RadarJateng.com, Pendidikan – Anak Usia dini adalah anak yang berada dibawah usia 6 tahun. Pemenrintah melalui UU Sisdiknas mendefinisikan tentang anak usia dini yaitu anak dengan rentang usia 0 – 6 tahun. The Nation Association For The Education Of Young Childhood (NAEYC) memberikan batasan bahwa anak usia dini adalah anak yang sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun. Oleh karena itu anak usia dini merupakan makhluk ciptaan Allah yang memerlukan kasih sayang, perhatian, keamanan, serta pendidikan untuk menunjang tahapan pertumbuhan dan perkembangannya baik fisik maupun mental.
Pendidikan anak usia dini merupakan suatu Pendidikan yang harus benar-benar diperhatikan oleh berbagai pihak, baik itu orang tua, guru dan masyarakat sekitar anak. Pendidikan anak usia dini dimulai dari masa anak berada dalam kandungan dengan memberikan ransangan-ransangan yang dibutuhkan. Menurut UU Sisdiknas no. 20 tahun 2003 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dari pendapat tersebut dapat kita petik bahwa, pendidikan bagi anak usia dini sangat penting dikembangkan baik itu perkembangan nilai agama moral, Sosial emosional, Kognitif, bahasa, fisik motorik, dan seni. Usia dini juga disebut dengan usia emas atau Golden Age. Golden Age merupakan masa atau periode yang penting dalam masa perkembangan anak. Penelitian mengatakan bahwa sekitar 50% kecerdasan orang dewasa mulai terbentuk di usia 4 tahun. Cara mengembangkan kemampuan anak pada masa golden ege berbeda-beda antara anak satu dengan anak lainnya karena tahapan perkembangan anak juga berbeda. Ada anak yang lambat dalam pembelajaran dan ada anak juga yang cepat daya tangkapnya, untuk itu kita sebagai orang tua atau orang dewasa harus sabar dan telaten dalam mengembangkan aspek perkembangan anak salah satunya yaitu pengenalan huruf kepada anak.
Pengenalan huruf pada anak usia dini dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode yang menarik dan menyenangkan. Huruf merupakan hal yang penting bagi anak usia dini baik huruf latin, huruf arab dan lainnya. Menurut Harun Rasyid dkk, 2009 : 241 membutuhkan waktu dan media yang menarik untuk dapat membuat anak-anak mudah paham dan mengerti dalam mengenalkan huruf dan harus diulang-ulang. Keaksaraan awal sangat enting bagi anak usia dini.
Pengenalan keaksaraan awal bagi AUD dapat dilakukan dengan dengan mengenalkan huruf vocal dan huruf konsonan yang merupakan huruf dasar dalam abjad. Melalui huruf vocal dan huruf konsonan anak dapat memahami konsep dan betuk huruf yang selanjutkan dapat membentuk suatu suku kata dan kata tertentu. Dalam pengenalan huruf dan simbol huruf pada anak usia dini dibutuhkan stimulus dari orang dewasa baik orang tua dan guru disekolah sehingga kemampuan anak dalam mengenal simbol dan bentuk huruf dapat meningkat. Pada dasarnya, orang tua dan guru biasanya hanya mengenalkan huruf kepada anak dengan metode calistung saja dan dengan media yang yang monoton. Sedangkan kita tahu bahwa sekarang zaman canggih banyak cara dapat dilakukan untuk mengenalkan huruf kepada anak, salah satunya dengan menggunakan media yang menarik yang membuat anak-anak tertarik untuk menyimak dan mengetahui tentang apa yang akan diinformasikan oleh gurunya.
Media yang menarik tidak selalu harus dibeli dengan harga yang mahal, akan tetai data dibuat atau dirangkai dengan menggunakan bahan yang murah dan efisien atau dapat dibuat dengan barang-barang bekas pakai, seperti kardus bekas, kertas kado bekas, huruf/angka pada kalender bekas, dan lain sebagainya yang data digunakan. Seperti media yang satu ini yaitu media pop up book yang sangat mudah dibuat.
Alat dan bahan yang digunakan
- Gunting
- Rol
- Lem Fox
- Klip buku
- Kardus bekas
- Kertas Jeruk
- Kerdas kado
- Kotak susu SGM
- Huruf abjad
- Gambar-gambar penunjang untuk ditempel di pop up (tentang buah alukat, bunga,dll)
Cara Membuat Pop Up Book
- Potong kardus dengan pola seperti buku, ukurannya boleh sebesar buku majalah anak-anak.
- Lapisi kardus dengan kertas jeruk sesuai warna yang diinginkan dengan di lem dengan kem fox
- Susunlah kardus menjadi bentuk pop up buku dengan beberapa lembar
- Potong huruf pada kalender bekas atau huruf yang sudah diprint,
- Kemudian lapisi huruf dengan kertas tebal, agar mudah diberdirikan di pop up book
- Tempelkan huruf pada pop up book
- Berilah penyangga dibelakang huruf dengan kotak susu yang sudah dipotong sesuai dengan bentuk huruf.
- Tempelkan gambar-gambar untuk memperindah pop up book sesuai dengan tema yang dikenalkan.
- Balut atau sampulkan pop up book dengan kertas kado dan beri nama agar lebih menarik dan rapi.
- Pop up book siap digunakan
Cara Menggunakan Pop Up Book
Pop Up Book dapat digunakan dalam mengenalkan huruf apa saja atau dapat mengenalkan huruf tergantung dengan tema yang dipelajari. Contohnya kegiatan tema alpukat. Huruf apa saja yang ada pada kata alpukat.
- Guru mengajak anak mengenal huruf dengan cara bermain
- Guru membuka pop up book perlahan
- Guru menanyakan kepada anak huruf apa yang muncul pada lembar pertama
- Anak menyebutkan huruf yang muncul
- Kegiatan diulang sampai lembar pop up book habis atau guru dapat menyuruh anak maju satu persatu untuk membuka pop up book dan menyebutkan huruf-huruf yang ada pada pop up book.
Kegiatan pengenalan huruf tersebut dilakukan dengan cara bermain. Tujuan dari penggunaan media ini yaitu untuk memudahkan anak dalam mengenal simbol dan bentuk huruf yang bertujuan untuk perkembangan keaksaraan awal dan bahasa anak usia dini sehingga proses pembelajaran yang terjadi menarik dan menyenangkan sesuai dengan tahapan perkembangan Anak Usia Dini.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Penulis Rinayanti, S.Pd Guru di TK Negeri Pembina Ketol, Aceh Tengah