RadarJateng.com, Pendidikan – Pengertian anak usia dini menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang disebut dengan anak usia dini adalah anak usia 0- 6 tahun, sedangkan menurut the National Association For The Education of Young Children (NAEYC) dan beberapa para ahli, pengertian anak usia dini adalah anak usia 0-8 tahun. Usia dini disebut juga usia emas, dimana pada usia ini merupakan masa penting dalam rentang kehidupan seorang anak. Dalam masa ini anak sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari segala aspek perkembangannya. Usia dini juga disebut sebagai masa peka terhadap segala rangsangan dari lingkungan sehingga dapat disebut sebagai masa yang paling menentukan tumbuh kembang anak selanjutnya.
Melihat pentingnya masa usia dini, maka kita sebagai orang tua maupun sebagai pendidik anak usia dini seharusnya memberikan stimulasi yang tepat serta menanamkan sikap moral yang baik kepada anak-anak. Salah satunya yaitu menanamkan rasa cinta kepada tanah air kita, Indonesia. Bagaimana cara menanamkan rasa cinta tanah air Indonesia? Diantaranya dengan mencintai barang-barang buatan Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang kaya, kaya akan sumber daya alam, kaya akan barang tambang, kaya akan kesenian dan kaya akan berbagai macam makanan tradisional. Kita sebagai bangsa Indonesia harus bangga dan cinta akan barang-barang Indonesia. Hal ini bisa dimulai dengan mencintai makanan daerah yang ada di lingkungan tempat tinggal kita. Salah satu contoh makanan daerah yang ada di daerah Purworejo adalah clorot.
Nama clorot mungkin akan terasa asing bagi orang-orang yang bukan berasal dari daerah Purworejo atau bagi yang tempat tinggalnya jauh dari Purworejo. Clorot adalah makanan tradisional yang berbahan dasar tepung beras dan gula merah. Makanan ini dijamin aman, karena dibuat tanpa bahan pengawet dan tanpa pewarna kimia. Wadah atau bungkus dari clorot ini juga unik, karena terbuat dari daun kelapa yang masih muda, atau disebut juga janur yang dibentuk sedemikian rupa menyerupai terompet.
Selain bentuknya yang unik, cara untuk makan clorot juga unik. Bagi orang awam, akan makan clorot dengan membuka janur pembungkusnya dari bagian atas. Padahal cara makan clorot ini adalah dengan ditusuk dari bawah dengan satu jari sampai keluar clorotnya dan siap untuk dimakan.
Walaupun clorot ini berasal dari Purworejo, tetapi mungkin juga ada orang Purworejo yang belum pernah mencicipi makanan sejenis jenang ini. Oleh karena itu untuk lebih mengenalkan makanan tradisional ini, di sekolah kami, TK Setyo Aji, Tambakrejo, Purworejo, memilih clorot sebagai salah satu menu makanan yang dibagikan kepada anak saat kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Alasan utama kami, para pendidik TK Setyo Aji adalah untuk lebih mengenalkan clorot sebagai salah satu makanan khas dari Purworejo. Seperti pepatah yang mengatakan “Tak kenal maka tak sayang”. Diharapkan setelah anak-anak mengenal clorot, maka anak-anak akan suka dengan makanan yang manis dan kenyal ini. Sehingga akan menimbulkan rasa cinta akan makanan tradisional yang merupakan salah satu kekayaan nusantara.
Penulis : Eko Setyowati S.Pd, TK Setyo Aji, Tambakrejo, Purworejo, Jawa Tengah