Asyiknya Pembelajaran Novel Melalui Media Film Pendek.

Asyiknya Pembelajaran Novel Melalui Media Film Pendek di SMK NU 1 ADIWERNA, Kec. Adiwerna, Kabupaten Tegal - Jateng

RadarJateng.com, Pendidikan Pernah melihat sebuah film pendek? Apalagi film yang sedang digandrungi anak remaja sekarang. Ya, anak remaja sekarang lebih gemar menonton film daripada belajar membaca buku pelajaran. Walaupun di sekolah, mereka juga terkadang menyelipkan aktivitas untuk menonton film dilayar HP mereka daripada mengutamakan pelajaran. Sungguh hal yang sangat memprihatinkan.

Melihat fenomena ini, maka seharusnya film pendek dapat dijadikan sebuah media dalam sebuah pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran menganalisis sebuah novel. Hal ini dilatarbelakangi karena kebanyakan peserta didik sudah merasa bosan sendiri apabila diminta membaca novel. Mereka beralasan bahwa cerita dalam novel sangat panjang dan memerlukan banyak waktu untuk membacanya. Media pembelajaran itu sendiri merupakan semua bentuk peralatan fisik yang didesain secara terencana untuk menyampaikan informasi dan membangun interaksi. Peralatan fisik yang dimaksud mencakup benda asli, bahan cetak, visual, audio, audio visual, multimedia, dan web (Muhammad Yaumi, 2018:7).  Media film pendek termasuk dalam media audio visual yaitu media yang menggabungkan antara suara dan gambar. Dengan adanya media ini, peserta didik dapat lebih mengingat materi pembelajaran karena menggabungkan dua indera yaitu indera penglihatan dan pendengaran. Media film pendek itu sendiri adalah media yang berisi tentang sebuah film pendek yang nantinya akan ditayangkan dalam proses pembelajaran peserta didik.

Media film pendek ini tentunya dapat mendorong antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Banyak peserta didik yang lebih memahami materi novel dalam pembelajaran melalui media film pendek. Hal ini sejalan dengan karya sastra yang merupakan interpretasi kehidupan manusia seperti yang terdapat dalam sebuah film. Di dalam karya sastra itu sendiri terkandung banyak pengalaman, perjuangan hidup, perasaan pengarang yang dikemas menjadi satu kesatuan yang indah. Salah satu dari karya sastra itu adalah novel. Novel merupakan cerita rekaan yang lebih pendek dari roman tetapi lebih panjang daripada cerpen. Novel bersifat realistis dan mengisahkan kejadian sehari-hari (Soedjarwo, 2004: 87).

Read More
SMK NU 1 ADIWERNA, Kec. Adiwerna, Kabupaten Tegal – Jateng

Pembelajaran sastra di sekolah sangat penting diajarkan. Tanpa adanya karya sastra di sekolah, peserta didik tidak dapat berpikir kritis dan kreatif. Peserta didik tidak dapat mengeluarkan idenya melalui menulis seni ataupun mengarang seni. Pembelajaran mengenai novel di sekolah, biasanya peserta didik diharapkan mampu menganalisis unsur intrinsik dari sebuah novel. Salah satu kelebihan novel sebagai bahan pengajaran sastra adalah cukup mudahnya karya sastra tersebut dinikmati peserta didik sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Namun, tingkat kemampuan tiap-tiap individu tidaklah sama. Ini dapat menimbulkan masalah di kelas. Oleh karena itu, untuk menyajikan pengajaran novel khususnya dalam menganalisis unsur intrinsik, guru dituntut luwes dan menggunakan strategi pembelajaran serta media pembelajaran yang cocok terhadap materi dan kondisi peserta didik. Media pembelajaran yang dimaksud adalah media film pendek. Langkah- langkah dalam pembelajaran ini yaitu :

1. Kegiatan pembuka

Guru menyampaikan salam dan kegiatan pada awal pembelajaran.

2. Kegiatan inti

  1. Guru membentuk kelompok belajar agar siswa aktif dalam pembelajaran
  2. Guru menjelaskan terlebih dahulu materi analisis novel.
  3. Guru menayangkan sebuah film pendek dan menjelaskan teknis pengerjaan tugas peserta didik.
  4. Peserta didik menyimak film pendek dengan baik dan mencatat hal-hal yang dapat dijadikan bahan untuk menganalisis sebuah cerita.
  5. Peserta didik berdiskusi untuk menganalisis isi cerita yang ditayangkan dalam film pendek yang telah ditayangkan.
  6. Peserta didik dari perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
  7. Peserta didik dari kelompok lain menanggapi hasil presentasi.

3. Kegiatan Penutup

Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan refleksi pembelajaran dan ditutup dengan salam.

Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran di atas, peserta didik dapat menikmati dan memanfaatkan karya sastra melalui media film pendek untuk memperluas wawasan ilmu pengetahuan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan kemampuan dalam berbahasa dan bersastra. Pembelajaran pun akan semakin menarik dan mudah diterima oleh peserta didik.

Penulis : Munifatuz Zahroh, S.Pd, Guru di  SMK NU 1 ADIWERNA, Kec. Adiwerna, Kabupaten Tegal – Jateng

Related posts