Penggunaan Media Boneka Tangan Dalam Bercerita Dapat Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi.

Penggunaan Boneka Tangan dalam bercerita di TK Satu Atap Ketompen, Kab. Probolinggo, Jatim.

RadarJateng.com, Pendidikan Komunikasi adalah proses penyampaian bahasa verbal maupun nonverbal kepada pihak lain dengan tujuan tertentu. Komunikasi juga bisa disebut dengan sistem karena terjadi beberapa proses atau serangkain peristiwa. Dalam proses komunikasi yang bertindak sebagai penyampai pesandisebut dengan komunikator dan yang menerima disebut komunikan. Proses komunikasi dilakukan oleh komunikator dengan atau tanpa media, selanjutnya akan ada respon dari komunikan. Jika tidak ada respon berarti terjadi  gangguan pada proses komunikasi tersebut sehingga tujuan komunikasi tidak tercapai.

Menurut Marijono (2015:87) komunikasi yang terjadi di tempat pendidikan formal sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa. Keterampilan komunikasi menjadi salah satu diantara kompetensi pendidik.Hal ini bukan merupakan keluarbiasaan, karena pada hakekatnya nafas pendidikan terletak pada komunikasi. Tujuan pembelajaran akan dicapai melalui komunikasi.

Dhieni, dkk (2007:6.6) menyatakan metode bercerita adalah cara penyampaian atau penyajian materi pembelajaran secara lisan dalam bentuk cerita dari guru kepada anak didik Taman Kanak-kanak. Cerita yang dibawakan guru sebaiknya berkaitan dengan dunia anak agar mereka lebih mudah memahami isi cerita . Selain itu isi cerita  bersifat unik, menarik dan menggetarkan perasaan anak sehingga mereka antusias untuk mendengarkan cerita tersebut hingga tuntas. Diharapkan dengan kegiatan bercerita anak dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi seperti sikap dalam berkomunikasi, mengulas isi cerita, merespon pesan secara tepat, kualitas suara dan penambahan kosa kata.Menurut Moeslichatoen (1999:158), ada beberapa macam teknik bercerita yang dapat dipergunakan antara lain guru dapat membaca langsung dari buku, menggunakan ilustrasi dari buku gambar, menggunakan papan flannel, menggunakan boneka, bermain peran dalam suatu cerita.

Read More

Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos dalam Daryanto, 2012:4).Penggunaan alat peraga atau media saat pembelajaran dapat membantu siswa memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkret.Untuk alat peraga yang digunakan harus memperhatikan keamanan, kebersihan dan kemudahan bagi pengguna.Selain itu alat peraga sebaiknya memiliki bentuk dan warna yang menarik.

Boneka adalah benda tiruan dari bentuk manusia dan atau binatang (Daryanto, 2012: 33). Tangan adalah anggota badan dari siku sampai ke ujung jari.Suhartono (dalam Yunita, 2014:35) menyatakan bahwa boneka adalah benda tiruan dari bentuk manusia dan binatang. Jadi boneka merupakan salah satu model perbandingan dan dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dengan cara dimainkan dalam sandiwara boneka. Boneka merupakan model manusia atau yang menyerupai manusia atau hewan.Yunita (2014: 36) menyatakan, boneka tangan adalah tiruan dari bentuk manusia dan bahkan sekarang termasuk tiruan dari bentuk binatang yang dimainkan dengan menggunakan anggota badan dari siku sampai ujung jari.

Penggunaan Boneka Tangan dalam bercerita di TK Satu Atap Ketompen, Kab. Probolinggo, Jatim.

Menurut Suhartono (dalam Yunita, 2014:36)  membagi beberapa jenis boneka dilihat daribentuk dan cara memainkannya yakni terdiri dari boneka jari, boneka tangan, boneka tongkat dan boneka tali. Berikut beberapa penjelasan dari boneka tersebut antara lain.

