Meningkatkan Kemampuan Anak Dalam Menghitung Benda-Benda Konkret Dengan Lambang Bilangan 1-10 Melalui Ape Sederhana.

Meningkatkan Kemampuan Anak Dalam Menghitung Benda-Benda Konkret Dengan Lambang Bilangan 1-10 Melalui Ape Sederhana

RadarJateng.com, Pendidikan Anak usia dini merupakan anak pada tahapan usia 0 – 8 tahun, pada masa ini sering disebut dengan masa keemasan atau Golden Age. Pada masa keemasan ini diperlukan perhatian khusus, karena stimulasi yang diberikan dapat mempengaruhi perkembangan otak anak dan kemampuan akademiknya pada masa yang akan datang.

Pada tahapan usia 0-8 tahun ini, anak berada pada fase yang sangat fundamental, dan pembelajaran yang diterima anak pada fase ini akan tersimpan dalam jangka waktu yang lama serta akan berpengaruh pada kehidupan mendatang. Solehuddin (2002 : 27) mengatakan bahwa, usia dini merupakan masa keemasan yaitu fase golden age. Fase ini merupakan masa sensitif bagi anak untuk menerima berbagai upaya pengembangan seluruh potensi yang ada. Salah satu upaya untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak adalah melalui kegiatan pembelajaran.

Pengenalan lambang bilangan pada anak Taman Kanak-kanak biasanya dimulai dengan mengeksplorasi benda-benda konkrit yang dapat dihitung dan diurutkan. Hal ini sesuai dengan tahapan kognitif dari Piaget, bahwa anak usia dini berada pada tahapan pra operasional (2-7 tahun). Tahap praoperasional ini ditandai oleh pembentukkan konsep-konsep yang stabil, munculnya kemampuan menalar, egosentrisme mulai menguat dan kemudian melemah, serta terbentuknya gagasan-gagasan yang sifatnya imajinatif. Berdasarkan teori Piaget tersebut,

Read More

Lorton mengemukakan tiga tahapan pembelajaran matematika untuk anak usia dini yaitu, mulai dari tingkat pemahaman konsep, menghubungkan konsep konkrit dengan lambang bilangan dan tingkat lambang bilangan (Sudono, 2000 : 385. Dalam penelitiannya Sriningsih (2008 : 1) mengungkapkan bahwa beberapa lembaga pendidikan anak usia dini mengajarkan konsep-konsep matematika yang menekankan pada penguasaan angka melalui latihan dan praktek-praktek/ paper-pencil test. Dengan demikian, pembelajaran matematika yang terjadi tidak bermakna bagi anak. Agar tujuan pembelajaran tercapai dan terciptanya proses belajar mengajar yang tidak membosankan, guru dapat menggunakan media pembelajaran secara tepat”. Digunakannya media dalam pembelajaran yaitu agar dapat menjembatani antara konsep-konsep materi yang abstrak menjadi lebih kongkrit, sehingga anak dapat memahami materi yang disajikan guru. Untuk itu, maka penggunaan media dalam proses pembelajaran sangat diperlukan demi tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal. Pada kenyataanya banyak guru yang mengajarkan anak tentang materi pengenalan angka sebatas menulis dan mengerjakan LKA berbasis kertas padahal banyak langkah dan cara yang bisa di lakukan di antaranya dengan membuat media sederhana atau alat peraga edukatif sederhana dengan memanfaatkan barang barang bekas yang sudah tidak terpakai seperti kardus bekas, botol bekas dll.

Seperti media papan berhitung berikut ini yang sangat mudah di buat.Alat dan bahan antara lain : kardus bekas,botol aqua bekas, lem tembak, kertas sampul warna, batu batu kecil, sepidol, solasi.

Cara membuatnya :

  • Potong kardus dengan pola persegi panjang
  • Bungkus kardus dengan kertas sampul warna
  • Potong botol aqua,lalu ambil bagian ujungnya
  • Tempel botol aqua yang sudah di potong dengan lem tembak
  • Bagian tutup botol beri solasi kertas lalu di tulis angka 1-10
  • Masukkan batu batu kecil ke dalam botol aqua dengan jumlah sesuai dengan angka yang tertulis di tutup botol

Cara penggunaanya

  • Guru menunjukkan angka di setiap tutup botol
  • Guru menyuruh anak menyebutkan angka yang ada di tutup botol
  • Guru mencontohkan memasukkan batu batu kecil ke dalam botol dengan jumlah sesuai dengan angka yang ada di tutup botol
  • Anak mencontoh dan maju satu persatu untuk melakukanya

Tujuan dari penggunaan media ini adalah untuk meningkatkan kemampuan anak dalam pengenalan lambang bilangan 1-10 dan berhitung menggunakan benda konkrit kemudian mencocokkan dengan angka 1-10. Dengan menggunakan media papan berhitung ini anak dapat merasa tertarik dan senang sehingga pembelajaran cenderung tidak membosankan.

Penulis : Eni Ernawati S.Pd, TK Pertiwi Balongrejo Kec Berbek Kab Nganjuk – Jatim

Related posts