RadarJateng.com, Pendidikan – Taman Kanak-kanak merupakan bentuk pendidikan anak usia dini (PAUD) pada jalur pendidikan formal. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, 2009:1)
Tingkat pencapaian perkembangan menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada rentang usia tertentu. Perkembangan anak yang dicapai merupakan integrasi aspek pemahaman nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, 2009:2).
Perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek perkembangan yang penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak. Menurut Piaget dalam Suyanto (2005:94) perubahan perilaku akibat belajar merupakan hasil dari perkembangan kognitif anak yaitu kemampuan anak untuk berpikir tentang lingkungan sekitarnya. Piaget membagi empat tahapan perkembangan kognitif anak yaitu sensorimotor (0-2 tahun), preoperasional (2-7 tahun), konkret operasional (7-11 tahun), dan formal operasional (11 tahun keatas).
Pada anak usia dini kemampuan yang akan dikembangkan diantaranya: (a) mengenali atau membilang angka; (b) menyebut urutan bilangan; (c) menghitung benda; (d) menghitung himpunan dengan nilai bilangan benda; (e) memberi nilai bilangan pada suatu bilangan himpunan benda; (f) mengerjakan atau menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan konsep dari konkret ke abstrak. (Susanto, 2011:62).
Berdasarkan karakteristik pembelajaran yang sudah dijelaskan diatas serta karakteristik anak usia dini yang umumnya dapat menerima hal-hal yang bersifat konkrit (nyata). Pembelajaran untuk menstimulasi kognitif anak dalam mengenal lambang bilangan, dibutuhkan media yang menarik. Agar anak tidak cepat bosan dan antusias dalam kegiatan mengenal konsep bilangan. Salah satu media atau sarana yang dapat merespon anak adalah menggunakan media bermain stick buah angka.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat media stick buah angka, antara lain:
- Kardus bekas
- Kertas kado
- Gunting
- Stick es krim
- Gambar buah angka
- Double tipe
Langkah-langkah dalam bermain dengan stick buah angka, antara lain:
- Guru menjelaskan cara bermain mengurutkan angka 1-20
- Guru mengacak stick buah angka
- Anak maju satu persatu menancapkan stick buah angka sesuai perintah guru
- Anak maju satu persatu menancapkan stick buah angka sesuai dengan urutan 1-20
Media Stick Buah Angka ini bisa dilakukan guru dan orang tua untuk meningkatkan kemampuan anak agar lebih mengenal lambang bilangan, seperti bermacam-macam lambang bilangan dan bentuk. Semoga bermanfaat untuk kita semua.
Penulis: Misti, S.Pd. TK Dharma Wanita Persatuan Kedungwonokerto Kec. Prambon Kab. Sidoarjo JATIM