RadarJateng.com, Pendidikan – Anak usia dini adalah sosok individu yang sangat berperan penting dalam proses pembentukan tumbuh kembang kepribadian pada kehidupan selanjutnya. Pada usia dini yang berkisar umur 0-6 tahun merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak. Pada masa ini, anak mudah menerima apa saja yang ia peroleh dari orang lain. Pemberian stimulus yang dilakukan secara teratur pada anak dapat merangsang perkembangan seorang anak dengan baik, selain itu, perkembangan yang dilakukan secara optimal sejak usia dini dapat membantu dalam mengoptimalkan kemampuan belajar dan pengetahuan anak pada masa-masa selanjutnya. Potensi yang telah dimiliki anak usia dini sangat menunjang kualitas kreativitas seorang anak yang dapat dikembangkan dalam masa kehidupan selanjutnya.
Kecerdasan motorik halus setiap anak di sekolah tentu tidak sama, baik dari segi kekuatan maupun ketepatan. Kondisi ini dipengaruhi leh pembawaan dan stimulasi yang diperolehnya. Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Keterampilan motorik halus ini melibatkan gerakan tangan yang diatur secara halus seperti menggenggam mainan, mengancingkan baju, menulis atau apapun yang memerlukan keterampilan tangan. Saat lahir,bayi masih mengalami kesulitan mengendalikan keterampilan motorik halusnya. Awalnya, bayi hanya memperlihatkan gerakan bahu dan siku yang kasar, namun kemudian ia dapat memperlihatkan gerakan pergelangan tangan, koordinasi ibu jari dan jari telunjuk tangan, serta kemampuan meraih dan menggenggam yang semakin baik (Soetjiningsih, 2012:127).
Menurut Montolalu,dkk. (2011:6.4) pengembangan motorik halus yaitu gerakan yang dilakukan dengan menggunakan otot halus dan koordinasi mata serta jari-jari tangan. Saraf motorik halus ini juga dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan menjiplak bentuk, sehingga kemampuan motorik halus anak semakin mudah untuk dikembangkan dengan baik. Karena salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan motorik halus anak adalah dengan cara menjiplak berbagai bentuk yang mudah dilakukan oleh anak-anak, misalnya menggunakan media yang ada disekitar anak (jari tangan). Diharapkan dengan menggunakan media yang ada disekitar anak, maka anak-anak akan lebih mudah untuk menjiplak bentuk (misalnya: menjiplak bentuk jari tangan) dengan kreatifitasnya.
Adapun cara menjiplak bentuk jari tangan adalah sebagai berikut:
- Siapkan alat dan bahan menjiplak (kertas HVS, pensil, bolpoin, crayon, dll)
- Letakkan jari tangan diatas kertas HVS
- Mulailah menjiplak jari tangan, bisa menggunakan pensil/bolpoin/crayon, dll yang dimulai dari ujung jari kelingking atau ujung jari jempol hingga selesai
- Setelah selesai menjiplak jari tangan, warnai hasil menjiplak jari tangan
- Dari hasil menjiplak jari tangan bisa dikreasikan menjadi berbagai bentuk
Adapun cara menjiplak bentuk jari tangan dengan pasta kreatif adalah sebagai berikut:
- Siapkan alat dan bahan menjiplak (kertas HVS, pasta kreatif )
- Tuangkan pasta kreatif ke piring plastik
- Celupkan jari telapak tangan dengan hati-hati ke pasta kreatif
- Letakkan hasil celupan jari telapak tangan pada kertas HVS
- Setelah selesai menjiplak bisa dikreasikan menjadi berbagai bentuk yang diinginkan
Itulah salah satu contoh cara menjiplak bentuk dengan menggunakan jari tangan. Selain menggunakan jari tangan, juga bisa menggunakan media lainnya, misalnya menggunakan media alam yang ada di sekitar.
Adapun tujuan dari kegiatan menjiplak ini adalah untuk meningkatkan motorik halus anak. Melalui kegiatan menjiplak yang lebih menyenangkan dengan menggunakan media konkret disekitar yang mudah ditemukan, anak lebih antusias dalam kegiatan menjiplak. Dalam kegiatan menjiplak dengan media disekitar yang mudah ditemukan, maka baik guru maupun orang tua dapat mengimplementasikannya baik di sekolah maupun dirumah.
Semoga informasi di atas dapat bermanfaat bagi kita semua.
PENULIS : Vivin Eka Putri Agestin Wulandari,S.Pd, TK Muslimat Jarit 01, Kab.Lumajang, JATIM