  1. Boneka jari dibuat dengan alat sederhana seperti tutup botol, bola pingpong, dan bamboo kecil yang dapat dipakai sebagai kepala boneka. Sesuai dengan namanya boneka ini dimainkan dengan menggunakan jari tangan. Kepala boneka diletakkan pada ujung jari. Dapat juga dibuat dari semacam sarung tangan, dimana pada ujung jari sarung tangan tersebut sudah berbentuk kepala boneka dan dengan demikian pencerita tinggal memainkannya;
  2. Boneka tangan mengandalkan keterampilan guru dalam menggerakan ibu jari dan telunjuk yang berfungsi sebagai tulang tangan. Boneka tangan biasanya kecil dan dapat digunakan tanpa alat bantu yang lain;
  3. Boneka tongkat cara memainkannya dengan menggunakan tongkat. Tongkat- tongkat ini dihubungkan dengan tangan dan tubuh boneka;
  4. Boneka tali mengandalkan keterampilan menggerakkan boneka dan benang yang diikatkan pada materi tertentu seperti kayu, lidi, atau atap panggung boneka.

Berikut beberapa kelebihan penggunaan boneka tangan antara lain.

  1. Efisien terhadap waktu, tempat, biaya dan persiapan;
  2. Tidak memerlukan keterampilan yang rumit;
  3. Dapat mengembangkan imajinasi dan aktivitas anak dalam suasana gembira
  4. Boneka tangan mudah didapatkan, bahkan dapat dibuat sendiri oleh peneliti;
  5. Lebih mudah dalam memainkannya;
  6. Anak bisa berinteraksi langsung dengan boneka tersebut, seperti menyentuh dan memainkannnya;
  7. Boneka dibuat sesuai dengan tokoh cerita dan menarik bagi anak (Dhieni dalam Juliandari, 2011)

Sedangkan kelemahannya dari penggunaan boneka tangan antara lain.

  1. Apabila pembuatannya memberikan nilai seni dan keindahan serta mirip dengan aslinya maka dapat membantu imajinasi anak, namun apabila alat tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan maka kemungkinan akan mengaburkan imajinasi anak taman kanak-kanak (Dhieni, dkk,2007:6.34);
  2. Hafal cerita;
  3. Dapat membedakan suara antara satu dengan lainnya.

Ketentuan bercerita dengan boneka tangan antara lain.

  1. guru hendaknya hafal cerita, dapat bersuara yang membedakan antara boneka yang satu dengan yang lainnya;
  2. ada skenario cerita;
  3. menggunakan media boneka yang dapat di masukkan ke tangan;
  4. boneka dibuat sesuai dengan tokoh cerita, menarik bagi anak dan mudah untuk dimainkan anak ataupun guru;
  5. ukuran boneka relatif, yang penting dapat dilihat oleh anak dengan jelas dan digerakkan oleh tangan;
  6. pada saat bercerita dapat menggunakan 1 atau lebih boneka tangan sesuai dengan kebutuhan cerita;
  7. boneka tangan yang digunakan maksimal 8 buah dengan bentuk berlainan sesuai isi cerita.

Langkah- langkah pelaksanaan bercerita dengan boneka tangan antara lain.

  1. anak memperhatikan guru menyiapkan alat peraga dan boneka yang diperlukan;
  2. anak mengatur posisi tempat duduknya;
  3. anak memperhatikan guru menunjukkan alat peraga yang telah disiapkan dan menyebutkan nama dan tokoh-tokoh dalam cerita;
  4. guru memberi tahu judul ceritanya;
  5. anak mendengarkan guru bercerita dengan melaksanakan dialog/percakapan antarboneka;
  6. sambil bercerita guru menggerakkan boneka tangan secara bergantian sesuai isi cerita
  7. setelah selesai bercerita guru memperlihatkan kembali seluruh boneka tangan secara bergantian;
  8. anak menyimpulkan isi cerita;
  9. guru melengkapi kesimpulan isi cerita dari anak.

Penulis: Nur Dini Kusmiati, S.Pd, TK Satu Atap Ketompen, Kab. Probolinggo, Jatim.

Related posts