RadarJateng.com, Pendidikan – Usia 4-6 tahun merupakan masa peka yang penting bagi anak untuk mendapatkan pendidikan. Pengalaman yang di peroleh anak dari lingkungan, termasuk stimulasi yang diberikan oleh orang dewasa, akan mempengaruhi kehidupan anak di masa yang akan datang. Oleh karena itu diperlukan upaya yang mampu memfasilitasi anak dalam masa tumbuh kembangnya berupa kegiatan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan usia, kebutuhan dan minat anak.
Pengembangan pembelajaran sains pada anak, termasuk bidang pengembangan lainnya memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu perkembangan kognitif pada anak usia dini. Kesadaran pentingnya pembekalan sains pada anak akan semakin tinggi apabila menyadari bahwa kita hidup pada dunia yang dinamis, berkembang dan berubah secara terus menerus bahkan makin menuju masa dewasa, semakin kompleks ruang lingkupnya, dan tentunya akan semakin memerlukan sains. Conant dalam Nugraha (2008: 3) mendefenisikan sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain. Metode yang dipilih untuk meningkatkan sains anak adalah metode yang dapat menggerakkan anak untuk meningkatkan motivasi, rasa ingin tahu, dan mengembangkan imajinasi. Dalam mengembangkan sains anak metode yang dipergunakan mampu mendorong anak mencari dan menemukan jawabannya, membuat pertanyaan yang membantu memecahkan, memikirkan kembali, membangun kembali, dan menemukan hubungan-hubungan baru.
Kehidupan anak usia dini tidak dapat lepas dari sains, kreativitas dan aktivitas sosial. Oleh sebab itu, guru hendaknya dapat menstimulasi anak dengan berbagai kegiatan yang terkait dengan sains dan teknologi. Kegiatan sains memungkinkan anak melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda, baik benda hidup maupun benda tak hidup yang ada disekitarnya.
Dengan sains dapat melatih anak menggunakan lima inderanya untuk mengenal berbagai gejala benda dan gejala peristiwa. Anak dilatih untuk melihat, meraba, membau, merasakan dan mendengar . Semakin banyak keterlibatan indera dalam belajar, anak semakin memahami apa yang dipelajari. Anak memperoleh pengetahuan baru dari hasil penginderaanya dengan berbagai benda yang ada disekitarnya. Pengetahuan yang diperolehnya akan berguna sebagai modal berpikir lanjut. Melalui proses sains, anak dapat melakukan percobaan sederhana. Percobaan tersebut melatih anak menghubungkan sebab dan akibat dari suatu perlakuan sehingga melatih anak berpikir logis. Karena dunia anak adalah bermain maka pembelajaran dapat dilakukan melalui kegiatan bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Banyak manfaat yang bisa diperoleh jika anak sejak dini telah diperkenalkan dengan sains. Sains melatih anak bereksperimen dengan melaksanakan beberapa percobaan, memperkaya wawasan anak untuk selalu ingin mencoba dan mencoba. Sehingga sains dapat mengarahkan dan mendorong anak menjadi seorang yang kreatif dan penuh inisiatif.
Sains membiasakan anak-anak mengikuti tahap-tahap eksperimen dan tak boleh menyembunyikan suatu kegagalan. Artinya, sains dapat melatih mental positif, berpikir logis, dan urut (sistematis). Di samping itu, dapat pula melatih anak bersikap cermat, arena anak harus mengamati, menyusun prediksi, dan mengambil keputusan.
Untuk anak prasekolah keterampilan proses sains hendaknya dilakukan secara sederhana sambil bermain.Pengenalan sains pada usia TK lebih ditekankan pada proses daripada produk. Proses sains ini disebut metode ilmiah yang secara garis besar meliputi : Observasi, problem solving, melakukan percobaan dan analisa data serta mengambil kesimpulan.
Masa pandemic membuat anak-anak khususnya anak usia dini tidak dapat bersekolah tatap muka dengan guru di sekolah. Terlebih anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain gawai atau menonton televisi. Kegiatan pembelajaran di tingkat PAUD pun menjadi kurang efektif jika dilakukan secara daring atau online. Pembelajaran sains untuk anak usia dini penting dilakukan karena memiliki banyak manfaat. Pembelajaran sains yang diterapkan pada PAUD tentunya kegiatan menyenangkan dan bermakna. Anak bermain seraya belajar agar tidak jenuh.
Kegaiatan eksperimen pelangi permen adalah salah satu pembelajaran sains yang menyenangkan untuk anak, aman, mudah dipraktikkan, sederhana, dan mengandung pembelajaran sains serta pengenalan konsep warna untuk anak. Eksperimen pelangi permen ini dapat dilakukan dirumah ataupun di sekolah. Alat dan bahan yang digunakan mudah ditemui di sekitar anak. Eksperimen pelangi permen adalah sebuah percobaan sains untuk anak usia dini dengan menggunakan permen warna warni dan air. Permen berwarna-warni yang ditata berjajar di piring kemudian disiram dengan air panas maka warna dari permen tersebut akan pudar sehingga terbentuklah percampuran warna yang indah seperti pelangi. Selain pembelajaran sains yang menyenangkan, kegiatan ini juga bermanfaat untuk pengenalan konsep warna pada anak usia dini.
Penulis : Meidiana Dwi Cahyani, S.Pd, TK PGRI BLONDO, Kec Mungkid, Kab Magelang – Jateng