembangkan adalah perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif merupakan dasar bagi kemampuan anak untuk berpikir. Hal inisesuai dengan pendapat Susanto (2011:48) bahwa kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Jadi proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan (intelegensi) yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide belajar. Perkembangan kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar karena sebagian aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah berpikir. Menurut Syaodih dan Agustin (2008:20) perkembangan kognitif menyangkut perkembangan berpikir dan bagaimana kegiatan berpikir itu bekerja .
Pada anak TK kelompok B TK Islam Nusa Ceria Sumberrejo, Pembelajaran yang menggunakan buku majalah pada kegiatan berhitung menjadikan anak mudah bosan dalammengikuti kegiatan pembelajaran.hal ini berdampak pada kemampuan berhitung anak yang tidak dapat berkembang dengan baik dan motivasi anak terhadap kegiatan berhitung anak menjadi rendah.
Media gelas angka merupakan media dari gelas plastik ini menarik minat anak untuk belajar, dan yang paling penting tidak berbahaya bila dipakai untuk pembelajaran bagi anak. Media gelas angka memiliki manfaat dan fungsi sebagai media pembelajaran yang dapat menstimulasi perkembangan kognitif anak dalam mengenal lambang bilangan 1-10. Dikarenakan media gelas angka dirancang sebagai media untuk pembelajaran untuk mengenal lambang bilangan 1-10. Guru bisa menggunakan bahan sebagai berikut: stik es krim, gelas plastik, kartu angka 1-10, gambar yang menarik, lem dan kardus. Cara bermain gelas angka yaitu : contoh ( guru menunjukkan gelas yang bertulis kan angka, kemudian anak mengambil benda dan menghitung jumlah tersebut sesuai dengan angka berapa digelas tersebut, kemudian anak memasukkan benda kedalam gelas tersebut). Dalam kegiatan ini anak akan merasa seperti mereka bermain dan merasa tertarik dan antusiasdalam mengikuti kegiatan berhitung
Kesimpulan dari pelaksanaan proses pembelajaran berhitung dengan media gelas angkapada anak dapat di simpulkan bahwa pada kegiatan berhitung dengan media gelas angka kelompok B TK Islam Nusa Ceria Sumberrejo dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak. Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk menggunakan media atau metode yang bervariasi untuk meningkatkan minat belajar anak yang sesuai dengan perkembangan kemampuan anak.
Penulis : Fitria,S.Pd Guru TK Islam Nusa Ceria Sumberrejo Kec.Candipuro, Lumajang – Jatim