RadarJateng.com, Pendidikan –Pendidikan Anak Usia memegang peran penting dalam perkembangan anak usia dini,karena pada usia ini sering disebut Usia Emas (Golden Age) dimana pada usia ini merupakan masa awal pendidikan anak/pondasi dalam meningkatkan perkembangan anak, pembentukan karakter, sikap dan pengetahuan dasasr anak terhadap lingkungnanya dan masa paling tepat untuk meletakkan dasar pertama dan utama dalam mengembangkan berbagai potensi anak.
Pada usia dinilah merupakan tahap anak untuk siap dibentuk baik oleh orang tuanya, pendidik, maupun masyarakat disekitarnya. Sesuai dengan peraturan mentri Pendidika dan Kebudayaan Republik Indonesia No 37 tahun 2014 pasal 10 terdapat beberapa aspek perkembangan yang dini yaitu perkembangan fisik, kognitif, moral, bahasa, sosial emosional dan seni. pada masa inilah seluruh perkembangan dan potensi yang dimiliki oleh anak dapat dikembangkan secara obtimal,sedangkan salah satu aspek perkembangan yang dapat dikembangkan yaitu perkembangan fisik motoric terutama motorik halus. Untuk meningkatkan motorik halus pada anak guru harus bisa menstimulasi otot-otot pada tangan dan jari – jari anak,tentunya dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan anak secara aktif dalam menggunakan otot-otot kecil seperti tangan yang berkoordinasi dengan mata.
Salah satu kegiatan yang dapat menstimulasi motorik halus anak adalah melipat kertas/origami. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melibatkan anak secara aktif dalam menggunakan otot-otot kecil ditangan, karena motorik halus mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari, dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk.dan salah satu kegiatan yang menstimulus motorik halus anak adalah melipat bentuk.
Melipat merupakan kegiatan ketrampilan tangan untuk menciptakan bentuk-bentuk tertentu. Anak dapat melipat kertas origami dengan berbagai bentuk sesuai dengan kematangan motorik halus anak itu sendiri. Kegiatan melipat akan sangat menyenangkan bagi anak karena anak dapat membuat bentuk apa saja mulai dari bentuk sederhana seperti segi tiga, segi empat, kemudian dapat dilanjutkan dengan bentuk-bentuk yang lebih sulit seperti melipat kotak, kelinci, kapal, pesawat terbang, bunga dan lain-lain.
Gerakan pembiasaan anak melalui kegiatan melipat adalah melatih tangan anak bagaimana cara anak melipat dan menekan lipatan demi lipatan,ini sangat bagus bagi anak karena akan memperkuat otot-otot pada telapak tangan dan jari-jaritangan anak serta melatih konsentrasi mata anak dalam melihat ketepatan dan kerapian lipatan.
Adapun manfaat melipat bagi anak adalah:
- Motorik halus anak akan berkembang dengan baik.
- Melatih koordinasi yang baik antara mata dan jari-jari tangan anak.
- Melatih anak agar dapat belajar tentang komposisi yaitu kemampuan mengatur ruang,jarak dan ketepatan.
- Mengembangkan rasa gembira dan kesenangan tersendiri bagi anak.
- Anak akan semakin akrab dengan konsep-konsep dan istilah-istilah matematika geometri karena pada saatkegiatan melipat guru akan mengenalkan berbagai istilah geometri seperti garis, titik,bentuk segi tiga, Segi empat, persegi panjang dll.
Saat anak bermain origami/kertas lipat,anak akan terbiasa mengikuti instruksi atau arahan dari guru yang dapat mengasah otak anak untuk meningkatkan daya nalar dan berfikir kritis, oleh sebab itu pembelajaran melipat sangat dianjurkan bagi peserta didik dilembaga masing-masing.
Berawal dari kegiatan melipat kertas itulah maka akan sangat membantu anak untuk bisa melipat bajunya sendiri, ataupun melipat benda-benda yang mudah untuk dilipat. Menurut Suratno (dalam Dwi Andriyastuti,2015:3) menyatakan bahwa “Kegiatan melipat kertas merupakan kegiatan yang kompleks. Artinya kegiatan ini tidak hanya melibatkan aktivitas motoric tentang bagaimana melipat kertas tetapi juga aktivitas pikiran anak,dan rasa estetis pada diri anak.” Pada dasarnya kegiatan melipat kertas merupakan salah satu kegiatanyang sangat disukai anak meskipun penerapannya akan kesulitan ketika melakukan kegiatan tersebut. dalam pelaksanaannya kegiatan melipat kertas guru harus memperhatikan petunjuk pengajaran kegiatan melipat dengan baik agar kemampuan motorik anak dapat berkembang optimal. Oleh sebab itu guru sangat berperan penting pada setiap kegiatan pembelajaran anak.
Peran guru adalah sebagai fasilitator yang tugasnya memberikan kemudahan pada anak dalam belajar sehingga yang dibutuhkan anak terpenuhi, anak dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, artinya yang disampaikan guru kepad anak-anak tidak monoton atau membosankan, sehingga anak penuh semangat tidak cemas dan berani mengemukakan pendapat. Selain sebagai fasilitator guru juga sebagai motivator semangat anak dalam belajar akan lebih baik,mereka lebih sungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan.
Penulis : Puji Maryani, S.Pd, TK PKK Karangsari, Semin, Gunungkidul, DIY