Bermain dan Belajar dengan Media Balok.

Bermain dan Belajar dengan Media Balok

RadarJateng.com, Pendidikan Dunia anak usia dini adalah dunia bermain, selain membuat anak merasa senang juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif dari pengalaman yang didapat oleh anak saat bermain. Melalui bermain anak dapat mengekspresikan pikirannya atau anak dapat berkhayal membuat sesuatu dengan cara alami dan original (Sa’adah,L.,&Mufid,A,2022).

Saat anak bermain seluruh aspek perkembangan anak dapat meningkat tanpa disadari oleh anak itu sendiri. Kegiatan bermain sambil belajar identik untuk anak usia dini karena memang bermain adalah metode belajar yang tepat untuk anak usia dini. Dimana anak usia dini berada pada masa keemasan sehingga semua aspek perkembangannya dengan mudah dapat distimulasi. Untuk itu perlu adanya penguatan rangsangan agar anak belajar dari pengamatan dan pengalamannya sendiri.

Pada saat anak usia memasuki sekolah yaitu pada jenjang Taman Kanak-kanak (TK). Dalam kegiatan pembelajaran anak usia dini perlu adanya media yang digunakan untuk membantu agar proses pembelajaran dikelas mampu menarik minat anak untuk mengembangkan semua aspek perkembangan anak usia dini. Aspek perkembangan anak usia dini dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013 ada 6 (enam ) yaitu:

Read More
  1. Aspek Nilai Agama dan Moral
  2. Aspek Fisik Motorik
  3. Aspek Sosial Emosional
  4. Aspek Bahasa
  5. Aspek Kognitif
  6. Aspek Seni

Media Balok adalah salah satu Alat Permainan Edukatif (APE) yang menarik minat anak usia dini, dan mampu dijadikan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai pendidikan dalam mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak usia dini. Balok adalah media yang terbuat dari potongan kayu yang memiliki berbagai bentuk mulai dari segiempat, segitiga, lingkaran, kubus, setengah lingkaran dan lain-lain. Dalam perkembangannya balok bukan hanya terbuat dari kayu tetapi bisa juga terbuat dari karton, busa, karet dan lain sebagainya.

Media balok mudah ditemui disetiap sekolah anak usia dini selain ukurannya yang beragam, balok juga memiliki warna yang menarik. Diharapkan Guru dapat memodifikasi media balok di sekolah agar tidak monoton dengan memvariasikan penggunaan APE tersebut untuk kegiatan pembelajaran sehari-hari guna menambah pengetahuan bagi anak. Sehingga penggunaan media balok selaras dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Menurut UU Sisdiknas Anak Usia Dini adalah anak dengan rentang usia 0-6 Tahun, sedangkan menurut para ahli anak usia dini adalah anak usia 0-8 Tahun ini adalah definisi batasan yang digunakan secara umum oleh The National Assosiation For the Education of Children (NAEYC).Menurut Sudirman (2021:23) Karakteristik anak usia dini  yaitu :

  1. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
  2. Pribadi yang unik
  3. Senang berfantasi dan berimajinasi
  4. Masa paling potensial untuk belajar
  5. Bersikap egosentris
  6. Daya konsentrasinya pendek
  7. Bagian dari makhluk sosial
Bermain dan Belajar dengan Media Balok

Berdasarkan karakteristik anak usia dini , anak pada jenjang Taman Kanak-Kanak (TK) yaitu rentang usia 4-6 Tahun menjadikan dunia mereka adalah dunia bermain. Kegiatan bermain sambil belajar adalah kegiatan yang dilakukan anak usia dini dengan perasaan senang, tanpa ada paksaan tetapi kegiatan bermain tersebut memiliki pola tujuan yang diharapkan mampu menciptakan hasil untuk perkembangan aspek-aspek anak usia dini.

Media balok adalah salah satu sarana dan peralatan yang bisa digunakan anak untuk bermain dan belajar. Banyak hal yang dapat dilakukan dengan bermain balok diantaranya adalah permainan membangun yaitu menyusun atau merangkai balok menjadi sebuah bangunan,menjadi sebuah bentuk lambang bilangan atau lambang huruf, mengenal warna, mengenal bentuk geometri, mengenal ukuran balok, membilang jumlah balok dan menjadikan balok sebagai media eksperimen.

