RadarJateng.com, Pendidikan – Pembelajaran di RA/TK meliputi lima bidang pengembangan, yaitu Norma agama, sosial emosional, bahasa, kognitif, fisik motorik. Pengembangan kognitif merupakan perkembangan dari pikirin (mind) (Minnet, 1994:4) mengemukakan pikiran merupakan bagian dari otak bagian yang digunakan untuk bernalar, berfikir, dan memahami sesuatu. Setiap hari, pemikiran anak akan berkembang ketika mereka belajar tentang orang-orang yang ada disekitarnya, belajar berkomunikasi, dan mencoba mendapatkan lebih banyak pengalaman lainnya.
Kognitif juga dapat diartikan sebagai kemampuan verbal, kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup sehari – hari (Santrok, 2001:10). Kemampuan kognitif dapat berkembang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor gen (pembawaan) dan lingkungan. Gen merupakan faktor bawaan yang dibawa oleh anak sejak lahir, diperoleh secara natural. Sementara lingkungan merupakan tempat dimana anak dibesarkan, diasuh, dan dididik sepanjang kehidupan mereka. Menurut Piaget membagi 4 tingkat perkembangan kemampuan otak untuk berfikir mengembangkan pengetahuan (Kognitif), yaitu tahapan sensori motorik, pra-operasional kongkrit, operasional. kongkrit, dan operasional formal. Anak Taman Kanak-kanak berada pada tahapan praoperasional (2-7 tahun). Dikatakan praoperasional karena anak telah menggunakan logika pada tempatnya melalui beberapa tahapan Perkembangan pra-operasional anak, memungkinkan anak berfikir dan menyimpulkan eksistensi sebuah benda atau kejadian tertentu walaupun benda atau kejadian itu berada diluar pandangan, pendengaran, atau jangkauan tangannya. (Depdiknas, 2007: 3-4).
Sedangkan kemampuan kognitif yang diharapkan dicapai anak usia 4-5 tahun atau anak kelompok A pada aspek ini adalah dapat menyebut urutan bilangan 1- 10, membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda)1 sampai 10,Namun dalam kompetensi bidang kemampuan kognitif ini bahwa pada setiap pembelajaran bidang pengembangan kognitif anak cenderung mengalami kejenuhan selama pembelajaran ini diantaranya dikarenakan menggunakan metode cerita, tanya jawab, bernyanyi dan media gambar dinding seadanya. Untuk itu dibutuhkan desain dan strategi baru dalam pembelajaran bidang pengembangan kognitif khususnya kemampuan mengenal konsep angka 1-10. Kemampuan berhitung anak merupakan dasar pengembangan kemampuan matematika yang harus dikembangkan diantaranya membilang atau menyebutkan urutan bilangan, membilang mengenal konsep bilangan dengan benda-benda,meniru lambang bilangan, dan mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan Oktriyani, N. (2017).Berdasarkan latar belakang tersebut , Alternatif yang dipilih adalah melalui penggunaan media KOTAK PINTAR . Jadi media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar pada siswa. Media pembelajaran diharapkan tidak sekedar menjadi pelengkap dalam pembelajaran, akan tetapi diharapkan sebagai sumber pembelajaran yang memiliki arti sangat penting.
Media KOTAK PINTAR ini dibuat oleh salah satu guru di TK Tarbiyatun Nafiah Gumelar ,kecamatan Balung ,kabupaten Jember Jawa Timur yang bernama ibu Henry Utami Setyowati, S.Pd untuk melatih anak usia dini mengembangkan kemampuan kognitif anak yaitu anak dapat menyebutkan urutan bilangan 1-10 ,membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda- benda )1 sampai 10 ,mengenal warna , bentuk geometri ,dan dapat mengurutkan lambang bilangan dari yang terkecil ke yang terbesar( dan sebaliknya ).Dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak dapat mencocokkan kata dengan lambang bilangan, serta dalam kemampuan mengembangkan motorik halus dengan menggunakan jari – jarinya untuk memasangkan tutup botol pada leher atau mulut botol dalam menyusun urutan angka dari yang terkecil ke yang terbesar dan sebaliknya.
Media KOTAK PINTAR yang telah dibuat oleh ibu Henry Utami Setyowati, S.Pd ini mempunyai 5 sisi warna yang berbeda yaitu :
- Sisi warna hijau muda ( sisi atas) dirancang untuk anak dapat mencocokan lambang bilangan yang ada di sendok di sesuaikan dengan warnanya .
- Sisi warna kuning dirancang untuk menghitung benda sesuai lambang bilangan
- Sisi oranye dirancang untuk mengurutkan angka dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya dengan memasangkan tutup botol ke mulut botol .
- Sisi merah dirancang untuk mencocokkan kata sesuai dengan lambang bilangannya
- Sisi hijau dirancang untuk mengelompokan bentuk geometri.
Cara membuat media KOTAK PINTAR
- Siapkan bahan bekas ( kardus ukuran sedang ,botol bekas ,tutup botol,kertas sukun , kardus ukuran sedang ,botol bekas ,tutup botol,kertas sukun, kertas kokuru ,gunting , lem , perekat, gelas bekas mineral .
- Sampuli kardus dengan menggunakan kertas sukun yang bebeda warna pada sisinya dan tempelkan kertas kokuru di tepinya agar terlihat rapi.
- Potong botol bekas pada leher botol kemudian tempelkan pada bagian sisi luar warna oranye
- Guntinglah pola angka dalam lingkaran lalu tempelkan di tutup botol .
- Gunting kertas warna warni tempelkan pada karton yang berbentuk geometri
- Tempelkan perekat pada angka dan tulisan kata yang sudah di gunting agar dapat mempelkan sesuai dengan lambang bilangan
- Tempelkan gelas mineral bekas pada sisi – sisi kardus yang sudah disiapkan
- KOTAK PINTAR siap di gunakan
CARA PENGGUNAANNYA :
1. Sisi warna hijau muda ( sisi atas) dirancang untuk anak dapat mencocokan lambang bilangan yang ada di sendok di sesuaikan dengan warnanya .
Guru menyiapakan sendok bekas yang sudah ada tulisan lambang bilangan berwarna ,lalu meminta anak – anak untuk memasangkan sesuai dengan warna dan lambang bilangannya
2. Sisi warna kuning dirancang untuk menghitung benda sesuai lambang bilangan
Guru mengajak anak untuk menyebutkan angka yang di tunjuk guru ,setelah itu anak diminta untu mengambil benda sesuai dengan jumlah bilangannya.
3. Sisi oranye dirancang untuk mengurutkan angka dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya dengan memasangkan tutup botol ke mulut botol .
Guru menyiapkan tutup botol yang sudah ditempeli dengan kertas bertulis bilangan lalu anak – anak diminta memasangkan sesuai dengan urutannya
4. Sisi merah dirancang untuk mencocokkan kata sesuai dengan lambang bilangannya
Guru mengenalkan tulisan bilangan ,lalu anak – anak diminta menempelkan sesuai dengan gambar bilangan yang ada .
5. Sisi hijau dirancang untuk mengelompokan bentuk geometri.
Guru mengenalkan bentuk – bentuk geometri seperti lingkaran , segi tiga, segi empat setelah itu anak di minta untuk memasukan dan mengelompokkan bentuk geometri sesuai dengan jumlahnya.
Penulis : Henry Utami Setyowati, S.Pd Guru Di TK Tarbiyatun Nafiah Gumelar, Kecamatan Balung Kabupaten Jember, Propinsi Jawa Timur