RadarJateng.com, Pendidikan – Literasi dan numerasi awal adalah dua keterampilan yang berkembang sejak usia dini dan menjadi faktor penting yang menentukan kesuksesan akademik di kemudian hari. (Duncan et.a; 2007). Anak menunjukkan kemampuan dasar berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Anak dapat mengenali dan melihat hubungan antar pola, simbol dan data, serta dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari.
Keterampilan numerasi pada anak usia dini juga terkait dengan kemampuan pemecahan masalah dasar dan penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Bukan sekedar keterampilan berhitung bilangan, tetapi juga mencakup cara berpikir aljabar, geometri, pengukuran, analisis data dan peluang. Pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan kecenderungan yang dibutuhkan seseorang untuk dapat menggunakan matematika dalam berbagai situasi. Numerasi awal mengacu pada dasar-dasar penalaran matematika yang diperoleh saat usia dini.
Pentingnya Keterampilan Numerasi Awal karena
- Mendukung anak dengan cara berpikir matematis yang dibutuhkan untuk terlibat aktif di lingkungannya.
- Membantu anak dalam mengamati, mengelola, dan menemukan makna dari lingkungan mereka.
- Memberikan pijakan bagi anak untuk dapat belajar menalar, menghubungkan ideide, dan berpikir logis.
Peran guru dalam kegiatan ini adalah:
- Menciptakan suasana positif (nyaman dan menyenangkan) saat anak melakukan kegiatan numerasi
- Menyediakan lingkungan belajar yang kaya numerasi dan ramah anak
- Merancang pengembangan kegiatan numerasi yang kontekstual dan bermakna
- Memfasilitasi kegiatan numerasi yang berpusat pada anak
- Mendorong anak untuk menggunakan cara-cara kreatif dan bekerja sama dalam memecahkan masalah.
- Melakukan asesmen terhadap hasil belajar anak
- Bekerja sama dengan orangtua dalam mengembangkan kemampuan numerasi anak
Sumber belajar numerasi adalah segala informasi yang dapat diakses oleh anak baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat mendukung munculnya kemampuan numerasi anak. Sumber belajar numerasi yang mudah diakses anak adalah sumber belajar yang terintegrasi dengan lingkungan sekitar dan keseharian anak. Sumber belajar tersebut antara lain:
- Lingkungan alam sekitar (letak geografis, kekayaan alam, gejala alam, dll) Contoh: jarak rumah dengan pantai, tanaman yang banyak ditemui di pekarangan rumah penduduk, debit air irigasi yang mengairi sawah di sekitar, dll.
- Sosial budaya masyarakat setempat (ragam profesi masyarakat, lingkungan sosial, budaya daerah, dll) Contoh: jadwal penjual bakso yang melewati rumah, jarak rumah dengan pangkalan ojek, jumlah ragam hasil bumi yang disajikan dalam festival hasil bumi, dll.
- Keseharian anak baik di sekolah maupun di rumah (rutinitas kegiatan, kebiasaan dalam keluarga, dll) Contoh: jadwal kegiatan rutin anak di rumah (seperti bangun jam berapa, berangkat sekolah jam berapa, berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan diri sebelum sekolah, dll
Media belajar numerasi yang ramah anak adalah media yang dapat mendukung munculnya kemampuan numerasi anak secara mudah, aman dan menyenangkan. Media tersebut dapat berupa:
- Benda-benda yang mudah ditemukan di sekitar dan dapat digunakan untuk melakukan kegiatan yang bermuatan numerasi
- Gambar, simbol, lambang, tabel, grafik yang memberikan informasi numerasi yang mudah dipahami anak serta dapat memantik ide anak untuk mengembangkan kemampuan numerasi.
- Beragam alat ukur baku dan tidak baku yang mudah digunakan anak
Contoh kegiatan yang bisa mengenalkan numerasi pada anak usia dini adalah dengan menggunakan media yang terbuat dari bahan bekas seperti kardus, kertas, pipet, dan lain-lain.
Seperti media berhitung menggunakan bahan-bahan yang ada di dalam rumah dan mudah dibuat. Alat dan bahan antara lain: Gunting, Kertas, Kardus, Lakban, Pipet, Lem, Catton bud, spidol, kertas origami
Cara membuatnya
- Potong kardus menjadi bentuk persegi panjang
- Tempel kertas origami hitam di atas kardus
- Gambar tulang ikan
- Gunting gambar tulang ikan
- Tempel gambar tulang ikan pada kardus
- Gunting pipet menjadi potongan kecil
- Tempel pipet pada gambar tulang ikan
- Pada bagian atas kardus tempel kertas dan diberi lakban diatasnya
Contoh kegiatan guru atau orangtua ingin mengenalkan konsep bilangan pada anak, maka guru atau orangtua bisa menuliskan angka dikertas. Angka bisa dihapus kembali karena menggunakan lakban dan tidak langsung menempel di kertas.
Cara penggunaan:
- Buatlah angka pada kertas kecil di atas
- Minta anak memasukkan cutton bud kedalam pipet sesuai dengan angka di atas
- Minta anak mengulang kembali menghitung jumlah cutton bud
Manfaat dari media sederhana ini adalah melatih daya konsentrasi anak, dapat mengenalkan konsep bilangan, dan dapat menstimulus perkembangan kognitif anak. Guru atau orangtua harus kreatif dalam merancang pembelajaran dengan menggunakan berbagai cara agar semua anak bisa memahami sesuai dengan kemampuannya.
Penulis : Sugianti, S. Pd, TK Mutiara YPMK, Solok Selatan Padang, Sumatera Barat