METODE PEMBELAJARAN BERCERITA BAGI ANAK USIA USIA DINI.

Metode Pembelajaran Bercerita Bagi Anak Usia Usia Dini

RadarJateng.com, Pendidikan Anak merupakan pembelajar yang aktif , anak menggunakan seluruh tubuhnya sebagai alat untuk belajar dan secara energi mencari cara untuk menghasilkan potensi maksimum. Tugas pendidik adalah bagaimana menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak  memperoleh pengalaman fisik, sosial, dan mampu merefleksikannya. Pendidik merupakan faktor yang sangat penting terhadap keberhasilan belajar anak, kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting terhadap keberhasilan belajar anak. Fadillah (2012: 161) menjelaskan bahwa metode merupakan cara kerja yang sistematis yang fungsinya merupakan alat untuk memudahkan pelaksana kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan metode pembelajaran adalah suatu cara atau sistem yang digunakan dalam pembelajaran yang bertujuan agar anak didik dapat mengetahui, memahami, menggunakan dan menguasai bahan pelajaran tertentu.

Bercerita  adalah cara bertutur dan menyampaikan cerita atau memberikan penjelasan secara lisan. Bercerita juga merupakan cara untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Cerita yang disampaikan juga harus mengandung pesan, nasihat, dan informasi yang dapat ditangkap oleh anak. Isi cerita diupayakan berkaitan dengan: a) dunia kehidupan anak yang penuh suka cita, yang dapat memberikan perasaan gembira, lucu, menarik, dan mengasyikkan bagi anak; b) disesuaikan dengan minat anak yang biasanya berkenaan dengan binatang, tanaman, kendaraan, boneka, robot, planet, dan lain sebagainya; c) tingkat usia, kebutuhan, dan kemampuan anak menangkap isi cerita berbeda-beda. Maka cerita yang diharapkan haruslah bersifat ringkas atau pendek dalam rentang perhatian anak; d) membuka kesempatan bagi anak untuk bertanya dan menanggapi setelah guru selesai bercerita.

Dalam kegiatan bercerita ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru antara lain:

Read More
  • Membaca langsung dari buku cerita. Hal yang perlu diperhatikan sebelum bercerita dengan buku yaitu, memilih buku yang bergambar, serasi, tidak mencolok mata, tulisan yang besar dan kalimat yang tidak terlalu panjang, cerita yang diangkat adalah hal-hal istimewa yang dekat dengan kehidupan anak, posisi saat membacakan cerita dapat terlihat oleh seluruh anak serta mulailah mengenalkan pengetahuan tentang buku.
  • Menceritakan dongeng. Mendongeng merupakan cara bercerita yag meneruskan warisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya
  • Bercerita menggunakan ilustrasi gambar dari buku. Guru dapat membuat gambar-gambar ilustrasi sendiri terhadap cerita yang panjang namun mempunyai gambar yang sedikit
  • Bercerita menggunakan papan flannel, caranya hamper sama dengan bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar yang membedakannya adalah bahan dan alat yang digunakan.
  • Bercerita dengan menggunakan media boneka
  • Bercerita dengan menggunakan atau memainkan jari-jari tangan.
Metode Pembelajaran Bercerita Bagi Anak Usia Usia Dini

Melalui kegiatan bercerita, pendengaran anak dapat difungsikan dengan baik untuk membantu kemampuan berbicara dengan menambah pembendaharaan kosakata, kemampuan mengucapkan kata-kata, melatih merangkai kalimat sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Metode bercerita yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran anak usia dini memiliki beberapa manfaat guna untuk meningkatkan perkembangan yang dimiliki anak. Idris (2014 : 151-155) mengemukakan bahwa metode bercerita mempunyai beberapa manfaat yaitu :

  1. Meningkatkan keterampilan bicara anak karena bayi atau balita akan mengenal banyak kosakata.
  2. Membantu menenangkan anak yang menangis. Membaca dalam suasana santai dan nyaman, dramatisasi dengan membuat intonasi nada yang berbeda akan membuat anak tertarik untuk mendengarkan cerita. Lama-lama anak akan merasa nyaman dan tingkat stresnya pun akan berkurang.
  3. Mengembangkan kemampuan berbahasa anak, dengan mendengar struktur kalimat. Melalui dongeng, anak bisa belajar untuk mengekspresikan perasaan, seperti senang, sedih, ataupun marah, serta menyerap nilai-nilai kebaikannya.
  4. Meningkatkan minat baca.
  5. Mengembangkan keterampilan berpikir.
  6. Meningkatkan keterampilan problem solving.
  7. Merancang imajinasi dan kreativitas

Pelaksananaan kegiatan pembelajaran anak usia dini dengan menerapkan metode bercerita dilaksanakan dalam upaya memperkenalkan, memberikan keterangan, atau penjelasan tentang hal baru dalam rangka menyampaikan pembelajaran yang dapat mengembangkan berbagai kompetensi dasar anak usia dini. Keterlibatan anak terhadap cerita akan memberikan suasana yang segar, menarik dan menjadi pengalaman yang unik bagi anak. Kegiatan bercerita dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk berpikir, berpendapat secara bebas sesuai dengan cerita yang telah didengar untuk membangkitkan motivasi anak dalam kegiatan belajar

Penulis : Nolista Kurniasih, S.Pd, TK Al-Hikmah Rusa Kencana, Kec. Toili, Kab. Banggai Sulawesi Tengah

Related posts