Manfaat bermain balok adalah melatih kesabaran anak dalam menyusun dan merangkai balok (aspek Sosial Emosional), Melatih motorik halus anak dalam mengkoordinasikan tangan juga mata agar balok bisa tersusun seperti yang diinginkan (aspek fisik Motorik), Melatih imajinasi anak dengan anak berpikir apa saja yang bisa dia lakukan dengan balok-balok tersebut (Aspek Kognitif), Anak menngutarakan apa yang dia buat dengan balok tersebut (aspek Bahasa), anak sering mengganti posisi dan letak balok-balok yang mereka susun atau yang mereka bentuk (aspek Seni), Anak merasa senang saat bermain balok baik bermain individu atau kelompok dengan cara bermain yang sesuai dengan aspek Nilai Agama dan Moral.

Melalui kegiatan bermain balok anak dapat bermain sambil belajar tergantung pada Guru dalam memberikan rangsangan atau motivasi.Ketersediaan media seperti fasilitasi jumlah balok, ragam bentuk, dan ragam warna menjadi hal yang menarik. Kesesuaian permainan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai menjadikan media balok sebagai media yang efektif dan efisien untuk anak usia dini.

Media balok digunakan dalam kegiatan bermain sambil belajar baik didalam kelas maupun saat dirumah. Sehingga media balok bukan hanya untuk Taman kanak-kanak tapi juga untuk anak bermain sambil belajar bersama orangtua saat dirumah. Sebelum anak bermain sambil belajar dengan menggunakan media Balok perlu adanya penguatan rangsangan terlebih dahulu sehingga media balok yang digunakan dapat sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Adapun tahapan yang bisa dilakukan Guru untuk mengajak anak bermain sambil belajar dengan balok yaitu sebagai berikut:

  1. Menyiapkan balok dengan jumlah yang cukup untuk dimainkan anak.
  2. Menyediakan tempat bermain yang nyaman untuk anak bermain dan mengembangkan imajinasinya.
  3. Memberikan motivasi agar anak dapat dengan bebas menuangkan ide dan pemikirannya untuk menyusun dan merangkai balok.
  4. Memberikan motivasi pada anak bisa berupa rangsangan dari sebuah cerita, gambar atau pengamatan langsung pada objek tertentu.
  5. Guru membuat kesepakatan dengan anak tentang apa yang akan mereka mainkan seperti aturan dalam bermain dan dengan siapa saja anak bisa bermain.
  6. Anak menempati tempat yang disediakan Guru untuk bermain balok.
  7. Anak mulai merangkai dan menyusun balok sesuai ide dan keinginannya.
  8. Guru melakukan pengamatan dan sesekali melakukan tanya jawab tentang apa yang anak bentuk dengan balok tersebut.
  9. Setelah selesai anak menceritakan dan menampilkan hasil karyanya didepan teman dan Guru.
  10. Guru melakukan dokumentasi dan memberikan apresiasi kepada anak agar kedepannya anak lebih mampu mengembangkan ide dan kreatifitasnya pada balok meski tidak ada pengamatan dari Guru.
  11. Anak membereskan dan merapikan balok-balok yang disusun pada tempat penyimpanan mainan balok.
  12. Guru memberikan motivasi dan juga kesimpulan tentang apa yang sudah anak lakukan dalam bermain balok, apa saja yang sudah anak ketahui dan alami selama bermain balok.
  13. Guru mencatat apa saja yang anak capai dalam kegiatan bermain balok pada aspek-aspek perkembangan anak usia dini.

Demikian tahapan yang bisa Guru lakukan agar bermain sambil belajar dengan media balok bisa optimal dalam pemanfaatannya sebagaimana tujuan pembelajaran yang ingin Guru capai. Bermain dengan balok bukan hanya dimanfaatkan untuk bermain kontruksi saja tapi juga dapat dimodifikasikan dengan bermain lainnya seperti bermain peran, permainan tradisional seperti engklek dengan melompati balok-balok, dan lain lain.

Penulis RIF’ATUL UMAYAH,S.E,S.Pd,  TK PERTIWI VII Kota Pasuruan Jawa Timur

Related posts