RadarJateng.com, Pendidikan – Kemampuan kognitif merupakan suatu proses berpikir untuk dapat menyelesaikan masalah, dapat berpikir logis, dan mengingat (Basri, 2017). Pemberian dorongan aspek kognitif pada anak dapat menggunakan cara berpikir membandingkan, menggabungkan dan mengingat kejadian yang terjadi (Rozalina, 2018). Salah satu aspek dalam kognitif adalah berhitung. Berhitung merupakan salah satu pelajaran yang paling utama dan penting diberikan pada anak-anak yang berada pada taman kanak-kanak (Sudarsana, 2017). Mengembangkan dasar pengetahuan pada taman kanakkanak diperlukan suatu permainan yang bisa menarik perhatian anak untuk belajar dan membangun rasa ingin tahu pada anak.
Suryana (2018) menyatakan bahwa tujuan dari berhitung permulaan secara umum di TK bertujuan agar anak mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung pada jenjang selanjutnya, sehingga pada saat nanti anak lebih siap mengikuti pembelajaran matematika dan berhitung sangat diperlukan untuk mengembangkan pengetahuan anak tentang angka, bilangan, penjumlahan, dan pengurangan dan mengetahui dasar-dasar berhitung untuk anak usia dini seperti memahami lambang bilangan, mengenalkan lambang bilangan dan anak dapat belajar berhitung dari benda-benda yang kongkrit yang ada disekitar. Susanto (2011) menyatakan karakteristik kemampuan berhitung permulaan sebagai berikut. a). Membilang atau menyebutkan urutan bilangan dari 1-20, b). Membilang (mengenal) konsep bilangan dengan benda-benda sampai 10, c). Membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda-benda,d). Menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10 (anak tidak disuruh menulis), e). Membedakan dan membuat dua kumpulan benda yang sama jumlahnya, yang tidak sama lebih banyak dan lebih sedikit, f). Menyebutkan hasil penambahan dan pengurangan dengan benda sampai 10, g). Memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk lebih dari tiga pola yang berurutan. Misalnya merah, putih, dan biru, h). Meniru pola dengan menggunakan berbagai benda.
Pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran akan menumbuhkan semangat anak dalam belajar. Dampak positif pada peningkatan pembelajaran dapat dirasakan apabila dalam proese pembelajaran menggunakan media atau alat bantu yang menarik dan menyenangkan yang menimbulkan kesenangan dan nuanda pembelajaran dan pengalaman yang baru (Liyana, Astien, 2019). Dari berbagai media yang diajarkan menggunakan media pembelajaran edukatif atau alat permaianan edukatif (APE) dapat menumbuhkan minat anak dalam belajar. Menggunakan alat permainan edukatif ini bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kesenangan dari cara atau media pendidikan yang digunakan dalam kegiatan bermain, yang disadari atau tidak, memiliki muatan pendidikan yang dapat bermanfaat dalam mengembangkan peserta didik. Artinya permainan edukatif merupakan sebuah bentuk kegiatan mendidik yang Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Usia Dini Melalui Pengembangan Media Pembelajaran Pohon Angka 241 dilakukan dengan menggunakan cara atau media permainan yang bersifat mendidik (Hasnida, 2014).
Dengan adanya pengembangan media pembelajaran pohon angka guru lebih mudah menjelaskan materi yang ingin disampaikan dan anak akan mudah mengerti pada saat pembelajaran. Noge, M.D. (2019) menyatakan media pohon angka merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat mendorong anak atau menstimulus anak dalam mengenal lambang bilangan angka dengan tepat. Media pohon angka merupakan sebuah media sekaligus menjadi alat bermain bagi anak untuk dapat mengetahui banyak hal (Rahayu, Lestari & Cahaya, 2019). Anak akan dapat mengenal dan memperoleh pengalaman baru mengenai benda-benda tertentu seperti nama-nama benda, jumlah, warna, membaca, berhitung, menulis dan sebagainya. Sedangkan Budiartini, Desak Putu., Jampel I.N., & Asril., (2014) menyatakan bahwa media pohon angka adalah satu media suatu media yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran terutama di Taman Kanak-kanak yang merupakan salah satu permainan edukasi untuk berlatih berhitung anak-anak melalui media permainan edukatif. Media ini adalah alat permainan edukasi (APE) untuk kelompok pendidikan anak usia dini (PAUD). Pohon angka juga dapat digunakan untuk melatih kemampuan kognitif anak salah satunnya untuk mengenalkan lambang bilangan dan konsep bilangan.
Media pembelajaran pohon angka memiliki beberapa manfaat seperti yang dikemukan oleh Nurrahmadani, Anizar Ahmad (2017) sebagai berikut, 1). Mengenalkan konsep bilangan yaitu dengan cara berpikir anak bersifat memusat dan masih kaku, perlunya media yang dan metode dalam pembelajaran. Dengan adanya konsep bilangan di dalam media pohon angka tersebut, anak lebih bersemangat dan menyenangkan dalam mengenal lambang bilangan, 2). Mengenal bentuk dan warna benda yaitu dengan adanya mengenalan warna, bentuk dan simbol pada anak, anak akan mengerti dasar-dasar mengelompokkan sesuatu dasar satu dimensi, seperti kesamaan warna, bentuk, dan ukuran, 3). Meningkatkan kemampuan berpikir yaitu anak akan melatih sel-sel otaknya untuk mengembangkan kemampuan berpikir saat anak melepas dan memasangkan lambang bilangan, anak memiliki kepekaan terhadap angka, senang melihat lambang bilangan, cepat menguasai simbol bilangan dan pembilangan, mengidentifikasi dengan baik angka pada uang serta mampu membilang dengan cepat.
Adapun langkah-langkah dalam bermain media pembelajaran pohon angka sebagai berikut, 1). Guru mempersiapkan media pembelajaran berupa pohon angka, 2). Pada saat pembelajaran guru meletakkan media pohon angka di depan kelas agar terlihat oleh anak, 3). Guru akan memberikan contoh aturan bermain terlebih dahulu kepada anak, 4). Setelah memberikan aturan kepada anak, kemudian guru menunjuk anak untuk maju kedepan, anak mengambil kertas angka yang disediakan guru kemudian anak akan dapat angka pada kertas 5). Anak memasangkan benda gambar buah pada lambang bilangan sesuai angka yang didapat.
Penulis Daniska Muji Novita Sari, S.Pd , TK Pertiwi Payaman, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk