RadarJateng.com, Pendidikan – Ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi empat aspek, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Menurut Mulyati dkk. (2008:5.3) menulis adalah suatu proses berpikir dan menuangkan pemikiran itu dalam bentuk wacana (karangan). Selanjutnya, Pangestu (dalam Solchan dkk. 2008:7.34) menyebutkan bahwa pembelajaran menulis di harapkan mampu mengarahkan siswa ke usaha pengembangan sumber dayanya dan menjadikan pembelajaran menulis lebih bermakna dan berharga bagi siswa. Tujuan akhir pembelajaran menulis adalah agar siswa mampu mengekspresikan dan menggeneralisasikan pengetahuan, pengalaman, serta pengetahuan dalam tulisan.
Santosa dkk. (2012:3.21) menjelaskan bahwa keterampilan menulis di sekolah dasar dibedakan atas keterampilan menulis permulaan dan keterampilan menulis lanjut. Keterampilan menulis permulaan diawali dari melatih siswa memegang alat tulis dengan benar, menarik garis, menulis huruf, suku kata, kata, kalimat sederhana dan seterusnya. Sedangkan keterampilan menulis lanjut dimulai dari menulis kalimat sesuai gambar, menulis paragraf sederhana, menulis karangan pendek dengan bantuan berbagai media dengan ejaan yang benar.
Keberhasilan dalam meningkatkan keterampilan menulis ini salah satunya didukung oleh penggunaan media pembelajaran yang menarik. Menurut Miftah (2013:49), pemanfaatan media dalam pembelajaran pada dasarnya adalah untuk membantu siswa belajar atau paham dengan yang dipelajari. Oleh karena itu, diperlukan media pembelajaran yang tepat supaya pembelajaran menjadi lebih berkualitas sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar adalah media permainan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), permainan merupakan sesuatu yang digunakan untuk bermain atau sesuatu yang dipermainkan. Sadiman dkk. (2014:75) menyatakan bahwa permainan (games) adalah setiap kontes antara para pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. Kemudian, Pertiwi (2009) menyebutkan bahwa permainan merupakan kegiatan yang menimbulkan kesenangan kepada pesertanya dengan tidak melupakan tujuan dan peraturan dalam permainan tersebut.
Sadiman dkk. (2014:78) sebagai media pembelajaran, permainan mempunyai beberapa kelebihan, yaitu: permainan adalah suatu yang menyenangkan untuk dilakukan dan sesuatu yang menghibur; permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar; permainan dapat memberikan umpan balik langsung; permainan memungkinkan penerapan konsep-konsep ataupun peran-peran di dalam situasi dan peranan yang sebenarnya di masyarakat; permainan bersifat luwes; serta permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak.
Tim Guru Sekolah Global Mandiri (2013:27-32) mengembangkan media-media pembelajaran yang salah satunya, yaitu Roll The Can. Media Roll The Can merupakan bentuk permainan yang bertujuan untuk memotivasi dan mengembangkan kemampuan sosial dan motorik siswa dalam berbahasa. Media Roll The Can mengembangkan kemampuan berbahasa siswa melalui tempelan-tempelan kata di sebuah kaleng yang selanjutnya dikembangkan menjadi sebuah kalimat. Manfaat dari media Roll The Can ini, yaitu dapat memotivasi siswa untuk berlatih membuat kalimat-kalimat dengan menyusun kata-kata yang ditempelkan pada permukaan kaleng, dan mempermudah guru dalam menyajikan materi, serta meningkatkan daya tarik siswa terhadap mata pelajaran bahasa.
Alat dan bahan untuk membuat media Roll The Can ini sangat mudah didapat, yaitu gunting/cutter, kaleng bekas berbentuk tabung, spidol aneka warna, kertas bekas, lakban/isolasi, dan lem. Cara membuatnya, yakni dengan mengunting kertas bekas yang disesuaikan dengan ukuran kaleng, menuliskan beberapa kata di atas potongan-potongan kertas bekas yang sudah digunting dengan spidol aneka warna, dan menempel setiap potongan kertas berisi kata-kata di atas permukaan kaleng dengan diberi jarak yang teratur antara satu potongan dengan potongan lain. Adapun langkah-langkah untuk memainkan media Roll The Can, sebagai berikut:
- ajak para siswa untuk duduk berkelompok;
- di awal permainan, guru menjelaskan cara memainkan Roll The Can dengan cara melempar kaleng di atas permukaan datar kearah bidang datar;
- ketika kaleng berhenti, perhatikan beberapa kata kunci yang muncul di atas permukaan kaleng, kemudian siswa diminta untuk membuat kalimat dari kata kunci tersebut;
- permainan ini dilakukan sampai semua anggota kelompok sudah mendapatkan kata kunci;
- setelah semua membuat kalimat dari kata kunci yang mereka dapatkan, siswa diminta mengembangkan kalimat-kalimat tersebut menjadi paragraf-paragraf.
Penulis : Siti Tri Lestari, S.Pd. SD Negeri 1 Bangunrejo, Desa Bangunrejo RT 4 RW 2 Kec. Patebon Kab. Kendal, Jateng