RadarJateng.com, Pendidikan – Pentingnya tahun-tahun awal kehidupan seorang anak sudah disadari oleh semua pihak karena pada usia inilah otak individu berkembang sangat pesat. Para ahli banyak yang menyatakan bahwa di tinjau dari perkembangan otak manusia, maka tahap perkembangan otak manusia menempati posisi yang paling vital yakni meliputi 80% perkembangan otak. Pada bayi yang baru lahir telah mencapai perkembangan otak 25 % dari orang dewasa. Perkembangan otak manusia 50% di capai hingga usia 4 tahun, 80 % hingga usia 8 tahun dan selebihnya di proses hingga anak usia 18 tahun, dengan demikian usia 0-8 tahun memegang peranan yang sangat penting karena usia dini adalah FASA FUNDAMENTAL bagi perkembangan individu yang di sebut sebagai “ golden age” atau usia emas.
Komunikasi antar anak dapat terjalin dengan baik dengan bahasa, sehingga anak dapat membangun hubungan dengan pihak lain dan tidak mengherankan bahwa menghitung di anggap sebagai salah satu indicator kesuksesan seoaran anak. Anak yang di anggap sudah pandai berhitung kadang-kadang merupakan cerminan anak yang cerdas.
Pengembangan matematika di arahkan agar anak mampu menggunakan dan mengekspresikan pemikiran dengan menggunakan bilangan. Lambang bilangan merupakan tanda atau simbol-simbol dari jumlah benda-benda, serta menunjuk pada maksud-maksud tertentu.
Sehubungan dengan arti simbolik tadi, lambang bilangan di pakai juga sebagai alat untuk menghayati pengertian-pengertian dan peristiwa-peristiwa di masa lampau, masa kini dan masa datang. Oleh karena itu matematika sangat besar artinya bagi anak sebagai alat bantu.
Lambang bilangan dapat berbentuk lisan, tulisan atau isyarat, lambang bilangan merupakan simbol-simbol yang di sepakati dalam suatu komunitas masyarakat. Pengembangan matematika untuk anak usia 4-6 tahun di fokuskan pada ketiga aspek matematika yaitu, menyimak, membaca dan menulis.
Perkembangan kognitif yang harus di kembangkan pada anak usia dini salah satunya adalah kemampuan matematika awal untuk anak usia dini ( Sujiono, 2009:14 ). Saat menyikapi masalah anak usia dini dalam mengembangkan kemampuan matematika, salah satu tantangannya adalah untuk menyusun pengetahuan tentang matematika , salah satu tantangannya adalah untuk menyusun pengetahuan tentang matematika itu sendiri ( Baccaglini & Maracci, 2015: 9). Sejalan dengan tersebut Hoffmann, et.al (2013: 775) mengunkapkan bahwa untuk mengembangkan kemampuan kognitif terutama kemampuan matematika yang memadai sangat penting untuk memahami bagaimana kemampuan mengenal bilangan muncul dan meningkat.
Kemampuan matematika bergantung pada sejumlah keterampilan khusus yaitu kemampuan simbolik yang meliputi berhitung, Kardinalitas dan mengenal bilangan dan juga kemampuan non-simbolik yang merupakan perkiraan bilangan ( Hervegen et.al 2018: 2 ) Selain itu konten matematika yang utama di ajarkan untuk anak usia dini antara lain adalah bilangan dan operasi geometri dan pola, pengukuran dan klasifikasi ( Oppermann et.al, 2016:174 ), Selain itu di California Departement of Education (2010:239) menjelaskan bahwa perkembangan matematika anak usia 4-5 tahun diantaranya mengenal bilangan, aljabar dan fungsinya, pengukuran dan penalaran matematika. Semua perkembangan matematika ini harus di stimulasi dengan baik agar sesuai dengan tahap perkembangannya.
Pada kenyataannya banyak orang tua atau guru yang mengajarkan anak sebatas membilang saja padahal banyak hal yang bisa di lakukan diantaranya dengan membuat media sederhana atau alat peraga sederhana dengan menggunakan barang-barang yang tidak terpakai seperti kardus, tutup botol dll. Seperti media jam tempel berikut ini yang sangat mudah , alat dan bahan antara lain, kardus bekas, kertas pewarna, tutup botol, gunting, lem, spidol.
Cara membuatnya:
- Potong kardus dengan pola seperti jam
- Bungkus kardus dengan kertas pewarna
- Tempel perekat pada papan kardus
- Potong kertas pewarna sesuai selera
- Kertas di potong membentuk lingkaran
- Rekatkan kertas di tutup botol
- Kemudian tulislah angka menggunakan spidol
- Potong kardus bekas berbentuk persegi panjang
- Tulislah angka-angka pada kardus tersebut.
Cara penggunaan :
- Guru menunjukkan angka pada jam
- Guru menyiapkan beberapa angka
- Guru memberi contoh cara mengambil angka dan menempelkan pada jam
- Anak mencontoh dan maju satu persatu.
Tujuan dari pengguanaan media ini adalah untuk melatih perkembangan kognitif anak. Pada dasarnya mata pelajaran matematika selalu identic dengan kegiatan menghitung. Menghitung mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia , karena dalam menjalani kehidupannya manusia tidak lepas dari kehidupan hitung-menghitung.
Penulis : Riau Wantiny, S.Pd, TK Hang Tuah, Tanjung Uban – Kab.bintan – Kep. Riau