RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada masa ini merupakan suatu waktu yang tepat untuk meletakkan dasar-dasar bagi pengembangan berbagai potensi anak. Perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini terdapat beberapa aspek yang perlu dikembangkan yaitu aspek moral, aspek fisik ( motorik halus, motorik kasar), aspek kognitif, aspek sosial emosional, aspek bahasa, dan aspek seni. Menurut Gardner kecerdasan dalam multiple intelligiences meliputi kecerdasan verbal – linguistik ( cerdas kata), Kecerdasan logis – matematis (cerdas angka), kecerdasan visual–spasial (cerdas gambar, warna), kecerdasan musikal (musik–lagu), kecerdasan kinestatik (cerdas gerak), kecerdasan interpersonal (cerdas sosial), kecerdasan intrapersonal (cerdas diri), kecerdasan naturalis (cerdas alam), kecerdasan eksistensial (cerdas hakikat). Setiap kecerdasan dalam kecerdasan majemuk mempunyai indikator tertentu. Kecerdasan logis matematika pada setiap anak berbeda sesuai tahap perkembanganyaa. Kemampuan yang berkenaan dengan angka dan penalaran merupakan salah satu potensi intelektual seseorang untuk dapat mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu proses pengembangan kognitif, psikomotor, dan afektif ketika seorang berada pada lingkungan. Salah satu aspek yang penting dikembangkan pada anak usia dini yaitu aspek kognitif dalam hal berhitung. Frank (1989: 14) menyatakan bahwa mengembangkan kemampuan berhitung anak merupakan bagian yang sangat penting dari program pembelajaran matematika dan prasyarat keterampilan matematika, karena matematika diperlukan dan penting dalam kehidupan manusia sehari-hari terutama dalam memecahkan permasalahan.
Mengenal konsep bilangan merupakan salah satu kemampuan berhitung yang dikembangkan pada anak usia dini sebagai kemampuan matematika awal/permulaan. Menurut Susanto dalam Eva Roliana (2019) menyatakan bahwa pemahaman konsep bilangan pada anak usia 4-5 tahun yakni:
- Membilang
- Menyebut urutan bilangan 1-20
- Membilang atau mengenal konsep bilangan dengan benda-benda
- Menghubungkan /memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda hingga 10,
- Membedakan dan membuat dua benda yang sama jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit.
Dunia anak merupakan dunia bermain, begitu pula pada penerapannya dalam pendidikan. Dalam pengenalan konsep angka kepada anak diperlukan kegiatan pembelajaran yang tepat untuk anak. Kegiatan belajar mengajar pada anak usia dini yang lakukan melalui prinsip belajar seraya bermain dan bermain sambil belajar. Melalui bermain dengan menggunakan media pohon berbuah dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep angka. Pada pendidikan di lembaga PAUD, anak–anak disediakan beragam kegiatan bermain, namun tidak hanya sekedar bermain. Guru merancang kegiatan bermain yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan pada anak, salah satunya aspek kognitif dalam hal berhitung. Kegiatan ini disebut dengan kegiatan bermain yang bermakna. Salah satu kegiatan bermain yang dapat mengembangkan aspek kognitif terutama pada pengenalan konsep bilangan yaitu bermain memetik pohon berbuah.
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan media pohon berbuah adalah :
- Kardus bekas
- Tusuk sate
- Crayon
- Cotton bud
- Cat warna
- Gunting
- Solatif
- Kertas warna
- Spidol
Cara membuat media pohon berbuah antara lain :
- Gunting 1 sisi kardus menjadi bentuk persegi panjang
- Gambar bentuk pohon menggunakan spidol
- Warnai pohon menggunakan crayon
- Tusuk bagian gambar daun pohon menggunakan tusuk sate menjadi beberapa lubang kecil
- Celupkan bagian atas dan bawah cotton bud ( bagian yang ada kapas ) ke dalam cat warna
- Gunting cotton bud menjadi dua bagian
- Masukkan potongan cotton bud ke dalam lubang di gambar pohon
- Pada bagian bawah pohon, bentuk tiga buah kotak
- Tempelkan kertas warna ke dalam kotak
- Lubangi bagian atas kotak seperti lubang dibagian pohon menggunakan tusuk sate
- Solatif kertas warna ( agar bisa di hapus )
Cara penggunaan media pohon berbuah adalah : Guru menulis angka 5 di kotak yang berwarna kuning, maka anak akan memetik 5 buah ( cotton bud berwarna kuning ) dan menusukkan ke dalam kotak kuning, anak mencontoh dan mencoba untuk melakukannya.
Tujuan penggunaan media pohon berbuah ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep angka pada anak usia dini di Lembaga PAUD serta untuk perkembangan kognitif anak melalui kegiatan bermain sambil belajar, belajar seraya bermain. Sehingga anak tidak mudah bosan dalam bermain dan dapat meningkatkan kemampuan anak untuk dapat berfikir kritis serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Kelebihan mengenalkan konsep bilangan dengan media pohon angka yaitu kegiatan tidak akan membosankan karena seraya bermain, kedua media pohon berbuah tidak hanya mengembangkan aspek kognitif saja, melainkan juga aspek-aspek lain seperti aspek fisik motorik dan aspek seni anak.
Terimakasih dan semoga bermanfaat bagi kita insan cendekia.
Penulis : Indah Irnanda L Sitompul, S. Pd Guru TK Swasta Rumah Harapan Tobasa, Kabupaten Toba – Sumatera Utara