RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan Anak Usia Dini memegang peranan yang sangat penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar pembelajaran yang akan mengembangkan dan mengoptimalkan potensi-potensi yang telah dimiliki oleh anak Usia dini (0-8 tahun) sering disebut dengan usia emas (golden ages), karena pada usia dini anak sedang dalam tahap pertumbuhan dan 2 perkembangan baik fisik maupun mental. Anak mudah menerima, melihat, mengikuti dan mendengarkan segala sesuatu yang dicontohkan, diperdengarkan, dan diperlihatkan
Usia 4-5 tahun merupakan masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Anak akan mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensinya. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi lingkungan dan mengasimilasikan atau menginternalisasikan ke dalam pribadinya. Masa ini merupakan masa awal pengembangan kemampuan fisikmotorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama. Oleh karena itu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangannya tercapai secara optimal.
Pengembangan kognitif adalah suatu proses berpikir berupa kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan sesuatu. Di PAUD perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang dikenalkan pada anak usia dini. Pada tahap ini anak mulai mengenal dan memahami konsep bilangan sederhana. Anak dapat mengenal dan memahami dengan melihat benda-benda secara langsung. Untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak di PAUD kegiatan pembelajaran di TK salah satunya melalui kegiatan membilang bilangan 1-10 dengan benda-benda konkrit (mengenal konsep bilangan dengan benda secara sederhana). Kegiatan membilang ini merupakan kegiatan mengenal konsep matematika secara sederhana untuk anak usia dini.
Pada kenyataannya banyak orang tua atau guru yang mengajarkan anak sebatas menulis saja padahal banyak hal yang bisa dilakukan diantaranya dengan membuat media sederhana atau alat peraga sederhana dengan menggunakan barang – barang yang mudah di temui di sekitar kita Seperti media sate hitung berikut ini yang sangat mudah dibuat. Alat dan bahan antara lain. Jarum , alat lem bakar, gunting, Pisau, mangkuk, batang bamboo,Kain flannel,Dakron,Benang jahit,Lem bakar,Kardus bekas, Spidol
Prosedur Pembuatan :
Pembuatan tusuk sate hitung
- Siapkan bambu sebagai tusuk sate bagi menjadi 10 bagian
- Potong dengan pisau sesuai ukuran yang di inginkan
- Haluskan bambu dengan pisau agar halus
- Ambil kardus bekas potong menggunakan gunting bentuk persegi kecil
- Kemudian ambil kain flannel warna hitam gunting membentuk angka 1,2,3 sampai 10
- Lalu tempelkan angka 1,2,3 sampai 10 tersebut ke kardus yang sudah di potong
- Lalu tempelkan lagi kardus potongan tersebut ke bambu bagian bawah
Pembuatan sate hitung
- Ambil 2 kain flannel dengan warna sama cetak dengan mangkuk buat lingkaran dengan spidol
- Potong kain flannel yang sudah di cetak tadi dengan gunting hingga membentuk lingkaran
- Setelah menjadi 2 bentuk lingkaran potong lagi tengah nya berbentuk lingkaran kecil (sepertidonat)
- Jahit dengan benang dan jarum bagian dalam tepi lingkaran yang kecil
- Jahit lagi bagian luar lingkaran ½ lingkaran saja
- Kemudian isi lingkaran yang sudah di jahit dengan dakron isi hingga penuh
- Lalu jahit kembali ½ lingkaran yang belum terjahit hingga tertutup dan membentuk seperti donat
- Ulangi langkah di atas buat dengan warna berbeda dengan hasil lebih dari 10 biji
Prosedur Penggunaan :
- Taruh sate hitung di atas meja
- Tusuk sate di pegang oleh pendidik dengan jarak agak jauh dari sate hitungnya
- Panggil 2 anak maju kedepan dekat dengan pendidik
- Beri 1 anak 1 tusuk sate
- Suruh mereka berlari dan memasukkan sate ke dalam tusuk sate sesuai angka yang ada di tusuk sate
- Berilah aba-aba agar mereka siap berlari dan memasukkan sate ke dalam tusuk sate
- Setelah mereka memasukkan sate suruh mereka kembali ke pendidik dengan membawa sate yang sudah jadi
- Berilah reward bagi mereka yang benar memasukkan sate
- Ulangi permainan tersebut pada anak yang lain secara bergantian
Tujuan dari penggunaan media ini adalah untuk perkembangan kognitif anak yang mengarah pada konsep simbolik anak dalam kegiatan membilang dengan benda. Sehingga anak tidak terbebani dalam belajar yang mengharuskan dengan menggunakan buku dan pensil saja.
Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua.
Penulis Nur Aziza Agustina,S.Pd, TK Dharma Wanita, Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban – Jatim