RadarJateng.com, Pendidikan – Masa usia dini merupakan periode awal yang penting dan mendasar dalam rentang pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia. Usia dini merupakan masa pembentukan pondasi kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak dikehidupan selanjutnya. Masa usia dini dikenal dengan sebutan Golden age. Menurut Golden age. Hal ini juga menjadi dasar dalam melatih berbagai kemampuan kognitif, motorik, Bahasa, sosial dan berbagai kemampuan lainnya pada anak.
Pada usia dini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat baik fisik maupun mentalnya sehingga membutuhkan stimulus yang tepat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia dini. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga berusia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan Pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut baik Pendidikan formal, nonformal maupun informal. Pendidikan anak usia dini menitik beratkan pada aspek perkembangan agama dan moral, fisik motorik, Bahasa, sosial-emosional, kognitif dan seni sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan anak usia dini seperti yang tercantum dalam Permendikbud No.137 tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD.
Aspek-aspek perkembangan kognitif anak usia dini yaitu :
- Informasi; anak dapat mengetahui macam-macam informasi dari mengenal nama-nama hewan, mengenal berbagai bentuk, mengenal fungsi-fungsi panca indra, mengetahui anggota keluarga dan lain sebagainya.
- Pengetahuan procedural; suatu sarana penanaman cara bagaimana melakukan sesuatu. Seperti bagaimana cara berjalan dan melompat, bagaimana cara menggunakan pensil atau pulpen, dan sebagainya.
- Pengetahuan temporal dan spesial, yakni meliputi mengetahui waktu, nama hari, musim, alokasi waktu dan lainnya.
- Memori; kemampuan mengingat dan menyimpan memori informasi suatu kejadian atau sesuatu hal yang berbeda-beda dalam jangka waktu yang berbeda-beda pula. Seperti megingat huruf-huruf, nama-nama benda, binatang dan lainnya.
Karakteristik kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun sudah mulai mampu memahami jumlah dan ukuran, mengenal Sebagian besar warna, memiliki ketertarikan besar terhadap angka dan huruf serta sering menuliskannya disegala tempat.
Dari segi fisik anak mengalami perkembangan yang sangat luar biasa, mulai dari pertumbuhan sel-sel otak dan organ tubuh lainnya sampai perkembangan kemampuan motorik kasar seperti berjalan, berlari, melompat, memanjat dan lain sebagainya. Pada usia 5-6 tahun tahap perkembangan fisik motorik anak diharapkan sudah mampu berlari kencang dan meloncat dengan mempertahankan keseimbangan tubuhnya, mampu melompat dengan mengangkat satu atau dua kaki sekaligus seperti belajar lompat tali, dan sudah mampu melempar dengan tujuan atau sasaran yang tepat.
Dalam mengenalkan angka pada anak usia dini harus menggunakan konsep matematika yang sederhana seperti media dan permainan yang kreatif. Anak usia dini belum dapat dituntut untuk berfikir secara logis, maka proses pembelajarannya dilakukan dengan cara bermain kreatif menggunakan alat peraga konkrit atau benda yang ada disekitarnya.
Menurut Roza (2019) Permainan engklek adalah permainan tradisional yang sering dimainkan anak yang beranggotakan 2 sampai 5 orang anak. Media engklek berupa kotak-kotak yang terdapat angka 1 sampai dengan 10 yang bentuknya dapat disesuaikan dengan keinginan kita. Permainan dilakukan dengan melompati setiap segi empat dari pola yang Digambar dengan satu kaki dan menekuk kaki yang diangkat. Permainan engklek dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka anak. Permainan engklek dapat meningkatkan kemampuan kognitif, Fisik motorik, sosial emosional dan bahasa anak usia dini.
Permainan engklek merupakan adopsi dari permainan tradisional yang kemudian dimodifikasi bentuk dan penggunaannya sehinggaa diharapkan mampu mengenalkan angka untuk anak usia dini. Adapun cara membuat media engklek ini yaitu :
- Buat desain bentuk engklek menggunakan aplikasi corel draw dengan menambahkan gambar peralatan dokter agar lebih menarik dan sesuaikan dengan tema
- Cetak dalam bentuk banner dengan ukuran 2 x 1 meter
- Sediakan batu untuk gacuk anak
- Persilahkan anak untuk melempar gacuk ke tengah kotak mana saja
- Lalu bimbing anak melompat dengan menggunkan satu kaki sambil menyebutkan angka yang ada dikotak yang dia pijak.
- Persilahkan anak bermain secara bergiliran
Penulis : Ratna Yusliza, S. Pd Guru TK swasta Simehate, Kp. Gunung bukit, Kec. Kebayakan, Kab. Aceh Tengah
